Semua orang lain menghabiskan pagi berikutnya memasang hiasan Natal. [Name] tidak bisa mengingat Sirius pernah berada dalam suasana hati yang demikian bagus, dia bahkan menyanyikan lagu-lagu Natal,
tampaknya senang dia mendapat teman melewati Natal. [Name] bisa mendengar suaranya menggema naik melalui lantai di ruang duduk yang dingin di mana dia sedang duduk sendirian, mengamati langit semakin putih di luar jendela, salju yang mengancam, sepanjang waktu merasakan kesenangan kejam bahwa dia sedang memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk terus membicarakannya, yang pasti sedang mereka lakukan. Ketika dia mendengar Mrs. Weasley memanggil namanya dengan lembut di tangga sekitar waktu makan siang, dia mundur ke atas lagi dan mengabaikannya.
Sekitar pukul enam malam bel pintu berbunyi dan Mrs. Black mulai menjerit lagi. Mengasumsikan bahwa Mundungus atau beberapa anggota Order yang lain telah datang berkunjung.Dia tersentak ketika seseorang menggedor-gedor pintu dengan keras. "Aku tahu kau di dalam sana," kata suara Hermione. "Maukah kau keluar? Aku ingin berbicara kepadamu,"
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" [Name] bertanya kepadanya,
sambil mengangkat tongkatnya untuk membuka pintu. "Kukira kau sedang
berski dengan ayah dan ibumu?""Well, sejujurnya, ski bukan keahlian ku," kata Hermione. "Jadi, aku datang ke sini untuk Natalan." Ada salju di rambutnya dan wajahnya merah jambu karena kedinginan. "Tapi jangan beritahu Ron. Kubilang padanya ski sangat menyenangkan karena dia terus tertawa. Mum dan Dad sedikit kecewa, tapi kuberitahu mereka bahwa semua orang yang serius tentang ujian tinggal di Hogwarts untuk belajar. Mereka mau aku dapat nilai bagus, mereka akan mengerti."
Hermione masuk kedalam dan duduk disamping [Name]. Saat dia ingin kembali menutup pintu dengan tongkatnya, Harry, Ron dan Ginny sudah menyerbu masuk kedalam. Ketiganya naik ke atas kasur yang dia duduki membuat nya sedikit berdecak karena kamar yang ditempatinya dibuat untuk berkumpul.
[Name] hanya melirik mereka kemudian menutup pintunya dan setelah itu kembali menyimpan tongkatnya.
"Aku datang naik Bus Ksatria," kata Hermione dengan ringan, sambil melepaskan jaketnya sebelum [Name] bisa berbicara. "Dumbledore memberitahuku apa yang terjadi pagi-pagi sekali, tapi aku harus menunggu semester berakhir secara resmi sebelum berangkat. Umbridge sudah marah besar karena kalian semua menghilang tepat di bawah hidungnya, walaupun Dumbledore
memberitahunya Mr. Weasley ada di St. Mungo dan dia sudah memberi kalian semua izin untuk menjenguk. Jadi...""Bagaimana perasaanmu?" tanya
Hermione.
"Baik," kata [Name] kaku."Oh, jangan bohong, [Name]," dia berkata dengan tidak sabar. "Ron, Harry dan Ginny bilang kau sudah bersembunyi dari semua orang sejak kalian datang kesini."
"Mereka bilang begitu, bukan?" kata [Name] sambil melotot kepada Harry, Ron dan Ginny. Ron melihat ke bawah pada kakinya tetapi Harry dan Ginny tampaknya tidak merasa malu.
"Well, kau memang begitu!" dia berkata. "Dan kau tak mau memandang satupun dari kami!""Dengar," kata Hermione. "Aku tak mau kejadian Cedric jadi mempengaruhi dirimu,"
"Tidak ada yang mempengaruhi ku," [Name] berusaha bicara sepelan mungkin. "Aku biasa-biasa saja, mungkin hanya sedikit lelah dan butuh tidur..."
"Kau tak tidur," sambar Harry.
"Hanya belum bisa," sela [Name] cepat. "Tapi bukan berarti aku tak bisa merasa lelah. Banyak hal yang kupikirkan lebih dari yang kalian tahu..."
Semua yang di sana diam. Hermione sempat membuka mulutnya tetapi tak jadi berbicara. [Name] juga merasa aneh dengan teman-teman nya yang merasa dirinya terpengaruh dengan kejadian Cedric dan Cho. Dia sendiri bahkan tak memikirkan dan tak kepikiran sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Girl [X Hogwarts Boy]
Vampier❛𝗶'𝗺 𝗻𝗼𝘁 𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿, 𝗶'𝗺 𝘁𝗵𝗲 𝗱𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿.❜ •• HARRY POTTER AND TWILIGHT CAST IN ONE UNIVERSE [𝗔𝗹𝘂𝗿 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗸𝘂𝘁𝗶 𝗯𝘂𝗸𝘂──Me do not own any of J.K. Rowling and Stephenie Meyer characters...] © amandazalianty, 18 May 2021