#selamatHariKemerdekaan🇮🇩
last chapter
Afira menggandeng tangan Bara dengan nyaman. Sore ini, ia diajak berkunjung ke rumah Bara atas permintaan mamanya. Dan keduanya memilih untuk berjalan kaki agar perjalanan terasa lebih romantis.
"fir.." panggil Bara.
"Apaan?" Tanya Afira tanpa menatap Bara.
"Gue seneng banget!" Jawab Bara, jelas dari nada bicaranya ia bahagia.
Afira menoleh pada Bara dan memasang wajah cemberutnya.
"Untung banget tadi gue bobo. Kalo gak, gue gak tau gimana malunya gue.." ucapnya kesal.
Hal itu membuat Bara terkekeh gemas.
"Tapi harusnya tadi lo ada. Biar lo liat gimana kagumnya bunda sama bang joo terhadap gue.." katanya sombong.
"Dih! Pede!" Sinis Afira.
"Ahahaha..!"
Berakhir Bara menertawai Afira yang malu-malu kambing.
"bara diem!"
"Hahahaha..!!"
"hanjng!"
"I love you too~~"
"EL BARAAA!!"
Ahahaha..
Lucu sekali.
Dulu Bara acuh, Afira malu-malu. Tapi sore ini, Bara yang tertawa mengejek, Afira yang malu-malu.
📍Kediaman Dreawijaya
Afira menatap horor bangunan mewah didepannya. Tangannya menggenggam erat tangan Bara. Ia sangat takut dan gugup.
"Gue belom siap ketemu camer, huhuhu.." batin Afira menjerit.
Afira menoleh ke sampingnya saat merasakan tangannya dielus dengan lembut. Dan pelakunya adalah Bara yang saat ini tersenyum tampan padanya.
"Jangan takut, mama gue cuma mau ketemu calon mantunya.." ucapnya santai.
"Gue gugup anjir!" Balas Afira takut.
"Tenang aja.. mama gue sama kok kaya bunda lo.." ucap Bara menenangkan.
"Ayo masuk.."
Bara membuka pintu rumahnya, menggandeng tangan Afira dengan lembut dan memasang senyum terbaiknya.
"MAMA EL PULANG BAWA MANTU MAMA!!" Teriak Bara keras.
Afira melotot kaget mendengarnya. Apa-apaan tadi?!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]
Novela JuvenilBagaimana kisah Afira yang mencintai seorang pangeran sekolah secara diam-diam. Mereka tidak akrab, kenal pun hanya sebatas tau nama saja.. itupun hanya Afira yang mengenal, tidak tau dengan si pangeran haha... ©JemariHandal🤘🏼