Alpukat

1.6K 108 6
                                    

Sebelum baca.

Vote komen like.

Enjoy.

****

Rose menggeliat saat merasakan cahaya matahari pagi menerobos masuk melewati hordeng, dan menerpa wajah mempesona nya.

Saat Rose berbalik mengubah posisi tidurnya, tapi terasa ada yang aneh. Rose merasakan benda bulat kecil dan dingin bersentuhan dengan kulit wajah nya.

Benda apa itu?.

Rose pun membuka matanya, nyawanya masih belum terkumpul sempura. Dan yang pertama Rose lihat adalah....

Buah kecil berbentuk bulat berwarna hijau, Rose masih ngelag memperhatikan buah itu. Tapi sedetik ke mudian saat Rose sudah kenal buah apa itu Rose replek langsung berteriak.

"MOMMYYYY HUAAA LONTONGG, EHHH MAKSUD NYA TOLONGG."Teriak Rose menjerit ketakutan.

"Ha ada ap-, astaga siapa yang naruh alpukat di kamar anakku?."Nyonya prak kaget melihat banyak sekali buah yang di benci anak nya berserakan di mana-mana bahkan ranjangnya pun penuh dengan alpukat.

Rose yang melihat Mommy nya datang, langsung berlari dan memeluk sang Mommy. sambil menangis.

"Mommy Rose takut, siapa yang taruh buah sialan itu di sini."Rose menangis semakin mengeratkan pelukan nya.

Sementara pelakunya, sedang tertawa terbahak-bahak di dalam kamar nya, tadi setelah mendengar teriakan Rose. Lim langsung ngibrit ke kamar nya dan ngakak puas penuh ke menangan, karna berhasil menjahili Rose.

"LIMARIO MANOBAN BUKA PINTUNYA."Rose menggedor keras pintu kamar lim, karna siapa lagi kalo bukan Lim yang jahil naroh alpukat di sana.

Sementara semua maid di rumah sudah nyonya prak suruh untuk mengumpul kan alpukat itu, dan terserah mau di apakan oleh maid yang membereskan. Yang penting alpukat itu gak ada di kamar rose lagi.

"WOI BUKA SETAN."Rose rasanya sangat emosi apalagi membayangkan betapa banyak nya alpukat di kamar nya itu, Rose pun sampe bergidik ngeri di buatnya.

Bukan nya membuka pintu, Lim malah menertawakan Rose yang teriak marah-marah di depan pintu kamar nya. Lim dia malah bodo amat dan watados malah masuk kamar mandi membiarkan Rose teriak sepuasnya.

"Dasar Dakjal, setan bunting, curut kejepit, kuda poni, buaya darat, cicak penjilat."semua umpatan Rose lontar kan dengan teriak di pintu kamar Lim.

Lim yang mendengar itu makin tertawa renyah.

"Cape juga gue teriak, suara gue sampe habis. Sialan emang tuh manoban."Rose pun memilih untuk pergi ke kamar lain untuk mandi selagi menunggu kamarnya di bersih kan.

*
*
*

"Woi lepasin."Lim kesal bukan main siapa yang berani banget narik rambut nya, dan menyeretnya ke tempat yang sepi.

"LO BER-ehh halo jen apa kabar, hehehe."Lim yang tadi nya akan marah langsung ciut saat melihat tatapan horor dari mata kucing Jennie.

"Cih, apa lo mau marah? Kenapa gak jadi?."Jennie melipat tangan nya di dada dan semakin menajam kan tatapan nya.

"Engga kok siapa juga yang mau marah sama cewe cantik dan imut kaya lo."

"Ck, dasar gombalan buaya."

"Ya elah, lo narik gue kesini sebenarnya mau apa?."

"Gue ada rencana buat lo biar bisa dapetin hati jisoo."

"Ah serius giman-giman?."

"Tapi Lo harus ceritain dulu soal kehidupan Rose."

"Oke itu gampang, mau sekarang cerita juga gue bakal ceritain."

"Ya udah lo ikut gue ke roptop dan lo ceritain semua tentang Rose.

*
*
*

"Hiss dimana sih tuh manoban, awas aja kalo ketemu gue seleding juga."

Rose dari tadi mencari Lim tapi tidak ketemu terus, karna pasal nya Lim berangkat duluan ke sekolah tanpa sarapan. Dan rose makin kesal saja, karna Lim dengan seenak jidat nya memakai mobil kesayangan Rose.

"Hay Rose."

"Hay juga Jisoo."

"Eh lo lihat Jennie gak?."

"Engga."jawab Rose datar dan berlalu pergi.

"Etdah itu bocah main pergi ajah."

"Terus kalo Jennie gak sama Rose kemana tuh bocah pagi-pagi udah ngilang?."Jisoo pun berlalu untuk mencari Jennie.

*
*
*

"Lo udah siap jen dengerin kisah Rose?."dan di balas anggukan oleh Jennie.

"Oke gue di sini gak main-main gue di sini serius, jadi dengerin gue baik-baik."Jennie pun mengguk paham.

"Rose dan gue besar bersama dari kecil sampe dewasa, di mana ada Rose di sana ada Limario. Walaupun kita sering jahil dan berantem tapi cepat baikan.

Lim menatap sekilat Jennie yang sangat serius mendengarkan dan mencerna apa yang Lim ucap kan.

"Rose dan gue sebelumnya sekolah di Thailand. Rose dulu adalah orang yang sangat ceria, tingkah nya konyol, dan pecicilan kaya lo."

"Mana mungkin."Jennie memotong omongan lim karna gak percaya aja, Rose yang kaya kulkas punya sipat kaya gitu.

Sedangkan Lim hanya terkekeh kecil."Lo bahkan gak akan nyangka kalo Rose anak mami banget kalo lagi sakit."

"Cinta pandangan pertama. Lo pasti pernah ngerasain nya kan.?"ucap lim menatap manik mata Jennie.

Jennie mengguk mengiyakan." iya cinta pandangan pertama gue Rose."jawab sepontan Jennie dan Lim tersenyum mendengar jawaban Jennie.

"Saat kami masih menijak bangku smp yang diman itulah masa puber, Rose mengalami cinta pandangan pertama. Kepada seorang gadis cantik, tapi sayang cinta yang tulus dari Rose di balas penghianatan oleh gadis itu."

"Dari situ Rose berubah, kepribadian nya menjadi pendiam, jaran bicara, wajah yang selalu tersenyum berubah menjadi datar, gak ada lagi senyum di wajah mempesona itu. Yang ada hanya wajah datar dan dingin kaya kulkas."

"Hufff, aku merindukan senyum lepas tupai itu yang tanpa beban dan luka di dalam nya."Lim memejam kan matanya mengingat terahir kali Rose tersenyum lepas itu saat sebelum kejadian itu terjadi, dan setelah nya Rose tidak lagi tersenyum.

" Jen gue tau Lo suka sama Rose, dan gue akan bantu Lo buat dapet masuk dan ngisi hati rose."Jennie menatap mata Lim ada ketulusan dan ada harapan besar yang Jennie lihat dari mata indah milik lim itu.

"Gue akan bantu lo, dan gue mohon sama lo jaga dan kembaliin lagi Rose kaya dulu, Rose yang ceria, Rose yang jahil, Rose yang pecicilan, dan Rose yang selalu tertawa lepas tanpa beban. Lo mau kan?."

Jennie langsung mengangguk menyetujuinya tanpa pikir panjang.

"Makasih jen, mungkin ini sedikit dari kisah Rose, tapi Lo akan tau semuanya cepat atau lambat."

*
*
*

Jam pulang sekolah teralh berbunyi, setelah Jennie mendengar kan sedikit kisah tenang Rose dari Lim, Jennie bertekat untuk mendapatkan Rose.

"Hay sayangnya aku."Jennie langsung bergelayunan manja di tangan Rose.

"Ihh kok gak di bales sih sapa nya."Jennie cemberut karna Rose bodo amat dengan Jennie yang nempel di tubuh nya, bahkan Rose lebih memilih pokus ke ponsel daripada Jennie.

"Rose siapa Suzy?."

Degg


***

Yo balik lagi.

Jangan lupa

VOTE KOMEN LIKE FILOW

BAYY

Prak And Kim(CHAENNIE)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang