018: pulbar

1K 171 23
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭






Afira mengemas alat tulisnya dalam diam, atau lebih tepatnya melamun. Dikepalanya berputar-putar permintaan Bara saat istirahat tadi.

"Fii.. lo kenapa?" Tanya Shofia
pada Afira.

"O-oh.. gak papa kok fii, ehehe.." jawab Afira dengan cengiran khasnya.

"Berasa liat afi ngomong sama afi, anjir!" Seru Nina lantang.

Lantas seisi kelas tertawa.

"Balik bareng mau gak?" Tanya Ale setelah nya.

"Eng... Bentar-bentar.." jawab Afira menjeda.

Dihampirinya Lisa yang masih asik tertawa.

"Lis.." panggilnya.

Lisa menoleh, "Apaan? Mau balik bareng gue?" Cerocos nya.

Afira menyengir bodoh lalu mengangguk. Dengan hangat ia merangkul bahu Lisa.

"Mau gak?" Tanyanya.

Lisa mengangguk dan membalas merangkul bahu Afira, "gasskeun!" Jawabnya.

"Gajadi bareng gue?" Tanya Ale miris.

"Ehehe.. kapan-kapan aja!" Jawab Afira kembali menyengir.

Amira menatap Afira datar. Tidak biasanya Afira mengajak Lisa pulang bersama. Pasti ada yang tidak beres. Diraihnya ponselnya lalu ia mengirimi Afira pesan singkat.

Afira melihat pesan itu, tapi ia hanya tersenyum paksa pada Amira. Tentu Amira berdecak kesal.

"Isa, gue bareng mereka yah. Lo balik sama gebby aja.." katanya pada Aisya.

"Ngapa jadi..?" Bingung Aisya.

"Gue mau nagih utang sama afi. Dah lo balik sana!"

"Ck! Iya iya!"

"MANTEMAN! KITA BALEK DULUAN YEH!"

"YOEEEEE!"

Amira menghampiri Afira dan Lisa lalu merangkul keduanya.

"Gue balik bareng kalian!" Serunya.

"Okhay! Let's goouuu!"

Ketiganya jalan beriringan diiringi canda tawa yang asalnya dari Afira. Dan tepat diparkiran sana, ada Bara yang sudah stay diatas motornya.

Afira menghela nafas berat, lalu memasang senyuman tabahnya.

"Eh NJRIT!" Teriaknya tiba tiba.

Sontak mereka berhenti didepan tangga.

"Ngapa lu anjim?" Tanya Lisa kesal, dia cukup terkejut tadi.

"Gue lupa hari ini mau beli gayung buat gantiin gayung mama yuni!" Jawab Afira dengan akting yang sangat hebat.

"Maksud anda?"

"Kemaren gue gak sengaja pecahin gayung dirumah ami. Hari ini kudu diganti, ya kan mii?" Afira mengode Amira.

Wajah Amira memerah, juga matanya yang berkaca-kaca. Dengan paksa ia mengangguk.

"Iya."

"Jadi gue gimana?! Ah kalian mah ngeselin! Mana yang lain udah pada balik!" Dengus Lisa kesal.

"Duhh gimana yah beb. Gue sama ami gak bisa lama-lama, duluan yah!"

Afira menarik Amira menjauh dari area sekolah. Meninggalkan Lisa seorang diri dalam keadaan kesal dan geram setengah mati.

"Hanjiirrrr! Padahal gue bisa ikut nemenin mereka beli gayung!" Dengus Lisa kesal.

"Iiii!! Masa gue balik sendiri?! HUWEEEE afi ami kelean jahad anjir!!"

"Ekhem! Lisa?"

Lisa menoleh.

"Eh bar! Belom balik lo? Liat enzi gak?" Cerocos Lisa tanpa jeda.

"Ini baru mau balik. Dan enzi udah pulang bareng bang joo tadi. Kayaknya mereka ada agenda.." balas Bara dengan senyuman yang tampan.

Wajah Lisa semakin kusut. Melihat itu Bara tersenyum gemas.

"Lo mau balik?" Tanyanya basa basi.

"Iya! Tadinya mau balik bareng afi ama ami. Eh mereka malah ninggalin gue! Nyebelin banget anjir!" Jawab Lisa mengomel kesal.

Bara terkekeh geli.

"Bareng gue mau gak? Mumpung gue kosong.." katanya menawarkan.

"E-eh.." Lisa terkejut, sangat!

"Yakali gue boncengan sama gebetan afi! Apa kata dunia nanti?" Batinnya ngeri.

"Keknya gak usah deh, bar, gue minta jemput enzi aja.." tolaknya hati-hati.

"Emangnya kenapa?"

"Yaa.. em.. gue gak mau aja, nanti ada yang marah.. hehe.."

Lisa menatap Bara takut. Terlihat jelas raut wajah Bara yang berubah datar.

"Gak bakal ada yang marah.." ucapnya.

"Em.. gimana yah bar.. gue.. gue gak enak sama lo..––

Ting!..

Afi calon bini Bara 🥀
|gue udah liat.
|Lo nebeng dia aja. Lumayan dibonceng cogan 😃

Eh ngadi2 lu!|
Ntar gue dikira BESTie apaan?!|

|Santai aja.
|Dari pada lo balik sendiri

Beneran nih? Lo gak marah kan?|

|Gk. Ngapain marah coba?
|Lagian gue percaya sama lo😘

Aaa.. cayang afi deh!|
Kalo gitu gue nebeng
calon suami lo yah 😘|

|Oks🙂

.
.

"Ehe.. ayo deh bar!"

Wajah Bara kembali berseri.

"Yaudah, buruan naik!"

Lisa mengangguk lalu menaiki motor Bara dan berpegangan di tas Bara. Kemudian keduanya hilang dari pandangan Afira.

"Udah puas?!" Tanya Amira sarkas.

"Banget. Gue seneng liat dia bahagia bisa boncengan sama lalis.." jawab Afira ketir.

"Tapi gue gak seneng liat lo sedih gini fii! Lo udah ngertiin dia! Dia bisa ngertiin lo gak?! Akh lama-lama gue santet juga tu cowo jangkung!" Omel Amira geram.

"Setidaknya gue bisa deket sama dia mii.. walaupun harus jadiin lalis sebagai alasannya.." balas Afira sendu.

"Ck!"










































『 계속해서 』

Hoannyeong!
Pendek, yah.. kayak afi🌀👍🏼

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang