Rose

1.5K 111 7
                                    

Sebelum baca.

Vote komen like.

Enjoy.

****

"Rose siapa Suzy?."tanya Jennie.

Deg

Nama itu, berhasil membuat Rose berhenti mematung bahkan ponselnya sudah terjatuh, tatapan mata Rose langsung Kosong Saat Jennie menyebutkan, nama yang sudah bertahun lama nya membuat Rose terluka.

"Rose hey kenapa malah bengong? Rose sayang kata kan sesuatu!."Jennie panik melihat Rose yang langsung diam seperti mayat hidup dengan tatapan kosong.

"Rose  kamu denger aku kan, Rose."Jennie mengguncangkan memeluk bahkana. Mencium bibir Rose berharap Rose bicara.

Tapi nihil Rose masih sama tak bergerak, bahkan saat ponsel nya berbunyi Rose sama sekali tak bergerak.

"Rose aku Mohon katakan sesuatu, jangan bikin aku khawatir hiks hiks."Jennie menangis memeluk Rose yang bungkam dan..

Rose pun Pingsan di pelukan Jennie." Rose bangun Rose, Hiks Rose bangun Hiks. Bodoh kamu Jennie harusnya lo jangan tanya soal Suzy dulu, Hiks sekarang Lihat karna mu Rose begini."Jennie merutuki dirinya yang super kepo, hingga langsung bertanya tentang Suzy.

*
*
*

"Sssstt aagghkk."Rose memgangi kepala nya rasanya sangat pusing.

"Honey akhirnya kamu sadar juga."Jennie tersenyum manis dan bernapas lega saat Rose sadar.

Rose menatap sekeliling ternyata sekarang Rose ada di UKS.

"Bagai mana aku bisa disini."tanya Rose dengan Suara lemahnya.

"Aku tadi bawa kamu ke UKS di bantu oleh Lim yang kebetulan lewat."Jelas Jennie dan mengecup Tangan Rose yang sedang di genggam nya.

"Maaf."lirih Jennie menundukkan kepala nya tak berani menatap Rose.

"Maaf untuk apa?."

"Soal pertanyaan aku yang buat kamu jadi gini."

"Tak apa Jen."

Jennie menatap Rose, pandangan matanya sayup tidak seperti biasanya yang tajam dan dingin.

Sekarang pandangan mata Rose sangat lah sayup dan sepertinya akan menangis, Jennie dapat melihat dan merasakan ada banyak sekali luka yang terpancar dari sorot mata Rose kali ini.

Jennie pun berdiri dan naik ke berankar Rose, membawa Rose ka dalam pelukan Jennie dan mengelus punggung Rose. Jennie berharap ini bisa menengan kan Rose.

"Hiks Hiks kou Hiks jahat Hiksss."Tangisan Rose pecah di dalam pelukan Jennie.

Hati Jennie sakit, ini pertama kali nya Jennie melihat Rose sangat rapuh, Rose yang Jennie kenal Kuat dingin cuek. Ternyata selama ini menyembunyikan luka yang sangat besar.

"Maaf Rose, maaf kan aku Hiks."Jennie tak kuasa menahan air matanya saat mendengar isakan rose makin kencang.

"Kamu Hiks Jahat Kamu selingkuh dari aku Hiks Kamu jahat."Rose berontak di pelukan Jennie dan tangisan Rose makin pecah.

"Hay Tenang Honey, ini aku Jennie. Tenang oke."Jennie berusaha menenangkan Rose tapi naas tenaganya kalah Kuat sehingga pelukan itu terlepas.

"Pergi, pergiii aku tak mau melihat dan mengingat mu lagi Suzy Hiks Hiks PERGIIII."Rose mendorong Jennie membuat Jennie hampir saja silaturahmi sama lantai, tapi dengan sigap Lim menangkap tubuh Jennie.

"Untung gue garcep."Lim membantu Jennie berdiri.

"Loh Lim bukan lo udah balik ya?."Heran Jennie yang melihat Lim kembali lagi.

"Iya tadinya, tapi gue balik lagi mau tuker kunci mobil. Tau nya malah Gini."Lim menghampiri Rose yang sudah berteriak mengusir Jennie karna mengira Jennie Suzy.

"Tenang oke."Lim memeluk Rose mengelus lembut punggung dan kepala Rose.

"Lim usir wanita itu, dia Hiks udah nyakitin aku, usir dia Lim Hiks."Rose semakin menenggelamkan wajah nya di dada bidang Lim seperti Rose ketakutan sekali.

Jennie yang Melihat nya merasa iba dan bersalah, karnanya Rose jadi begini. Jennie akan mendekat tapi langsung dapat celengan dari Lim.

"Jangan jen, lo sebaik nya pulang."

"Tap-

"Biar Rose yang gue tenangin, lo sebaik nya pulang biar keadaan Rose gak makin memburuk."

"Tapi Lim gu-

"Plis jen, trauma Rose kambuh dan tempramental nya sedang tak setabil. Rose hanya bisa tenang sama Mommy nya atau sama gue. Dan gue mohon jangan buat ini sulit, lo lebih baik sekarang pulang. Percaya sama gue oke Rose akan baik-baik aja."Lim menjelas kan panjang lebar.

Jennie pun mengguk pasrah, mengerti dengan apa yang di jelaskan lim, Jennie pun pergi meninggal kan Rose yang di tenangkan oleh Lim. Jennie memilih mengalah dan pergi, Jennie tidak ingin karna egois, malah nantinya membuat keadaan Rose makin parah.

Sementara di UKS Rose masih menangis dan terus menyebut nama Suzy.

"Hay my Baby tupai, denger aku dia udah pergi. Kamu tenang ya ada Lim di sini."Lim bicara lembut kepada Rose, dan mengusap lembut kepala Rose.

"Lim dia jahat Lim Hiks Hiks Suzy nyakitin aku, dia selingkuh Lim."

Lim merapih kan rambut Rose yang berantakan, lalu lim mengusap lembut pipi Rose.

"Dengar, dia sudah pergi Rose. Suzy udah gak ada. Yang tadi itu Jennie bukan Suzy."Lim menjelas kan dengan lembut.

"Jennie."ucap Rose dengan polos seperti anak kecil.

"Iya Rose dia Jennie wanita yang mencintai mu dengan tulus."

"Jennie."ucap Rose lagi dan Lim mengguk.

"Iya Rose Jennie, ijin kan Jennie mengobati luka hati mu dan mengisi semua kekosongan itu dengan cinta tulus Jennie. Ijin kan Jennie masuk ke dalam hidup mu rose, jangan sampe apa yang kau alamai Jennie juga alami, jangan sia-sia kan cinta tulus Jennie Rose."Lim menjelas kan dengan lembut kepada Rose layak nya seperti Lim memberi nasehat kepada anak balita umur lima taun.

"Jennie."ucap Rose dengan wajah polos seperti anak keci.

"Jennie Jennie Jennie Jennie jen jen jenniii."Rose pun pinsangan kembali dengan sigap Lim langsung memeluk Rose.

"Aku berharap banyak pada mu Jennie kusnandi Kim."lirih Lim yang menatap wajah sembam Rose yang kembali Tak sadarkan diri.

*****

Hay aku up lagi.

Ada yang suka gak sama cerita ini?

Maaf kalo agak gak nyambung dan banyak drama, hehehe maklum aku juga baru belajar bikin cerita. Masih binggung.

Kasih saran dong buat selanjutnya.

Jangan lupa ya di

VOTE, KOMEN, LIKE, DAN FOLLOW

DAAAHH

Prak And Kim(CHAENNIE)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang