~Happy Reading~
***
Lo tau 'kan gue ke mana?
Usai membaca kalimat terakhir dari paragraf ketujuh surat itu, Reta seketika bangkit dari kasurnya. Gadis itu meraih jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya. Setelahnya ia pergi keluar dari kamarnya dan berniat menuju pintu depan rumah.
"Reta kamu mau ke mana?!"
Suara seorang wanita paruh baya yang sangat Reta kenali, menginterupsi gadis itu. Ia menoleh, mendapati sang mama yang menatapnya bingung.
"Kamu mau ke mana malam-malam kayak gini?!" tanya mamanya sekali lagi.
"Aku mau ke tempat Naya, Ma," jawab Reta singkat.
"Tempat Naya?! Kamu 'kan tadi udah pergi ke rumah Naya, kenapa mau ke sana lagi?!" sergah sang mama.
"Bukan, Ma! Naya gak ada di rumahnya yang itu! Dia lagi ada di kota lain sekarang," balas Reta.
"Jadi kamu mau keluar kota?"
Reta mengangguk dengan cepat kala pertanyaan sang mama tepat sasaran dengan maksudunya.
"Gak-gak! Besok aja, ini udah malem! Mama gak mau terjadi apa-apa sama kamu di jalan! Mana pak Saiful udah pulang. Dia gak bakal bisa nemenin kamu!" Sang mama menolak permintaan Reta.
"Ma, ayolah! Ini darurat! Besok pagi Naya udah mau pergi! Dia mau pergi ninggalin Reta, Ma! Reta gak mau! Lagipula Reta bisa naik mobil sendiri tanpa supir!" Reta kembali memohon.
Tepat seperti apa yang Reta katakan. Sekarang tanggal 4 April, yang artinya besok pagi beberapa pesawat ke Paris akan segera terbang sesuai jadwal yang sudah Reta ketahui lewat internet. Mau tak mau, Reta harus pergi malam ini juga untuk bertemu dan meminta maaf kepada Naya, sebelum gadis itu pergi jauh darinya.
"Gak boleh! Mama gak mau di bantah, Reta! Mama bakal laporin kamu ke papa kalau kamu masih gak mau nurut!" Sang marah memarahi putrinya yang sangat keras kepala.
"Ck!" Reta berdecak kesal. Ia tak mau papanya ikut memarahinya, karena sang papa sangat galak menurutnya. Ia jadi takut.
Dengan sangat terpaksa, Reta kembali memasuki kamarnya. Gadis itu menjatuhkan tubuhnya kasar ke kasur dan memilih tidur. Mood-nya sudah bener-bener hilang, karena tak dibolehkan keluar. Ia bahkan tak berniat lagi untuk melanjutkan surat dari Naya yang belum sempat dirinya baca sampai selesai.
***
Keesokan paginya, Reta sudah berada di depan teras rumahnya. Ia menunggu sang supir mengeluarkan mobil dari garasi. Seperti yang mamanya sudah katakan tadi malam, ia harus pergi ditemani oleh supir.
Tanpa banyak basa-basi lagi Reta langsung memasuki mobilnya kala mobil sudah siap. Gadis itu langsung mengatakan keinginan untuk pergi ke luar kota.
Jam menunjukkan pukul 06.00, yang artinya beberapa jam lagi pesawat-pesawat yang memiliki jadwal menuju Prancis akan segera berangkat. Reta harus cepat bergegas, karena jarak yang ditempuh dari kota Jakarta dan tempat yang dimaksudkan oleh Naya juga memakan waktu sekitar dua jam-an lebih.
Di akhir-akhir perjalanan, Reta kembali teringat akan surat dari Naya yang belum selesai ia baca tadi malam. Ia pun segera mencari surat tersebut yang memang dirinya bawa di dalam tas. Ia membuka surat itu, lalu melanjutkan bacaannya.
Bandung. Ya, Reta. Gue mau nenangin diri di tempat kesukaan kita dulu, salah satu Villa milik keluarga gue di Bandung. Gue mau ke sana sebelum berangkat ke Paris.
KAMU SEDANG MEMBACA
N a y a [END]
Teen Fiction[Teenfic, Drama, Friendship, Romance, Comedy] ~Third Story~ Cover by Pinterest Don't Plagiat! ..... Ini tentang Naya yang dihadapkan dengan dua pilihan berat. Memilih sahabat atau cintanya. "Gak ada lagi yang bisa lo lakuin selain lo harus memilih...