~Happy Reading~
***
Naya menunduk, memandang kakinya yang tengah melangkah. Dirinya baru saja keluar dari kelasnya usai jam pelajaran telah berakhir. Setelah kejadian di kantin beberapa jam yang lalu, hati dan perasaannya saat ini masihlah sangat kacau.
Perasaan buruk mulai menggerogoti kepalanya, membuatnya jadi memikirkan sesuatu yang berlebihan. Jangan lupakan tubuhnya yang terlihat lebih lesu dari biasanya, seperti tak punya semangat lagi di dalamnya.
Duk!
Seketika Naya menghentikan langkah kakinya kala merasakan jika kepalanya telah menabrak sesuatu. Ia mendongak, mendapati Satya yang menatapnya dengan bingung.
"Lo kenapa dah?" tanya Satya memandang intens seorang Naya dari atas hingga ke bawah.
Naya tampak tak peduli. Gadis itu malah menggeser tubuhnya dari hadapan Satya, lalu kembali melangkahkan kakinya dengan pelan.
"Woy, lo kenapa?!" tanya Satya sekali lagi, tapi yang kali ini terdengar seperti berteriak namun tak keras.
Naya lagi-lagi tak menjawab. Bahkan ia seolah tuli dengan suara Satya. Satya yang geram pun langsung menghampiri gadis itu, kemudian menahan tangannya.
"Lo kenapa, sih?! Dari tadi pagi loh, lo itu kayak sengaja ngehindarin gue!" seru Satya sedikit merasa kesal. "Ada masalah apa dah?!"
"Gak ada masalah apa-apa." Naya menjawab dengan amat singkat. Gadis itu menepis kasar tangan Satya.
Satya semakin menautkan alisnya bingung plus heran. Kenapa sih tu cewek satu?! batinnya bertanya-tanya.
.
Naya terus melangkah pelan. Sesekali ia akan melirik ke arah belakangnya, memastikan kalau seorang Satya kini sudah benar-benar tak mengikutinya lagi.
Sorry, Sat. Gue terpaksa jauhin lo. Naya berucap lirih di dalam hati. Gadis itu menghela nafasnya panjang.
Tak!
Tiba-tiba gerakan kakinya kembali terhenti usai dihadang oleh seseorang yang sialnya sangat ia kenali. Siapa lagi kalau bukan ...
Reta Mahesa, mantan sahabatnya.
"Hai," sapa Reta berbasa-basi.
"Minggir." Naya membalas dingin. Matanya menatap tajam seorang Reta yang tersenyum palsu.
"Loh, cepet banget udah mau pergi? Gue padahal mau ngomongin sesuatu sama lo."
Naya memutar bola matanya malas. Gadis itu memilih untuk menggeser dirinya sendiri dan menjauh dari Reta.
Grep!
Reta menahan gerakan Naya. Menggenggam erat tangan gadis itu agar tak pergi.
"Lo abis ketemu sama Satya 'kan? Ngaku lo!" sergah Reta dengan langsung dan tanpa basa-basi lagi.
"Kalau iya, kenapa?" Naya balik bertanya tanpa menolehkan pandangannya dari arah depan.
"Wah! Gila sih lo! Bisa-bisanya lo ngembat dua cowok sekaligus. Mana yang satu pacar orang lagi." Reta memandang Naya dengan remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
N a y a [END]
Teen Fiction[Teenfic, Drama, Friendship, Romance, Comedy] ~Third Story~ Cover by Pinterest Don't Plagiat! ..... Ini tentang Naya yang dihadapkan dengan dua pilihan berat. Memilih sahabat atau cintanya. "Gak ada lagi yang bisa lo lakuin selain lo harus memilih...