Chapter ini khusus untuk Arya dan Deolin😉
+-+
Arya POV
Aku tak pernah berhenti berucap syukur pada Allah, karena Dia telah mempertemukan kita. Mungkin terkesan aneh saat anak kuliahan menyukai anak SMP, terdengar lucu mungkin? Tapi memang itu yang aku rasakan. Entah mengapa saat aku di dekatmu rasanya dunia berhenti berputar, dan saat kita berpisah aku selalu meminta kepada Allah untuk mempertemukan kita lagi
Walaupun disana banyak wanita yang sukses, cantik dan dewasa darimu, entah kenapa aku tak bisa berpaling darimu. Setiap saat aku selalu memikirkanmu, tampak mustahil memang memilikimu. Tapi jika aku sudah berusaha maka Allah akan memperlancar bukan? Kini aku makin yakin untuk mendekatimu, mengenalmu dan mengikatmu karena tanpa kamu sadari papamu, mamamu dan abangmu mengenalku jauh dari sebelum kita bertemu
Saat ini aku hanya ingin membahagiakanmu, Deolin🤗
"Kamu senang?" tanyaku padanya
"ya I'm happy. Thanks"
Kali ini aku akan mengajaknya ke Kulon Progo, yang dekat dekat saja dulu
Sesampainya di tempat Deolin nampak mengerutkan keningnya tanda bingung, lucu sekali wajahnya
"Kali Biru?" tanyanya padaku
"Iya, kamu belum pernah kesini kan?"
"Tahu dari mana?"
"Bunda, komandan dan Rakha"
"Ngeselin" ucapnya sambil memanyunkan bibirnya, gemas.
Aku pun mengulurkan tanganku untuk menggandengnya, awalnya ia menolak dan malu malu pada akhirnya menerima juga. Dasar wanita.
"Kita jalan gini ada yang ngelarang gak?" tanyaku padanya yang sedang asik melihat sekeliling
"Kan tadi papa, mama sama abang udah ngizinin"
"Itu abang juga tahu dek. Maksudku pacar kamu atau-"
"Aku gak punya pacar" selanya sebelum aku selesai berbicara
"Syukur deh"
"Emang kenapa bang?"
"Nanti takut ada yang rusak hubungannya" dia hanya memutar bola matanya malas
Hari ini banyak sekali pengunjung dan untung aku tak memakai pakaian dinas, coba kalau pakai bakal jadi pusat perhatian karena kelihatannya hari ini banyak pengunjung wanitanya
"Abang kali yang punya doi, ntar cemburu loh kita jalan gini"
"Eh? Doinya kan di depan abang yang lagi megang kamera" Deolin nampak tersentak dengan ucapanku untung kameranya tak jatuh
Setelah kami membeli tiket masuk, kami masuk untuk menikmati indahnya Kali Biru ini dan dari tadi Deolin melihat ke arah atas oh rupanya ia ingin naik ke Menara Padang
"Bang keatas sana ya?" ucapnya meminta izin padaku sambil menggoyangkan lenganku
"Iya, ayo. Hati hati naiknya" dia pun langsung berjalan cepat karena tidak mau di dahului orang, aku hanya bisa tersenyum melihatnya
"Abang fotoin tolong" ucapnya sambil menyerahkan kameranya
"Iya"
Deolin berpose banyak sekali, ya niatku mengajaknya hanya untuk menyenangkan dirinya saja sebelum aku pergi bertugas
Setelah itu ia menyuruhku naik untuk berfoto bersama bahkan dirinya meminta bantuan pada pengunjung yang lain, yang kebetulan sedang mengantri juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Tarunaku (REVISI)
Roman pour AdolescentsBerawal dari pertemuan sang Taruna dan adik sepupunya, setelah hampir 10 tahun tak berjumpa dari waktu sang adik berusia balita dan berkat takdir Allah mereka dipertemukan lagi. Di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Setelah Aliza menempuh pendidi...