010: sakit

1.9K 241 20
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

warn! makin gajelas

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠




Bunda Sandra dibuat khawatir setengah mati saat Jovan dkk datang membawa Afira dalam keadaan yang tidak sehat.

Merasa ini adalah salah dan tanggung jawabnya, Ale berbicara tentang apa yang terjadi sebenarnya. Tak hanya Ale, Shofia pun turut berbicara dan meminta maaf sambil menangis.

Bunda Sandra yang hatinya selembut kapas pun hanya bisa tersenyum maklum. Bunda Lisa bilang..

"Gak papa, lagian gak sepenuhnya salah kalian kok. Afi emang pelupa, datangnya dari mana pulangnya kemana kkk.. jangan nangis lagi, yah.."

Dan dapat bunda pastikan setelah peristiwa ini, anak kelincinya itu pasti akan jatuh sakit.

"Joo panggilin dokter yah bun..." Kata Jovan khawatir.

"Gak usah, afi gak suka dokter.." balas bunda Sandra lembut.

"Tapi bun, takut ada yang serius sama afi.." ini Jevan yang berbicara.

Jadi yang ada dirumah Afira sekarang  adalah mereka semua. Termasuk Bara pun ada.

"Em bun, gini aja.." celetuk Enzi.

Semuanya serentak menatap Enzi.

"Temen lo yang namanya gebby, dijulikin dokter cilik kan, le?" Tanya Enzi pada Ale.

Ale menepuk jidatnya, "oh iya! Bentar, biar gue telfon dulu!" Serunya.

Ale segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor seseorang.

Drrtt...

"Halo al, kenapa?"

"Bisa kerumah afi gak? sakit nih anak!"

"Afi? Kok bisa? Yaudah tolong jemput aku. Kebetulan aku dirumah Kenzo, deket kok! Buruan yah aku tunggu!"

Tuttt..!

Ale menatap Mahen.

"Jemput si gebby, buruan!" Titahnya.

"Ck! Dasar tukang perintah!" Dumel Mahen yang mau-mau saja.

Bunda Sandra hanya bisa menggeleng heran. BESTie anaknya tidak ada yang waras seperti nya..

"Selagi nunggu kita ke depan yuk. Tante bikinin minum.." tutur bunda Sandra.

"Kebetulan sopi laper bun..hehe.." balas Shofia dengan cengiran bodohnya.

"Gatau malu anjit!" Sinis Enzi.

"Gapeduli juga akutuh! Ayo bunda, sopi bantuin masak!" Balas Shofia mengejek.

"Kalian cepet nyusul yah, biarin afi istirahat dulu.."

Bunda Sandra diseret dengan paksa oleh Shofia hingga menghilang dari balik pintu.

Hening sesaat.

Hingga tiba-tiba suara Samuel terdengar menginterupsi.

"Kenapa lo ikut?" Tanya Samuel pada Bara.

Bara mengerling heran, "salah kalo gue ikut? Gue kan cuma mau tau keadaan afira doang. Lagian gue juga punya tanggung jawab disini.." ujarnya.

"Iya iya. Makasih yah bar, gue gak tau apa yang bakal terjadi kalo lo gak bareng afi tadi.." kata Jovan sembari menepuk bahu Bara tiga kali.

"Lo kayaknya kebakaran jenggot mulu, sam?" Celetuk Ale tiba tiba.

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang