Keesokan harinya aku menemui Galen dan bilang padanya bahwa ayesha mau tapi dengan ganti dia harus tlaktir aku saat dapat pesiar wkwk
"gue dah telfon dia kemarin dan selamat lo dapet gandengan pas makrab"
"serius? Thanks loh za, lu emang temen yang ngertiin "
"hm"
"oh ya lu emang besok mau bawa siapa?" tanya galen yg membuatku langsung tersenyum
"liat aja lah besok"
"ganteng gak tuh"
"lebih ganteng dari lo,"
"heh gini gini gue dulu idaman taruni SMA N TARUNA NUSANTARA ya" teriak galen dari belakang
"ga peduli, bodo amat, wlekk " ucapku sambil menjulurkan lidah dan meninggalkan galen sendiri
Lembah Chandradimuka adalah tempat digemblengnya kami dari seorang sipil menjadi militer, gak nyangka udah mau pergi dari sini tinggal 3 bulan lagi, harus extra latihan supaya bisa dapetin apa yang aku mau dan alasan aku masih bertahan disini
"senyum senyum sendiri gak ajak ajak nih"
"astaga kamu apa kabar? Aku jarang banget liat kamu"
"hehe aku baik kok, kemarin aku diklinik, biasalah jagoan"
"pasti jidadnya kena lagi deh, kebiasaan ya"
"gapapa, ini gak seberapa kok"
"lagian kok kamu hobi banget sih jidadnya luka gitu"
"haha udah biasa gapapa"
"cantik cantik tapi sering jatoh, duh" kata liza sambil geleng geleng kepala
"hehe"
"bunda dah tau tentang ini" ucap liza sambil menunjuk jidad temannya
"aku gak mau ngasih tau bunda"
"lah kenapa?"
"nanti khawatir, tau sendiri kalo aku luka reaksi bunda gimana"
"tapi kamu sering banget lo gini, keluar masuk klinik, ga cape apa?"
"ya mau gimana lagi za, profesiku juga nuntun aku buat bisa semua, luka ini ga ada apa apanya"
"ya sih, tapi serius ini gapapa?" tanya liza memastikan
"iya gapapa"
"ya udah kalo gitu"
Beberapa saat kami terdiam dia mulai membuka suara
"abang kamu apa kabar" tanya dia sambil menunduk
"bang zidan?" tanya liza memastikan
"iyya"
Ya memang dia menaruh hati pada abangnya liza padahal belum pernah ketemu cuma liat lewat foto, heran juga sih kok dia bisa suka padahal anak jakarta tuh kalo suka pilih pilih padahal bang zidan tuh gak ganteng haha, maaf bang🤘🏻
"kamu masih ada rasa sama bang zidan?" tanya liza lagi
"emm..."
"jujur aja gapapa"
"ada, tapi..."
"eh liza, dicariin juga"
"astaga, maaf"
"itu siapa?" tanya aisya
"oh ini, kenalin ratashya aurelia temen SMA dulu di Jakarta, anak AL nih"
" wihh AL keren ya, hai aku aisya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Tarunaku (REVISI)
Teen FictionBerawal dari pertemuan sang Taruna dan adik sepupunya, setelah hampir 10 tahun tak berjumpa dari waktu sang adik berusia balita dan berkat takdir Allah mereka dipertemukan lagi. Di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Setelah Aliza menempuh pendidi...