001: kisahnya

5.2K 481 71
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

*repub+revisi!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

🗿🗿🗿








Afira menyeruput buah vitanya sambil sesekali matanya melirik kumpulan murid-murid yang tengah bermain basket dilapangan outdoor.

"diliatin mulu. Kapan deketnya, coba?" celetuk sahabat Afira, Amira namanya.

"gini aja cukup, mir. Terlalu mustahil buat sampoerna bersanding sama gudang garam merah.." balas Afira acuh.

Amira menggelengkan kepalanya heran, heran dengan kelakuan Afira. Sahabatnya ini terlalu minder, padahal kan dia tak kalah cantik jika dibandingkan dengan selena gomez.

"sebenarnya lo bisa loh, fii, deket sama bara.. Kalau aja lu gak minderan.." cetus Amira lempeng.

Afira mendelik tajam kearah Amira, bagaimana kalau ada yang dengar tadi?! Bisa mampus dia digebukin satu sekolah!

"gak usah sebut namanya juga. Kalau kedengeran gimana?!." ketusnya geram nan penuh penekanan.

Amira hanya menggidikkan bahu acuh.

"emangnya gimana sih, kisahnya sampai kamu suka sama─si onohh.." tanya sahabat baru Afira, Aisya namanya. Anaknya sangat kalem, berbanding balik dengan Afira dan Amira.

Dan, omong-ngomong. Persahabatan ketiganya cukup unik, karena mereka bertiga memiliki awalan nama yang sama.

"Aah... Kalau diinget-inget, amat sangat membagongkan!" kata Afira sambil senyum-senyum tak jelas.

Amira sendiri sudah bergidik ngeri melihat wajah Afira yang seperti itu. Sedangkan Aisya, justru menatap penasaran.

"cerita dong! Penasaran nih.." paksa Aisya sambil menggoyang-goyangkan lengan Afira.

"jadi gini..."

Flashback on

Saat itu, sekolah baru saja dimulai setelah tiga hari masa orientasi sekolah. Kelas Afira, 10 ipa3 tidak ada jam pelajaran setelah perkenalan dan pembentukan organisasi kelas.

Jadi, Afira memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah.

"weh! Mau kemana lo?!" tanya Amira galak, saat itu Amira adalah ketua kelas.

"bosen dikelas, gue mau ngeronda dulu!" jawab Afira acuh lalu pergi begitu saja.

Afira mulai melangkahkan kakinya ke seluruh penjuru sekolah, "pertama-tama, gue ke──kantin dulu!" serunya.

Afira mulai mengedarkan pandangannya kearah kantin, mencari apakah masih ada tempat yang kosong. Padahal hampir semua bangku kantin sepi.

"tumben kantin sepi?" tanya Afira pada dirinya sendiri.

"oh iya, kan jam masuk hehe..." jawab Afira pada dirinya sendiri pula.

"oy! Wahh parah nih... Ngantin gak ngajak-ngajak gue! Jahad kalian!" seru Afira pada sekumpulan cowok yang sedang nongki-nongki.

Cowok yang berjumlah lima orang itu serentak menoleh pada Afira. Afira langsung mendudukkan dirinya disamping cowok yang kulitnya agak gelap.

"jan gila deh, pirr!" ketus si cowok berkulit agak gelap, Mahen namanya.

Afira mendelik tajam,"gue garuk mulut lo ngatain gue gila!" ancamnya.

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang