003: lagi

2.4K 370 48
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

triple app ajalah! Waqaqaqa..
Maapkan jika gaje yaw😽

🗿🗿🗿






Afira kembali ke kelas dengan perasaan yang berbuah-buah, bukan berbunga lagi. Murid-murid yang berpapasan dengannya di koridor rata-rata menatapnya aneh.

Afira bodo amat, dia kan memang aneh sejak lahir!

"Afira Aruna dari mana saja kamu?!"

Afira tersentak kaget, mampus, pak Brian si guru biologi sudah tiba dikelasnya.

"ampun pak! Tadi saya ke halaman belakang nangkap belalang terus gak sengaja jatoh jadi saya ke uks dulu!" ucap Afira dengan lantang.

Seisi kelas serentak menutup mulut menahan agar tidak menertawakan Afira detik ini juga.

Pak Brian menggeram marah! Brak! Dipukulnya meja menggunakan penggaris kayu dengan keras, membuat seisi kelas kaget.

"siapa yang menyuruh kamu nangkap belalang?!" tanya nya marah.

Afira menyengir kikuk lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"sebenarnya gak ada pak, ehehe... Tapi saya butuh, buat makan kucing saya─lagi ngidam soalnya..."

"LARI KELILING LAPANGAN SEPULUH KALI!"

"tapi pak.──

──ATAU DUA PULUH KALI?!"

Afira segera berlari meninggalkan kelas dengan perasaan kesal. Beruntung sekarang jam masuk, jadi tidak akan ada yang melihatnya berlari dan tidak akan ada yang mengejeknya.

"Setan ah pak bri bri dotkom! Masa gegara gitu doang gue dihukum sih?! Issshh bundaaa capeeek..." seru Afira geram.

Dia sudah tiba dilapangan dan sudah berlari setengah putaran.

"hya ampun phanas bhanget!" erang Afira resah.

Matahari sudah mulai berada dipuncak, sudah begitu lapangan ini tidak ada tempat bersindung sama sekali, kecuali ditribun.

"aaarrgh.. Coba aja tadi gue gak ketemu si batu-bara! Pasti gue gak telat!" cibir Afira kesal.

Afira sudah berlari tiga putaran. Tubuhnya sudah basah oleh keringat, kakinya juga terasa sangat lemas.

Tap tap tap

"eh─aaa KAGET jangkrik!" pekik Afira kaget.

Bagaimana tidak?! Bara kembali muncul dan mengagetkannya. Dan yang paling mengesalkan, cowok tiang itu tersenyum tanpa dosa. Okeh─Afira mleyot sebenarnya.

"sorry. Ngagetin lo lagi..." ucapnya lempeng.

"lo ini beneran titisan jelangkung yah? Hobi banget ngagetin orang! Untung gue gak kena serangan ginjal─eh usus.." omel Afira geram. Juga gugup.

"kkk~ yang bener serangan jantung, fir!" koreksi Bara, tak lupa menyengir gemas.

Afira mleyot pt2!! Tolong siapapun sadarkan Afira!

"bodo amat ah! Peduli apa gue!" kata Afira acuh lalu mempercepat larinya.

Melihat itu Bara juga melakukan hal yang sama, cowo tiang itu mengejar Afira yang sebenarnya larinya pelan.

"lo dihukum gara-gara telat masuk?" tanya Bara mencoba mencairkan suasana.

"iya, lo sendiri?" jawab Afira bertanya.

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang