Who?

146 21 2
                                    

Mari tinggalkan jejak kalian.
Ga gampang loh buat nulis cerita dan mencari ide yang tak seberapa ini:)

Happy Reading ~





"J-jongin..."

Air matamu nyaris turun kembali apabila kamu tidak menahannya saat ini juga. Sosok yang sangat kamu inginkan keberadaannya.

Senyumnya, caranya menatapmu, masih sama.

"Hai, Love."

Senyuman masih terpatri di wajah tampannya, hanya saja kini wajahnya itu sedikit tirus, mata pandanya jiga terlihat jelas, bahkan kumis tipis yang biasanya membuat Jongin rusuh sendiri karena keberadaan bulu halus itu, kini terbiarkan begitu saja.

Kamu terus mengabsen wajah Jongin dengan sentuhan dan tatapanmu. Damn, tanpa sengaja kamu menemukan lebam tepat di rahang kekasihmu itu.

Jongin yang tersentak kaget akan perubahan ekspresimu, langsung sadar. Lebam yang sedari tadi ia sembunyikan akhirnya tampak juga. Kali ini Jongin membenarkan apa kata pepatah, sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, akan tercium juga.

"I'm okay, babe."

"No Jongin, you're not fine."

Pupus sudah, air mata yang sedari tadi kamu tahan akhirnya turun begitu saja tanpa izin darimu.
Hatimu sakit, bukan karena Jongin yang menyakitimu, tetapi karena melihat keadaannya seperti ini. Bahkan Jongin jauh dari kata baik-baik saja.

Sadar akan tempat, akhirnya kamu menyelesaikan urusan pilih memilih kebutuhanmu dan segera membayarnya di kasir.

Kamu menarik lengan Jongin keluar dari mini market tersebut, rasanya ingin sekali menginterogasi Jongin perihal apa saja yang terjadi pada dirinya beberapa hari yang lalu, namun kamu mengurungkan niatmu karena sangat tidak memungkinkan sekali untuk mempertanyakan hal itu di keramaian ini, jadilah kamu membawa Jongin ke Apartmentmu.

Setelah memasukkan password, kamu langsung mempersilahkan Jongin untuk masuk dan duduk di sofa ruang tengah apartmu.

"So, ada yang mau kamu ceritakan?" Tanyamu lembut.

Jongin menghela nafasnya berat, seperti berat untuk menceritakannya, bukan karena apa-apa, tapi ia tidak mau mengingat kejadian pahit itu lagi.

"Jadi gini, sebenarnya alasan aku menghilang itu karena ada suatu hal yang sangat penting, ini menyangkut kamu, yang."

Kamu terkejut mendengarnya.

Apa Jongin bilang? Ada sangkut-pautnya denganmu? Apa yang sebenarnya terjadi? Batinmu.

Entah sudah berapa kali Jongin menghela nafasnya. Kamu jadi tidak tega.

"Saat malam setelah kamu menelepon aku itu, aku mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal, awalnya aku tidak menghiraukan sama sekali karena aku pikir itu cuma orang iseng atau mungkin salah kirim pesan, tapi semakin malam aku semakin tidak merasa nyaman, aku resah, firasatku tidak enak, ternyata memang benar apa yang aku rasakan, aku kembali dikirimi pesan oleh pemilik nomor telepon yang sama, aku bingung, seketika pikiranku kaku begitu saja, didalam pesan itu dia mengatakan kalau ada sesuatu hal yang besar akan terjadi sama kamu kalau saja aku tidak pergi menemui orang itu pada malam itu juga, maka dengan modal nekat aku menemui orang itu setelah dia mengirim lokasi keberadaannya padaku, tetapi dengan syarat aku harus merahasiakan ini dari siapapun termasuk kamu dan keluargaku. Pikiranku kacau, hati aku bimbang, selama perjalanan menuju kesana aku cemas, aku takut terjadi apa-apa sama kamu (y/n), aku benar-benar takut..."

Jongin mendongak menahan air mata yang sedang memberontak meminta untuk segera dilepaskan.

"A-awalnya aku cukup heran karena lokasi yang dikirimkan oleh nomor asing tadi ternyata adalah sebuah rumah kosong yang kotor, tapi didalamnya sangat terang karena diberi pencahayaan, aku memberanikan diri untuk mendekati rumah itu, namun baru saja aku masuk aku langsung dihadang oleh tiga orang berbadan tegap dengan pakaian serba hitam. Jelas aku kaget kan, eh kenapa nih orang tiba-tiba nahan tangan aku gini, perasaan aku gak bikin kesalahan apa-apa gitu, tapi aku baru sadar bahwa ada seseorang yang berjalan mendekati aku, dan yaa jangan lupakan wajah datarnya, kamu mau tau siapa orangnya?"

Kamu mengangguk semangat.














































































"Sehun, your ex."










to be continue..





Hadu mon maap gajelas gaiseuu, w ngetik apa dah:')






















Hadu mon maap gajelas gaiseuu, w ngetik apa dah:')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaaaaaaaaak Sehun is back!!!



































Vote and Comment~

Mas Pacar • Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang