Rupanya tidak ada yang bisa menandingi kemarahan [Name]. Tak ada yang berhasil berbicara kepadanya selama dua bulan terakhir. Perempuan itu kembali ke dirinya yang lama. Menjadi seseorang yang tak terlihat dengan berjalan menutupi wajahnya menggunakan tudung jubah. Bahkan dia selalu duduk sendirian di belakang saat kelas.
George ataupun Hermione yang biasanya selalu mendekatinya memilih memberikan [Name] ruang untuk sendiri. Tetapi kesedihan menyelimuti mereka. [Name] sama sekali tak menghadiri pertemuan DA. Dia juga tak membela dan diam saja saat Draco Malfoy mengejek Ron habis-habisan yang kalah di pertandingan Quidditch melawan Hufflepuff bulan lalu.
Tetapi anehnya, [Name] tak menghindar ketika mereka mendekatinya. Dia bersikap seperti biasa, hanya saja tak mengeluarkan suara atau balas menatap orang yang mengajaknya bicara.
Luna Lovegood berjalan kearahnya sambil membawa sesuatu dan menepuk pundaknya dengan keras. Tetapi [Name] tak bereaksi apapun.
"Letakkan saja di sampingnya," kata Hermione pelan.
Mereka saat ini sedang sarapan di Aula Besar pada saat yang persis sama dengan pos burung hantu pada Senin pagi.
Luna mengangguk mengerti dan meletakkan benda itu disamping gelas piala [Name]. Lalu setelah Luna pergi duduk ditengah-tengah Fred dan Ron, dia mengambil benda itu dan merobek pembungkus cokelatnya. Bergelung keluar sebuah salinan edisi April The Quibbler yang tergulung erat. Dia membuka gulungannya untuk melihat wajah Harry menyeringai malu-malu kepadanya dari halaman depan. Dalam huruf-huruf besar merah membentang di gambar ini adalah kata-kata:
BERBICARA TERUS-TERANG AKHIRNYA
KEBENARAN MENGENAI DIA-YANG-NAMANYA-TIDAK-BOLEH-DISEBUT DAN MALAM AKU MELIHATNYA KEMBALI
Hanya ada foto Harry dihalaman depannya karena Cedric meminta untuk dirinya tak dimasukkan kedalam berita karena semua ini akan mempertaruhkan pekerjaan Mr. Diggory di Kementrian. Tetapi [Name] meremas koran itu karena mereka tak membawa namanya. 'Aku melihatnya kembali' berarti merujuk kepada Harry. Hanya namanya yang disebut disini. Dia tersenyum miring diam-diam, semuanya memang hanya tentang Harry Potter—anak yang bertahan hidup. Lagi pula jika mereka menyebut nama '[Name] Cullen', dia hanya akan dianggap sebagai lelucon kosong karena dia bukan berasal dari bangsa mereka.
"Bagus, bukan?" kata Luna. "Keluarnya kemarin, aku minta Dad mengirimkan kalian sebuah salinan gratis. Kuduga semua ini," dia melambaikan sebelah tangan ke kumpulan burung hantu yang masih meraba-raba di meja di hadapan Harry, "adalah surat-surat dari para pembaca."
"Itulah yang kupikir," kata Hermione dengan bersemangat. "Harry, apakah kau keberatan kalau kami—"
"Silakan saja," kata Harry.
Ron dan Hermione mulai merobek amplop-amplop.[Name] mendengarkan percakapan mereka dengan malas. Dia ingin pergi, tetapi—
"Apa yang sedang berlangsung di sini?" kata sebuah suara seperti anak perempuan yang manisnya palsu.
[Name] mendongak sedikit ke atas. Profesor Umbridge sedang berdiri di belakang Fred dan Luna, mata kataknya yang menonjol mengamati kekacauan yang dibuat burung-burung hantu dan surat-surat di atas meja di hadapan Harry. Di belakangnya dia melihat banyak murid sedang mengamati mereka lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Girl [X Hogwarts Boy]
Vampire❛𝗶'𝗺 𝗻𝗼𝘁 𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿, 𝗶'𝗺 𝘁𝗵𝗲 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿.❜ •• HARRY POTTER AND TWILIGHT CAST IN ONE UNIVERSE [𝗔𝗹𝘂𝗿 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗸𝘂𝘁𝗶 𝗯𝘂𝗸𝘂──Me do not own any of J.K. Rowling and Stephenie Meyer characters...] © amandazalianty, 18 May 2021