✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭"selamat pagi dunia! Makasih karena masih kasih afi kesehatan buat ngerasain sakit..!"
Itu kalimat pertama Afira hari ini.
"Afi yang imoet harus makan banyak hari ini, biar kuat nahan sakit hati! hah.. sad banget idup gue.." monolog Afira sendu.
Diraihnya tasnya lalu menggendongnya dipunggung. Kemudian ia menatap wajah nya sejenak dicermin, beruntung matanya sudah tidak bengkak. Jadi para BESTie nya yang lain tidak akan curiga dengan apa yang terjadi kemarin.
"AFI! UDAH SIAP SAYANG?"
"Ye bunda!"
Afira keluar dari kamarnya menuju ruang makan, dimana disana sudah ada bunda Sandra yang tengah menyiapkan sarapan.
"Pagi bunda.." sapa Afira dengan gembira.
"Pagi sayang,.." balas bunda tersenyum.
Afira duduk di kursinya setelah meletakkan tasnya di kursi yang lain.
"Bunda, hari ini afi mau bawa bekel!" Katanya pada sang bunda.
"Tumben? Jajan kamu udah abis? Bukannya kamu bilang kemaren baru dikasih om nya ale?" Tanya bunda Sandra heran.
Afira menggeleng pelan.
"Bukaaaan. Jajan afi mah masih buanyak! Afi lagi kepengen aja.." jawabnya.
"Oh.. yaudah nanti bunda siapin. Sekarang kamu makan dulu, jangan sampai lemes nanti disekolah!" Tukas bunda memberikan suapan pada Afira.
Hehe.. Afira tersenyum senang lalu membuka mulutnya menerima suapan dari sang bunda. Ah, dia keliatan manja sekali hari ini.
"Kemarin ngapain aja dirumah ami?" Celetuk bunda bertanya.
"Banyak hal yang afi lakuin disana bun, hehe.." jawab Afira dengan cengiran khasnya.
Bunda Sandra geleng-geleng heran,
"Pantes betah disana.." katanya.Afira hanya menyengir sebagai balasan.
"Oh iya bun, kita udah lama gak ketemu ayah.." celetuknya tiba-tiba.
Raut wajah bunda Sandra berubah sendu. Hal itu membuat Afira tak suka melihatnya. Tapi mau bagaimana lagi, Afira memang sedang merindukan sosok ayahnya.
"Afi kangen ayah bun. Sore nanti kita ke sana, yah.." katanya memelas.
Bunda Sandra mencoba tersenyum tabah, lalu mengangguk. Lagipula ia juga rindu pada mendiang suaminya.
"Iyah. Bunda juga kangen ayahmu.."
回回回
"SELAMAT PAGI SEMWANYA!" Teriak Afira tak tahu malu. Padahal ia sedang berada dihalaman sekolah.
"Pagi cill.." balas Samuel sembari mengusak rambut Afira dengan gemas.
"Hehehe.. emang cuma kak muel yang sayang sama gue, kalian enggak!" Ucapnya sinis pada Jovan, Mahen, Jevan dan Enzi.
"Gue tempeleng kepala lo ngomong gitu!" Sahut Jevan geram.
"Jelas-jelas lo dateng bareng gue!" Lanjutnya kesal.
Padahal tadi Jaehyuk sudah janji akan menjemput Tika sang kesayangan. Tapi batal karena Afira merengek ingin berangkat bersamanya. Untung Tika pengertian, untung Tika sabar, untung Tika aneh-eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]
Novela JuvenilBagaimana kisah Afira yang mencintai seorang pangeran sekolah secara diam-diam. Mereka tidak akrab, kenal pun hanya sebatas tau nama saja.. itupun hanya Afira yang mengenal, tidak tau dengan si pangeran haha... ©JemariHandal🤘🏼