BAB 24

955 86 0
                                    

Suasana hening serta ketenangan yang  mencekam semakin membuat Naruto pusing 7 keliling, sialan! Batin nya mengumpat, bukan pada istrinya namun pada Konohamaru yang tidak kembali lagi setelah mengantar shion.

Ya memang sih itu perintah nya jika Hinata bersama dirinya, Konohamaru bisa pergi kembali ke tempatnya. Namun saat ini berbeda suasana ini bisa membunuhnya kapan saja.

BRAK!!!! HIMEEEEE!!!

Teriak Neji membanting pintu membuat Naruto jantungan.

"Neji sialan kau!! " Umpat Naruto memegangi dadanya yang hampir jantungan karena kaget

"Loh ngapain kau bersimpuh di lantai begitu" Ucap Neji bingung

"Dia selingkuh kak" Ucap Hinata santai

Neji melotot

"KUNING SIALAN BERANI NYA KAU!!! " ucap Neji sambil menarik kerah kemeja Naruto

"Tenang lah kak, dia hanya hampir selingkuh belum benar-benar selingkuh"
Ucap Hinata sambil berjalan ke arah sofa

Hinata sedikit menghangat melihat drama kakaknya

Naruto tidak bisa berkutik ia pasrah jika memang kakak iparnya akan menghabisinya.

"Jangan berteriak kak, aku sedang hamil"

"APA???!!! "

Hinata memicingkan matanya ke arah Neji ia tak suka ada seseorang yang berteriak ke arah nya, Neji yang sadar akan itu langsung melepaskan cengkeraman nya dan tertawa kikuk.

"He... He.. He... Ja.. Jadi? "

"Baru jalan 3 minggu "

Seakan tahu apa yang akan di tanya kan Neji Hinata langsung menjawabnya.
Neji menghela nafasnya " Untuk kali ini kau selamat Nar, aku tak akan membiarkan ponakan ku menjadi yatim"

Naruto pun sama, menghela nafasnya lelah ia lemas tak ada tenaga karena saking takutnya menghadapi sang istri,

Hinata melihat bayi besar nya kacau, mata panda raut wajah yang lelah walaupun ia tampan tapi Hinata tahu jika lebih segar wajah suaminya jauh lebih tampan.

"Sayang kemarilah" Pinta Hinata yang di tatap bingung oleh Naruto

Naruto masih belum beranjak dari lantai ia takut ini adalah pancingan untuk menghajar dirinya.

"Baby ingin melihat daddynya"

Setelah mendengar kata baby Naruto langsung beranjak duduk di samping Hinata.

Hinata mengambil bantal dan menaruhnya di kedua pahanya. "Sini berbaringlah aku tahu kau masih mual dan muntah " Ucap Hinata tersenyum

Naruto menggeleng ia tak mau, memang sampai bangun tidur ia masih muntah, tapi ajaibnya mual muntahnya hilang kala ia melihat sang istri.

"sayang, tidurlah sebentar disini. kata ibu kau tak tidur karena menangis. Aku tak pergi ke mana-mana jadi istirahat lah nanti aku akan membangunkan mu"

Setelah mendengar itu Naruto menangis dan menenggelamkan wajahnya di dada Hinata, Hinata yang melihat bayi besarnya menangis mengelus surai pirang suaminya sambil menenangkan nya

Neji yang melihat drama tersebut ingin muntah, kenapa ia bisa terjebak dalam drama alay adik nya. Tahu begini ia tak perlu repot datang ke kantor Hinata dan melewatkan acara bercinta nya bersama sang istri.

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang