Johnny kenapa?

43 9 0
                                    

"Halo John, kamu bisa jemput aku ga? Aku lagi di kost-annya Irene nih, hujannya deres banget, mau naik gocar tapi aku gaada uang cash." Ucapmu ditelefon.

"Pinjem duitnya Irene aja, nanti biar aku transfer gantinya." Balas Johnny diseberang sana.

"Sama yang, Irene juga ga punya uang cash." Jawabmu lagi

Agak kesel juga sih, tumbenan banget Johnny agak sedikit 'menolak' untuk menjemputmu.

"Yaudah, tunggu disana, shareloc aja."

Johnny memutaskan sambungan sepihak.

"Hah" kamu menghela nafasmu, berusaha untuk menahan emosi karena ketusnya intonasi Johnny kepadamu.

"Sabar aing sabar, untung pacar."

Setelah itu kamu berpamitan dengan Irene. Ia sempat meminta maaf karena ia tidak bisa mengantarmu pulang karena ia tak punya mobil disini, ia cuma punya motor matic hasil malak pacarnya, si Suho. Gak malak juga sih, Irene cuma ngode eh taunya dibeliin beneran.

Gak lama sebuah mobil mini cooper hitam mendekat kearahmu.

Johnny membuka kaca mobilnya untuk memberitahu kamu agar cepat-cepat masuk kedalam mobilnya.

"Ayo buruan masuk."

Kamu melihat raut wajah kekasihmu, menerka apa ia sedang ada masalah atau tidak. Biasanya emang begitu, Johnny kalau lagi ada masalah pasti udah kaya kanebo kering, dingin plus datar banget.

"Iya, sini salim dulu." Ucapmu lembut.

Kamu paham, Johnny sedang badmood dan perlu dibujuk. Kalau tidak dia akan mendiamkanmu seharian.

Mana kuat.

Kamu mendengar Johnny menghela napasnya, lalu ia menghadapkan badannya kearahmu sambil tersenyum tipis. Kamu bersyukur kalau Johnny sudah luluh kembali. Memang semudah itu untuk meluluhkannya.

Itu yang kamu suka dari Johnny, ia mampu menahan 'badmood' dan 'emosi' nya jika sedang bersamamu. Maksudnya ia tidak bisa berlama-lama mendiamkanmu.

"Maaf ya sayang, aku ngeselin banget pasti tadi?" Johnny meraih tanganmu untuk ia genggam. Ia sangat merasa bersalah padamu.

Kamu tersenyum sambil membalas genggaman tangan Johnny.

"Gapapa, kamu kenapa? Aku kaget tadi kok kamu judes banget ngomongnya, gak biasanya kan kamu kaya gitu." Kamu mengerucutkan bibirmu.

Seperti biasa, Johnny akan mencubit gemas pipimu.

"Hiih gemes banget anak siapa sih hm?"

Hm? Hm? Hm?

Bayangin deh kalo Johnny udah bergumam kaya gitu.

"Udah yok berangkat, pasang gih sabuknya."

"Iya, pah."

Johnny melotot kearahmu, ia selalu risih dipanggil 'papah' karena dikampus ia dikira sudah memiliki anak oleh teman-temannya. Aura bapack bapacknya sudah terlihat sejak dini.

"Hehe becanda doang ayang." Kamu mengecup pipinya.

Biar ga marah ceunah.

Selama diperjalanan kalian ngobrol random dan sesekali bernyanyi berdua. Biar ala-ala carpool karaoke gitu bund.

Mas Pacar • Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang