Holiday (3)

100 17 0
                                    

"Jongin? (y/n)?..."

Kamu beserta Jongin serempak menoleh saat seseorang memanggil nama kalian, betapa terkejutnya kamu Dan Jongin melihat dua orang anak manusia ini, manusia caplang bertubuh seperti tonggak listrik bersama gandengan barunya yang cantik bak bidadari turun dari surga.

Yap.

Chanyeol dan Wendy.

"Ah kelamaan bengong lo berdua, dasar emang pasangan aneh."

"Anjing sakit bangsat." Kesal Jongin.

Bagaimana tidak kesal, karena sebelumnya Chanyeol jitak kepala Jongin.

Chanyeol hanya membalas dengan kekehan saja. Takut juga dia tuh kalo Jongin ngamuk beneran.

Udah kapok beneran Chanyeol mah waktu itu 'adik' nya ditendang sama Jongin gara-gara dia godain Jongin yang lagi badmood.

Ada-ada saja memang keturunan Fir'aun ini.

"by the way, kenalin gue (y/n) cewenya si item ini." Katamu memperkenalkam diri pada Wendy sambil berjabat tangan.

Jongin mendorong bahumu kesal karena ucapanmu barusan.

Wendy hanya terkekeh geli memperhatikan keanehan kalian.

"Eh hai, (y/n). Gue Wendy pacarnya Chanyeol." Balas Wendy.

"Wuih being juga degem lo yeol."
Goda Jongin.

"Gue pulang nih ya." Ancammu.

"Hehe peace ayang peace."

"Tau nih manusia hidung belang, jelalatan aje matanya." Tambah Chanyeol ngomporin kamu.

"Becanda doang elah yang."

"Tau ah pergi lo sana jauh jauh hush hush."

"Eh ngemeng-ngemeng kalian tumbenan banget jalan-jalan kesini?, biasanya mah Korea mulu." Tanya Chanyeol.

"Lah ini bawa jelmaan kadal holiday biar ga pecah otaknya." Jawabmu.

Emang ya Chanyeol itu manusia ter-receh sesemesta alam, gitu aja udah ketawa ngakak banget ampe guling-guling. Gatau malu emang temen-temen si Jongin tuh. 11/12 ama Jongin.

"Lo sendiri ngapain kesini? Mau ngerampok ya?" Tanya Jongin.

"Enak aja Jongin bin Shindong, mana ada rampok ganteng kaya gue, dih"

Wendy yang mendengar itupun langsung meminta maaf yang sebesar-besarnya pada kalian.

Minta maaf karena kekasihnya telah mempermalukan dirinya. Untung saja Wendy baik hati dan tidak sombong, kalau tidak sudah dia tenggelamkan Chanyeol saat itu juga.

"Ampe lupa kan, tadi gue ngeliat Irene sama Bang Suho disana, gatau sih bener apa engga itu mereka, tapi gue yakin banget itu mereka." Katamu.

"Hah? Serius lo, (y/n)? Salah liat kali lo"

"Iyaaa Bang beneraaaan, gue ga mungkin salah liat."

"Nah tuh mereka." Tunjukmu.

"Yaudah yok kita samperin." Ajak Jongin.

Kamu, Jongin, Chanyeol beserta Wendy pergi untuk menghampiri kanjeng Suho Dan Irene.

Chanyeol yang dulu tiba langsung menjitak kepala teman seperbobrokannya itu, sangat tidak tahu diri sekali Chanyeol ini, mentang-mentang tinggi seenak jidatnya menjitak kepala orang. Mana yang dijitak lebih tua darinya, ckck jangan ditiru ya gaes.

"Anj-" sentak Suho.

"Hehehehe, peace bang peace."

"Otak lu emang di dengkul ya yeol. Awas aja lo kalo sampe gue amnesia, gue bakar kuping lo, liat aja." Racau Suho.

Songong sekali bukan?

Irene sempat berfikir, kenapa ia bisa mendapatkan kekasih bentukan begini. Bikin dosa apa dia waktu di rahim Enyaknya.

"Wah wah Irene sudah pintar menipu rupanya, lo bilang sama gue kalo lo gamau kemana-mana dan ternyata begini kejadiannya, asli cekewa gue sama lo, Rene. Gue pundung pokonya." Ucapmu lirih.

"Kalo pundung jangan dikasi tau bego, ah elah gini banget babu gue." Kesal Jongin.

Sepertinya tidak ada kata damai dalam kamus pacaran kamu dan Jongin.
.
.
.
Perdebatan tidak jelas tadi diakhiri dengan Wendy yang menangis karena tamu bulanannya ingin melihat indahnya kota Sydney. Kalo kata iklan cat mah bocor bocor gitu. Ya jadilah Chanyeol yang kalang kabut mencari mini market disana.

Setelah Wendy selesai dengan urusan dalamnya. Kalian berenam setuju untuk makan sebentar di resto rokemendasi Google.

Tema makan malam kalian adalah masakan yang sangat sangat sangat nikmat dan sangat terkenal di kota Sydney, kalian tau apa?



















































































Nasi Padang!!















Mas Pacar • Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang