"Harry, [Name], berhenti."
"Ada apa?"
Mereka baru saja sampai di makam Abbot yang tidak dikenal.
"Ada seseorang di sana. Aku yakin seseorang sedang memperhatikan kita. Di sana. Di belakang semak." gumam Hermione pelan.
Mereka berdiri diam, saling berpegangan tangan, sambil memandang ke kegelapan yang pekat di sekitar pemakaman. Harry tidak dapat melihat apapun.
"Apa kamu yakin?"
"Itu hanya hewan Hermione," kata [Name].
Tapi Hermione tidak mendengarkan, dia melepas tangan Harry dan segera menyiapkan tongkat di tangannya.
"Kita terlihat seperti muggle," kata Harry.
"Muggle yang meletakkan bunga di atas makam ayahmu?" tanya Hermione. "Harry, aku yakin ada seseorang di sana!"
"Hermione, aku bisa merasakannya, itu hanya hewan," kata [Name], tepat saat itu mereka mendengar suara berkeresekan dan melihat salju berjatuhan dari semak yang
ditunjuk Hermione."Benar kata [Name], itu hanya hewan," kata Harry, setelah beberapa saat, "mungkin saja seekor kucing atau seekor burung. Jika itu Pelahap Maut, kita sudah mati sekarang. Tapi, ayo pergi dari sini, dan pakai Jubah Gaib."
Mereka kembali berjalan melalui jalan ke pemakaman. Mereka menyelubungi diri mereka sendiri dengan Jubah Gaib. Rumah minum terlihat lebih penuh dari pada
sebelumnya: terdengar suara-suara yang menyanyikan pujian yang sama seperti yang mereka dengar saat mendekati gereja."Ayo lewat sini!" bisik [Name] sambil mendorong Harry turun ke jalan gelap yang mengarah ke desa yang berlawanan dengan jalan dari tempat mereka datang.
Harry dapat menebak kemana pondok-pondok berakhir dan jalan itu menuju ke daerah terbuka lagi.
Mereka berjalan secepat keberanian mereka, melewati jendela yang berkilau dengan banyak warna, dan bayangan gelap pohon natal di belakang tirai jendela.
"Bagaimana cara kita menemukan rumah Bathilda?" tanya Hermione, yang sedikit gemetar dan tetap memandang berkeliling di atas bahunya.
"Harry? Apa yang kau pikirkan? Harry?" panggil [Name].
[Name] memegang tangan Harry, tetapi Harry tidak memperhatikannya. Dia melihat
sosok gelap di deretan rumah paling akhir. Lalu dia mempercepat langkah. Menarik [Name] dan Hermione bersamanya, Hermione terpeleset sedikit di atas es."Aku tidak… oh!" pekik Hermione.
Harry membawa mereka ke sebuah rumah. [Name] memperhatikan, sepertinya itu rumah bekas James dan Lily, sebagian besar bagian rumah masih berdiri, seluruhnya telah dilapisi oleh tumbuhan liar yang merambat dan salju, tapi bagian samping di lantai atas telah hancur. [Name], Harry dan Hermione berdiri di depan pagar, memandang reruntuhan yang dulunya merupakan rumah utuh seperti yang lainnya.
"Aku penasaran kenapa tak ada yang memperbaikinya kembali?" bisik Hermione.
"Mungkin kau tidak dapat memperbaikinya kembali," kata Harry, "mungkin itu seperti luka dari sihir hitam dan kau tidak dapat
memperbaiki kerusakannya?"Harry mengeluarkan tangannya dari dalam jubah gaib dan mencengkram pagar yang bersalju dan berkarat, tidak berharap melepaskannya, hanya untuk memegang sebagian dari rumahnya.
"Kau tidak bermaksud masuk ke dalam, kan? Kelihatannya tidak aman, mungkin saja—oh, Harry, lihat!"
Sepertinya sentuhan Harry-lah yang melakukannya. Sebuah tanda muncul dari dalam tanah tepat di depan mereka, muncul di antara rumput liar yang tidak terawat, seperti bunga aneh yang tumbuh dengan cepat. Dan di atas kayu tersebut terdapat kata-kata yang ditulis dengan tinta emas: Di tempat ini, pada malam tanggal 31 Oktober 1981, James dan Lily Potter kehilangan nyawanya. Anak mereka, Harry, merupakan satu-satunya penyihir yang selamat dari kutukan kematian. Rumah yang dalam kondisi runtuh dan tersembunyi dari muggle ini, telah dijadikan monumen untuk keluarga Potter, dan pengingat bagi kekejaman yang menyakitkan bagi keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Girl [X Hogwarts Boy]
Vampire❛𝗶'𝗺 𝗻𝗼𝘁 𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿, 𝗶'𝗺 𝘁𝗵𝗲 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿.❜ •• HARRY POTTER AND TWILIGHT CAST IN ONE UNIVERSE [𝗔𝗹𝘂𝗿 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗸𝘂𝘁𝗶 𝗯𝘂𝗸𝘂──Me do not own any of J.K. Rowling and Stephenie Meyer characters...] © amandazalianty, 18 May 2021