037: satu tonjokan

1K 137 13
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭


"kak muell!!"

Bara dan Rizvan serentak menatap Samuel yang kini dipeluk manja oleh Afira. Alis Rizvan berkerut melihat kedekatan Afira dan Samuel. Berbeda dengan Bara yang sudah tau segalanya.

"Tangan lo kotor, fii.." kata Samuel malas.

"Huhu.. mata gue kelilipan kak! Tolong tiupin!" Seru Afira merengek.

"Yodah, awas. Jangan di usap-usap, ntar bengkak.."

Samuel menahan tangan Afira yang terus mengusap-usap matanya yang kelilipan. Di condongkannya wajahnya hingga berjarak beberapa senti saja dari wajah Afira lalu meniup mata Afira dengan hati-hati.

"Kedip-kedipin coba.." pintanya.

Afira menuruti perkataan Samuel. Mengedip-ngedipkan matanya lalu membukanya pelan-pelan.

"Masih sakit?" Tanya Samuel.

"Huhu.. iyah.." jawab Afira masih merengek lebay.

"Lain kali hati-hati, fii.." peringat Samuel.

"Tadi udah hati hati kok.."

"Nih!"

Jovan datang bersama Senja juga Tika dengan membawa obat tetes mata.

"Biar aku yang bantu tetesin.." kata Senja.

Samuel mengangguk singkat dan membiarkan Afira dibawa oleh Senja, si gadis berkulit putih pucat.

"Sakit banget, kah?" Tanya Senja pada Afira.

"Hiya kak. Kayaknya ada batu yang masuk deh.. huhu.. afi takut buta kak!" Jawab Afira lebay bin alay.

"Gak usah ngadi-ngadi. Sejauh ini baik-baik aja kok, nanti sore pakein ini lagi aja.." ujar Senja setelah selesai memberi obat tetes dimata Afira.

"Makasih kak," Senja hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bentar lagi istirahat, mau bantu panitia masak gak?" Celetuk Tika bertanya.

"Ayo deh kak. Daripada luntang lantung disini. Kegiatan juga udah selesai.." jawab Afira mengiyakan.

"Yodah ay—

—dobby!!"

Lisa, Amira dan Aisya datang sambil berlarian.

"Lo gak papa?!" Tanya mereka serentak.

"Siap gak papa! Tadi cuma kelilipan doang!" Jawab Afira sok tegas.

"Kalian gak usah khawatir. Afira cuma kelilipan debu, bukan kelilipan beling." Cetus Tika lempeng.

Sontak mereka yang mendengarnya tertawa renyah. Ada-ada saja kak Tika ini, untung cantik bin manis.

"Eh kak, aku mau bantu masak! Betiga sama mereka!" Seru Aisya sambil menunjuk Lisa, Afira dan Amira.

"Sok atuh!"

Bara melepas kaus tangan yang ia kenakan lalu duduk disamping Miko yang sedang istirahat. Disebelahnya ada Tama dan doi nya.

"Gimana lo sama afira, to?" Celetuk Miko bertanya.

Bara menoleh sekilas lalu kembali menatap kerah murid yang sedang memasak, iya—itu Afira. Untuk saat ini Bara tidak bisa melepaskan pandangannya dari anak kelinci itu, ia takut jika si kelinci tiba-tiba diserang oleh serigala dan anak rubah:)

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang