Dear J

454 34 0
                                    

"Tae, Sayang .. kenapa belum diminum susunya?"

"Sebentar Eoma .. aku sedang menggambar, sedikit lagi selesai"

"Tapi jangan lupa nanti susunya diminum. Jangan tidur terlalu malam juga Tae, Eoma tak mau jika cucu Eoma terlalu kelelahan"

"Iya, Eoma tenang saja. Cucumu akan baik-baik saja, dia kan sangat kuat sama sepertiku, iya kan Sayang?" Taeyong berucap sambil mengelus baby bumpnya yang mulai terlihat.

Saat ini usia kandungannya sudah memasuki bulan ke empat. Selama masa kehamilannya Taeyong sangat menjaga kondisinya dengan baik. Terakhir kali dia memeriksakan kandungannya, Dokter bilang kandungannya dalam keadaan sangat baik. Harus ia akui sedikit banyaknya terapi yang dilakukan Kai cukup berhasil padanya. Terbukti kini dirinya sudah bisa lebih berdamai dengan keadaan. Bukan berarti dia sudah lupa dengan Jaehyun, karena hal itu juga rasanya mustahil terjadi. Tapi entah kenapa untuk saat ini jiwa dan pikirannya benar-benar hanya dia prioritaskan untuk Sang calon buah hati. Jaehyun? Mungkin nomor dua sekarang.

***

"Buru-buru sekali Jung .. besok kan hari libur, kau tak ingin pergi minum dulu denganku?" Ajak Mingyu, walau dia sudah tahu ajakannya kali ini pasti akan ditolak lagi oleh temannya itu.

"Tidak bisa, kau pergi sendiri saja. Aku duluan .." pamit Jaehyun, menyusul Dosen mereka yang juga baru saja meninggalkan kelas.

Sebenarnya bukan tanpa alasan dirinya selalu menolak, bahkan hanya untuk sekedar kumpul-kumpul dengan temannya seperti biasa. Namun, semenjak Minho memenuhi permintaannya untuk membantu mencari Taeyong , kini giliran dirinya yang harus menuruti kemauan Sang Kakak sesuai kesepakatan mereka.

Setiap libur kuliah Jaehyun diminta untuk membantunya di perusahaan sekalian untuk belajar. Walau bekerja di perusahaan milik Kakaknya sendiri tapi tak ada perlakuan khusus sama sekali, Jaehyun bahkan hanya menempati posisi sebagai staff biasa dan di gaji sesuai kebijakan perusahaan.

Tak hanya itu Minho pun menyuruhnya untuk meninggalkan apartemennya dan mencari tempat tinggal sendiri dari hasil gajinya selama bekerja. Jaehyun sama sekali tak protes akan hal itu selama pencarian terhadap Taeyong terus dilakukan. Dia tahu Minho melakukan semua ini untuk kebaikannya, Sang Kakak hanya tak mau jika dirinya sampai harus kembali menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal tak berguna seperti sebelumnya.

***

"Meeting kali ini kau ikut kan Jae, tapi sebelumnya tolong pastikan semuanya sudah siap dengan baik. Aku percaya padamu, jadi jangan membuatku malu" jelas Minho yang hanya diangguki oleh Sang Adik saat keduanya tengah berada di dalam lift.

Selama meeting berlangsung, semua berjalan dengan sebagaimana mestinya. Launching produk baru kali ini bahkan dapat dikatakan sukses total. Dan sepertinya Minho harus berterima kasih pada Sang Adik karena berkat presentasinya yang memukau para klien jadi ikut memujinya.

"Jae, yang tadi itu bagus sekali!" Puji Minho dengan sangat bangga.

"Terima kasih Hyung, aku juga banyak belajar darimu"

"Tidak Jae, aku yang terima kasih. Kau belum makan kan? kalau begitu aku traktir di restoran favoritmu".

Di restoran, Minho yang terus memperhatikan Jaehyun, merasa Sang Adik jadi lebih banyak diam dari biasanya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Semuanya baik-baik saja kan, kuliahmu, semuanya?"

Jaehyun hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Kakaknya.

"Kau tak mau menanyakan tentang perkembangan pencarian Taeyong?"

"Kau bilang jika menemukan sesuatu akan langsung memberitahuku kan?"

I Know U Know (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang