Taruna dan Taruni sudah menempati AAU selama beberapa minggu ini, mereka juga sudah melaksanakan tradisi yang dilakukan senior mereka turun temurun. Saat ini mereka sedang melakukan makan malam. Kali ini Aliza dan Xania, teman satu kamarnya kebagian duduk bersama para senior tingkat 3 dan 4, masih dengan memakai seragam loreng.
Setelah berdoa yang dipimpin Taruna tingkat 4 mereka semua memulai makan dengan tanpa suara, hanya suara sendok dan piring yang beradu, itupun tidak terlalu keras
"Ayo desuh. Makan yang banyak, gemukin dikit lah badanmu itu" kata salah seorang Taruni, kakak kelas Aliza
"Siap" jawab Liza lantang dan tegap
"Xania nanti setelah selesai makan ikut kakak ya"
"Siap" jawab Xania tegas
Acara makan malam selesai tapi mereka masih ada yang santai santai di ruang makan, ada yang sudah kembali ke kamar/ barak mereka sendiri. Sedangkan Aliza masih di tempat bersama 2 kakak tingkatnya
"Dek, aku mau nanya boleh?" tanya Rezky Taruni tingkat 4, yang terkenal tegas tapi baik hati dia termasuk pembawa stick master/mayoret. Aneh sama namanya? Aliza juga awalnya mengira Rezky itu Taruna eh pas ketemu ternyata Taruni, kata mama Rezky itu karena dulu waktu di USG dokter bilang yang bakal lahir anak cowo eh pas beneran lahir yang keluar cewek, karena orang tuanya belum punya nama perempuan akhirnya nama Rezky tetap di pakai
"Siap. Silahkan kak"
"Kamu sama Kapten Arya Wishnu ada hubungan apa dek?" jleb gitu pertanyaan kasuhnya
"Siap. Izin menjawab kasuh. Saya dengan Kapten Arya sepupuan. Lumayan jauh sebenarnya. Saya pun awalnya tidak tahu bahwa Kapten Arya itu abang saya"
"Kalau Sertar Vano?" tanyanya lagi
"Siap. Sama juga kasuh"
"Owalah, oh ya kamu punya pacar?" skakmat. Aliza bingung akan menjawab apa, sedangkan di akademi TNI-Polri memiliki pacar itu seperti kewajiban para siswanya
"Pasti gak punya ya? Nanti makrab yang nemenin siapa?"
"Siap kasuh. Saya memang tidak punya, tapi ada seseorang yang memang sudah menyatakan perasaannya pada saya"
"Oh ya? Siapa itu. Boleh tahu?"
"Maaf kasuh"
"Gapapa. Semua orng juga butuh privasi bukan?"
"Siap kasuh. Izin bertanya kasuh, kalau kasuh punya pacar?" Tanya Aliza sambil melihat kakak tingkatnya yang kelihatan ragu akan menjawb pertanyaannya, terbukti setelah Liza melontarkan pertanyaannya tadi, kasuhnya langsung menunduk.
"Eh? Maaf za. Sebenernya sih, duh sekalian curhat aja kali ya?" Liza hanya bisa tersenyum dan menggaguk
"Aku sebenernya ada, lebih kaya temen deket sih za. Tapi gak tahu dia anggap aku apa. Mungkin cuma sebatas sahabat? Kita emang deket dari jaman bayi, ortu kita sama sama saling kenal, apa lagi rumah kita cuma sampingan juga. Tapi aku rasa dia udah nemu gadis lain, mereka ketemu di Lembah Tidar. Aku tadinya kaget sih, tapi habis itu sadar kalau dia cuma anggap aku temen. its no problem. Aku juga sekarang deketnya sama anak AAL kok" jelasnya sambil tersenyum
"Izin kasuh. Kalo boleh tahu orang yang disukai kasuh itu namanya siapa ya? Sahabat kasuh maksudnya" Tanya Aliza pelan
"Rehan Dewa Kusuma. Taruna tingkat 4 sama kayak kakak. Kamu kenal?" pernyataan kasuhnya ini langsung bagai ribuan peluru yang masuk ke tubuhnya, saat ini tubuhnya menegang. Ia harus menjawab apa? sungguh kenapa ia baru tahu sekarang bahwa kasuh didepannya ini orang yang menyukai seseorang yang menyatakan perasaan padanya 2 bulan yang lalu? Bagaimana Aliza bisa di posisi ini? Apakah Rehan tak peka pada perasaan perempuan didepannya ini? Bagaimana bisa? Mereka bahkan berteman hampir 22 tahun lho. Emang ya cowok tuh banyak yang gak peka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Tarunaku (REVISI)
Fiksi RemajaBerawal dari pertemuan sang Taruna dan adik sepupunya, setelah hampir 10 tahun tak berjumpa dari waktu sang adik berusia balita dan berkat takdir Allah mereka dipertemukan lagi. Di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Setelah Aliza menempuh pendidi...