✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭Afira mencebik geram. Semua para BESTie nya mengejeknya terus-terusan, dan ini semua karena mulut ember Lisa.
"Bisa diem gak sih kelean? Gue pusing anjir!" Sentak Afira benar-benar geram.
Dan laknatnya, semua BESTie nya hanya menyengir mengejek.
"Jangan marah-marah atuh afi kiyowok! Ntar mas sampoerna mu kabur! Haha..!" Ledek Amira tergelak.
"Amiiiiii gue teriakin yah lo suka sama kak miko!" Sungut Afira yang berhasil membuat Amira bungkam.
"Hehehe.. gini kan adem.." cengir Afira senang.
Afira kembali melanjutkan acara marathon film zombie dari laptop yang dibeli Ale beberapa hari yang lalu.
"Andaikan gue choi namra, pasti gue bahagia banget bisa dicintai shuyeok!" Seru Afira penuh harap.
"Sayangnya lo si cheongsam, yang cintanya tak terbalaskan! Bwahahaha...!" Sergah Amira dengan tawa bahagianya.
Plak!
"Hadoh! Haha.. jan ngamuk nyai! Kan mau ketemu mas sampoerna! Ahaha.."
"Amiiii setaaaannn! Gue ngambek nih!"
"Eh udah! Udah bell noh! Kaga mau balik?" Lerai sang ketua kelas, Kenzo.
"Yakali ken.." sahut Lisa dan Yuna yang sudah berdiri didepan pintu.
"Gue sama yuna balik duluan yah!" Pamit Lisa dengan lambaian sok artisnya.
"Eh gue nebeng kalian!" Seru Gebby.
"Gasskeun!"
Dan ketiga orang itu pulang bersama disusul Aisya yang pulang bersama Amira, Kenzo dan Tama.
"Gue duluan yah," ini Jennie yang bicara.
"Gue nebeng lo," kata Nina yang mendapat anggukan oleh Jennie.
"Aku juga! Males pulang bareng anna sama ale!" Seru Shofia sok sinis pada Anna dan Ale.
"Gue tabok pake raket nyamuk mampus lo!" Sinis Ale mengancam.
Shofia hanya memeletkan lidahnya mengejek. Setelah itu Jennie, Nina dan Shofia pulang. Tersisa Ale, Afira dan Anna.
"Gue balik duluan yah fii," kata Anna pada Afira.
"Iya, hati hati.."
Anna membalas dengan anggukan kepala dan senyuman manis. Kemudian beranjak meninggalkan ruang kelas, menyisakan Ale dan Afira saja.
Ale menatap Afira ragu, "lo yakin mau ketemu si batu bara?" Tanyanya.
Afira mengangguk dengan senyum bahagianya. "Iya dong! Hehe... Lo duluan aja, sekalian bilangin sama kak joo gue balik sendiri.." jawabnya.
"Yaudah, lo hati-hati. Kalo ada apa-apa telpon gue.." Afira mengangguk mengiyakan.
"Kalo gitu gue balik duluan.."
Ale pulang.
Menyisakan Afira seorang. Dengan perasaan berbunga-bunga Afira melangkahkan kakinya menuju aula sekolah. Keadaan sekolah sudah sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang eskul.
Aula
Afira menatap ragu pintu aula. Jantung nya juga sedari tadi terus berdetak kencang. Ia gugup dan takut.
"Bara gak mungkin nembak gue, kan?!" Batinnya was-was.
Dengan pelan Afira membuka pintu ruang aula. Afira mengintip sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]
Fiksi RemajaBagaimana kisah Afira yang mencintai seorang pangeran sekolah secara diam-diam. Mereka tidak akrab, kenal pun hanya sebatas tau nama saja.. itupun hanya Afira yang mengenal, tidak tau dengan si pangeran haha... ©JemariHandal🤘🏼