𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒𝟗

888 250 24
                                    

[Name] bertemu Harry, Ron dan Hermione di ruang rekreasi sebelum sarapan esok paginya setelah pulang dari hutan.

Harry menceritakan bahwa saat di Hogwarts Express kemarin, dia menyelip ke gerbong Slytherin dan mencuri dengar pembicaraan Malfoy kepada Elena. Mengatakan bahwa Malfoy mendapat tugas penting dari Pangeran Kegelapan.

"Tapi jelas dia mau sok pamer di depan Cullen, kan?" sela Ron buru-buru, sebelum [Name] dan Hermione bisa mengatakan apa-apa.

"Yah," kata Hermione sangsi, "entahlah... memang sudah bawaan Malfoy membuat dirinya tampak lebih penting dari pada sebenarnya... tapi itu kebohongan besar..."

"Justru itu," kata Harry, namun dia tak bisa menjabarkan pendapatnya, karena begitu banyak orang berusaha mendengarkan percakapan mereka, belum lagi yang memandanginya dan berbisik-bisik di balik tangan mereka.

"Tidak sopan menunjuk-nunjuk!" bentak [Name] pada seorang anak kelas satu yang kecil mungil ketika mereka bergabung dengan antrean yang akan memanjat keluar dari lubang lukisan.

Anak laki-laki itu, yang tadi sedang menggumamkan sesuatu tentang Harry di balik tangannya kepada temannya, langsung merah padam dan terguling keluar dari lubang dengan ketakutan. [Name] tertawa.

"Aku senang jadi anak kelas enam. Dan kita akan punya waktu bebas tahun ini. Jam-jam pelajaran kosong untuk duduk-duduk santai di sini."

"Waktu itu akan kita perlukan untuk belajar, [Name]!" kata Hermione, ketika mereka berjalan sepanjang koridor.

"Yeah, tapi tidak hari ini," Ron menyela, "hari ini sih jelas hari tidur, menurutku."

"Tunggu!" kata [Name], menjulurkan lengan dan menahan anak kelas empat yang lewat, yang berusaha menerabas lewat dengan menggenggam erat piringan hijau-limau. "Frisbee Bertaring dilarang, serahkan," perintahnya galak. Anak laki-laki itu memberengut menyerahkan Frisbeenya yang menggeram, menunduk menerobos lewat bawah lengan [Name] dan berlari menyusul teman-temannya.

Ron menunggunya lenyap, lalu menyambar Frisbee itu dari genggaman [Name].

"Bagus sekali, sudah lama aku
kepingin punya ini." Ron tersenyum lebar, "kamu sudah menerima dengan senang hati jabatanmu sebagai Head Girl, bukan begitu?"

Protes [Name] ditenggelamkan oleh kikik geli. Rupanya Lavender Brown menanggap ucapan Ron sangat lucu. Dia masih tertawa ketika melewati mereka, menoleh mengerling Ron. Ron tampak agak puas.

Langit-langit Aula Besar berwarna biru terang dan di sana-sini dihiasi gumpalan tipis awan, persis seperti petak-petak langit yang tampak dari kaca-kaca jendela yang tinggi.

Sambil menyantap bubur dan telur dan daging panggang, Harry dan Ron memberitahu [Name] dan Hermione tentang percakapan mereka dengan Hagrid yang tidak sengaja mereka temui semalam.

"Tapi masa dia mengira kita akan meneruskan Pemeliharaan Satwa Gaib!" kata Hermione, tampak sedih. "Maksudku, kapan salah satu dari kita pernah menunjukkan... kalian tahu... antusiasme?"

"Itulah," kata Ron, menelan utuh satu telur dadar. "Kita berempatlah yang berusaha paling keras di kelas, karena kita menyukai Hagrid. Tapi dia mengira kita menyukai pelajaran konyol itu. Menurut kalian, apa ada yang meneruskan ke NEWT?"

[Name], Harry maupun Hermione tidak menjawab; tak perlu. Mereka tahu betul, tak seorang pun dari angkatan mereka ingin melanjutkan Pemeliharaan Satwa Gaib. Mereka menghindari pandangan Hagrid dan
membalas lambaian cerianya dengan setengah hati ketika Hagrid meninggalkan meja guru sepuluh menit kemudian.

Usai sarapan, mereka tetap tinggal di tempat, menunggu Profesor McGonagall turun dari meja guru. Pembagian daftar pelajaran lebih rumit dari pada biasanya kali ini, karena Profesor McGonagall perlu
memastikan lebih dulu bahwa semua anak mencapai nilai OWL yang dituntut untuk bisa melanjutkan dengan NEWT pilihan mereka.

A Silent Girl [X Hogwarts Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang