Akmil

1.8K 112 0
                                    

Sesudah acara wisuda yang menguras air mata itu para orang tua sudah kembali tapi tanpa anak mereka, ada satu tradisi yang harus dijalani putra-putrinya di Lembah Tidar, para orang tua hanya bisa menunggu anaknya dirumah. Dilain tempat Aliza bersama temannya yang lain sedang melaksanakan pesta bagi para taruna/i sebelum mereka benar benar meninggalkan Lembah Tidar kecuali Zyn dan Rafli.

Setelah pesta itu mereka mulai mendata barang yang akan dibawa pulang, karena tak boleh ada yang hilang atau tertinggal satu pun, mereka sangat hati hati dalam mengemas karena kamar mereka nanti akan dipakai oleh adik adiknya, hanya kenangan saja yang mereka tinggalkan, canda tawa, kebersamaan selama 1 tahun sebentar lagi akan hilang, untung Aliza masih bisa bersama temannya yang satu kamar, entah dia akan sekamar lagi dengan mereka atau tidak yang terpenting mereka ber4 akan bersama sama selama 3 tahun kedepan, pikiran aliza hanya satu siapa teman Nisya di AAL nanti selai teman angkatannya yang jumlahnya sedikit, sama seperti dirinya. Angkatanya hanya 14 taruni, sedangkan Nisya 16 beda selisih 2 taruni, ya sedikit memang taruni paling banyak hanya dari Akademi Kepolisian yang jumlahnya mencapai 50 orang. Semoga saja nanti Nisya mendapat teman disana, setidaknya kakak asuh yang dapat memahami isi hatinya. Aliza tidak sabar untuk menginjakkan kakinya di AAU, dari masa SMP dia menginginkan dan baru kesampaian saat ini, karena kerja kerasnya.

"Eh, za. Kamu tahu gak sih kalo kasuh Reiyan tuh punya pacar?" tanya seseorang pada Aliza, detik itu juga Aliza diam dari pekerjaannya dan menatap lurus depannya sampai sebuah tangan menepuk bahunya pelan

"eh? Gimana ai?" ya orang tadi adalah aisya, yang bertanya tentang Reiyan pada Aliza

"kamu belum bisa lupain kasuh?"

"udah ai, kan kamu tahu sendiri aku cuma anggap dia teman dan juga kakak asuh"

"ya sih, eh kamu nyembunyiin sesuatu ya dari kita ber3?"

"gak ada ai,"

"boong kan?"

"beneran"

"ya udah kalo gitu, btw kita pergi hari ini ya?"

"iya sehabis makan siang"

"sedih jadinya, mana pisah sama kasuh lagi"

"kasuh? Siapa? Jangan jangan... "

"gak ada kok za,"

"hayoo kamu punya pacar ya? Aku bilangin abi nih"

"gak za, cuma deket aja kok, beneran deh"

"Rahma, arum sini deh, ada fakta baru nih"

"ada apa sih za?" tanya arum penasaran

"iya nih ada apa?" ganti rahma yang bertanya

"katanya temen bandung kita ada yang lagi PDKT sama Kasuh loh" kata aliza sambil melirikkan matanya ke arah Aisya

"Alizaa!" dan orang yang diteriak i hanya membalas dengan tawa dan itu sukses membuat Arum dan Rahma bingung, detik berikutnya mereka ikut tertawa bersama Aliza

"ihh liza aku maluu " wajah aisya yang sudah memerah lantaran malu karena ditertawakan teman temannya, wajahnya yang putih membuatnya semakin terlihat ada rona merah, merah menahan malu

"udah udah, capek ketawa hahaha"

"ngomongnya capek tapi kok ketawa terus sih, sebel"

"aduh ibu ustadzah"

"udah semua nih yok keluar, sehabis sholat kita makan siang terus ambil barang barang dan pergi kan dari Lembah Tidar?" kata kata aliza sukses membuat teman temannya kembali sedih setelah tadi mereka sempat tertawa tatapan aliza menyemangati mereka jujur aliza juga berat meninggalkan semua ini tapi apa boleh buat, sekarang saatnya mereka pergi

Setelah semua taruna/i muslim melaksanakan sholat berjamaah di masjid akmil, dan para taruna/i lain yang minoritas selesai melaksanakan ibadah, mereka segera menuju ke ruang makan. Makan siang terakhir. Dan yang paling terakhir yaitu pergi ke kamar masing masing dan mengambil barang mereka, untuk taruna mungkin tak merasa berat, tapi untuk taruni? 3 tas, satu koper, satu tas pesiar, satu tas berbentuk karung. Oh god itu sangat ribet, bagi taruni yang lelah. Tidak dengan aliza dan Nisya, jelas saja mereka dibantu oleh para laki laki karena mereka satu tujuan. Yogyakarta. Tempat dimana mereka lahir dan besar. Tapi sebagai gantinya koper milik Zyn dan Rafli dibawakan oleh mereka berdua. Itu tidak masalah karena 2 laki laki itu kuat, bawa beban 10 kg saja kuat kok, masa tas karung total 6 kg gak kuat. Kan malu. Wkw

Semuanya mengucap salam perpisahan satu sama lain, dan mereka berjanji akan bertemu 3 tahun lagi, di istana negara, untuk melakukan pelantikan perwira. Masih lama memang tapi tidak apa apa, lagi pula mereka akan disibukkan dengan tugas dan kegiatan di akademi masing masing

Uhuy

Part ini cuma segini ya temen temen. Maaf sedikit

Karena emang udah mentok hehe

Dipart selanjutnya dijamin makin penasaran

Bakal banyak konflik juga:)

Selamat membaca😄

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

❤❤❤

~oktober 2019

Abang Tarunaku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang