Sermatutar, Sersan Mayor Satu Taruna. Mereka kini telah melakukan Sertijab untuk perwakilan taruna ada Vano dan untuk taruni ada Aliza. Kini mereka harus lebih fokus karena gerbang perwira sebentar lagi akan tercapai. Tentunya saat tingkat empat mereka akan sering mendapat pesiar juga.
Beberapa hari yang lalu mereka juga melakukan serjitab untuk Drumband Gita Dirgantara. Pemimpin utama taruna ada Sermatutar (Pnb) Elvano Dylan Pratama dan pemimpin utama taruni ada Sermatutar (Pnb) Aliza Jauza Najwa.
(Kira kira kek gitu ya pas serah terima jabatan. Aku ambil fotonya dari kakak taruni AAU di instagram)
Setelah kegiatan tingkat IV yang cukup melelahkan mereka kini berada di kantin untuk istirahat. Aliza tidak pernah menyangka bisa melewati ini semua dan bertahan sampai sekarang. Bayangkan jika dulu dirinya menyerah dan tidak mencoba daftar AAU, mungkin dia tidak akan mendapatkan momen momen ini.
Lalu impiannya untuk menjadi penatarama juga terwujud sekarang apalagi penatarama satu abangnya sendiri, lengkap sudah. Kini masa depannya sudah semakin terlihat, ya setidaknya tidak mempermalukan jika Rehan menggandengnya nanti.
Just information saja, Rehan baik baik saja ditempat penugasannya dan akan pulang setelah Aliza menjadi seorang Letnan Dua. Jika ditanya apakah Aliza merindukan Rehan? Tentu saja jawabannya iya tapi bukan Aliza namanya jika tidak memutar fakta.
Aliza yang gengsi masih tetap sama, Aliza yang galak dan tegas juga masih sama. Hanya sejak bersama Rehan sifatnya berubah sedikit lebih humble tapi jangan salahkan dia jika orang melihatnya sudah mengurungkan niatnya dahulu sebelum menyapa, karena wajah juteknya.
Aliza memperhatikan teman temannya, mereka sedang becanda gurau. Aliza tersenyum melihatnya, setelah lulus nanti dia akan sangat jarang melihat wajah mereka bagaimana pun Aliza bersama mereka ber13 selama 3 tahun.
Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari mandi, makan, tidur, ke kelas, kegiatan selalu bersama. Secepat inikah waktu? Aliza pasti akan merindukan momen momen ini. Saat senang, sedih, gusar, bahkan galau.
Khususnya mereka berempat yang selalu ada saat Aliza butuh tempat cerita. Sekali lagi dia hanya bisa tersenyum singkat. Salah satu dari mereka memperhatikan Aliza sejak tadi. Di saat yang lain ngobrol Aliza hanya diam dan sesekali tersenyum, entah apa yang dipikirkannya.
"Suh!" Panggil temannya
"Manggil siapa suh?" Tanya yang lain
"Tuh Aliza dari tadi diem aja mana sesekali senyum sendiri. Pasti ada apa apa tuh,"
Aliza yang sadar pun langsung menoleh ke arah lettingnya.
"Nggak ya!"
"Ayo ayo cerita sasuhh" ucap Rahma
"Nggak ada, lanjutin aja"
"Heh no no, kamu kalo udah gini pasti punya unek unek yang wajib dikeluarin. Ayo cerita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Tarunaku (REVISI)
Teen FictionBerawal dari pertemuan sang Taruna dan adik sepupunya, setelah hampir 10 tahun tak berjumpa dari waktu sang adik berusia balita dan berkat takdir Allah mereka dipertemukan lagi. Di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Setelah Aliza menempuh pendidi...