032: kemah

1.1K 159 7
                                    

✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭







"tapi bundaaa, afi pengen ikut!"

"Nggak. Ini hukuman karena kamu dua kali dapat hukuman di sekolah!"

"Kak jooooo..."

Jovan menatap Afira dengan tatapan mengejeknya. Melihat itu bibir Afira langsung melengkung ke bawah, matanya berkaca-kaca siap menumpahkan tangisnya.

"Sebenernya afi telat gegara maen bareng joo sama sam, bun. Haha..."




"Kak joo! Yuppi!!"

"Itu hoodie, takut disana dingin banget."

Afira berlari kecil mengitari tempat yang menjual berbagai jenis hoodie dan pakaian hangat lainnya. Dibelakangnya, Afira hanya menggeleng heran.

"Kak, mau beli kopelan sama demage class. Boleh gak??" Seru Afira bertanya dengan wajah memelasnya.

"Berapa orang?" Jovan bertanya balik.

Afira diam sebentar, mengingat-ngingat berapa jumlah BESTie nya di demage class.

"Em... Kenzo, nina, yuna, lalis, gue, ami, isa, ale, jennie, sopi, gebby, anna, tama, ken sama zean! Lima belas orang!" Jawabnya setelah mengira ngira.

"Yaudah, pilih aja. Sekalian pilihin yang beda buat gue, si bantet, sam, bara ama enzi mahen.." kata Jovan.

Afira mengangguk kaku, lalu memilih hoodie yang menarik perhatiannya. Untuk ia dan demage class, Afira memilih hoodie berwarna merah muda alias pink, kasihan Kenzo dan Tama:)

Dan untuk Jovan dkk, Afira memilih hoodie berarna hitam.

"Nih mba, tolong dikemas rapi yah.."

"Iya, adik bisa melihat-lihat dulu selagi barangnya kami siapkan.."

Afira mengangguk mengiyakan si mba yang bertugas. Ia kembali melihat-lihat, walau sebenarnya ia sudah tidak ingin apapun.

"Kaos kaki, ambil buruan!" Titah Jovan tiba-tiba muncul dibelakang Afira.

"Kaos kaki gue masih banyak kak, harus beli lagi?" Kata Afira bertanya.

"Yaa iya. Emangnya kenapa?" Balas Jovan menjawab.

"Yaudah terserah kakak aja, gue mah kalo dibayarin—disuruh beli hotel pun gue mau. Hehe.."

Dirasa tidak ada yang kurang untuk pakaian. Afira dengan antusias mengajak Jovan ke tempat yang menjual bahan-bahan eEq:)

"Yupi satu dus, suberi satu dus, keripik kentang, so—

——el aku mau beli soya!"


Gerakan tangan Afira berhenti saat akan mengambil paket hemat minuman soya.

"Eh, ada afira!"

Afira menatap kaget Windy juga Bara yang berdiri tepat di depannya. Tatapannya berubah datar saat melihat Windy yang memeluk lengan Bara.

𝙲𝚁𝚄𝚂𝙷; ᴀғɪʙᴀʀᴀ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang