008: laptop

1.8K 267 25
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Warning: mulai dari chap ini, ceritanya bakal diluar nurul:')

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠




Setelah bertemu dengan sultan Mino dan Afira diberi uang senilai 1 M, kini keduanya lanjut berbelanja. Tadinya Afira mau diberi 5 miliyar, tapi Afira bilang 1 M saja, kalau 5 M kebanyakan.

Anak kecil kan gak boleh pegang uang banyak-banyak 🙂

"Eh gila! Gak nyangka lo punya om sultan, all!" Seru Afira entah ke berapa kalinya.

"Yaelah fii. Om mino belum ada apa apanya. Belum aja lo ketemu sama om gue yang dari teylan, om Mew.." ujar Ale.

"Wah! Gila! Angkat gue jadi sodara lo all! Angkat gue!!" Teriak Afira dramatis.

"Cih! Jinjja? Lebay lo fii!"

"Let's go kita beli laptop!"

Afira mengangguk semangat.

"Aku dilupain, nih?" Keduanya serentak menoleh.

Oknum cangtip dengan rambut dikepang dua memasang wajah cemberutnya, dan jangan lupakan boneka Doraemon yang selalu ada dipelukannya.

Baik, panggil dia Sopi, Shofia Raquella. Anak yang selalu kepang dua itu merupakan anggota demage class, teman sekelas Ale dan Afira.

"Ehehe.. sorry bep," cengir Afira.

"Gak usah cemberut lo, gak imoet juga!" Cetus Ale malas.

Shofia hanya menatap sinis Ale.

"Udah, ayo kita lanjut beli laptop!" Seru Afira sembari menggandeng kedua BESTie nya.

"Eh iya, lo kesini bareng siapa, pi?" Tanya Ale tiba-tiba.

"Bareng ami sama aisya," jawab Shofia santai.

"Eh serius?! Terus, mereka mana?!" Seru Afira tak selo.

"Ish afiiii.. santai dong!" Dengus Shofia kesal, telinganya pengang tau!

"Serius lo bareng mereka?" Shofia mengangguk.

"Tadi niat awal aku, ami sama isya mau beli baju kopelan. Eh, pas udah masuk moll mereka malah disuruh pulang.." ujar Shofia menjelaskan.

"Bagussss! Hebat yah! Ke moll gak ngajak ngajak gue!" Ucap Afira geram.

"Lo udah di moll, kalo lo lupa," Ale mengingatkan.

"Pokoknya gue kesel sama mereka! Awas aja besok!"

"Iiihh baraa, aku mau yang itu!"

Langkah ketiganya serentak berhenti didepan toko yang menjual alat elektronik.

"Yaaah.. ada doi sama babunya.." seru Shofia sok lesuh, aslinya mah sengaja menggoda Afira, hehe..

Dan benar, raut wajah Afira seketika muram.

"Gue lupa kalo mereka juga mau ke moll.." ringis Ale tak enak hati.

Afira hanya diam. Matanya tak lepas memperhatikan sosok─ekhem─Bara dan Windy yang terlihat mesra sembari memilih-milih laptop.

"Mau disamperin gak, fii? Biar aku yang labrak.." seloroh Shofia lempeng.

Tapi Afira menggeleng.

"Gak usah diliat kalo bikin nyesek." Peringat Ale.

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang