⚠️DON'T FORGET TO COMMENT AND VOTE⚠️
" Aku tahu, aku tidak sempurna, tapi bisakah kamu izinkan aku yang tidak sempurna ini untuk menyukaimu ?"
•••Saat pulang latihan sepak bola dan mengantar Dinda pulang, Aksa akhirnya sampai di rumahnya pukul 17:40 sore, di lihatnya mobil hitam terparkir di depan rumahnya, itu mobil milik ayahnya.
Ayah udah pulang ? Batin cowo itu, ada sedikit kekhawatiran di hatinya.
Aksa memasuki rumahnya dan benar saja kedua orang tuanya sedang duduk santai di ruang tamu, Aksa buru-buru menghampiri keduanya untuk Salim.
"Eh ganteng nya mamah udah pulang, ganti baju sayang, makan dulu, laper ya?" Ujar mamah nya sambil mengusap-usap puncak kepala Aksa.
"Iyaa." Jawab Aksa singkat.
"Dari mana jam segini baru pulang ? Sekolah kamu selesai jam tiga sore, sekarang udah jam lima lewat, jangan bilang kamu main bola, papa gasuka kamu main bola, gak guna!" Ucap ayahnya dengan suara berat.
"Aksa kerja kelompok." Cowo itu berbohong, dia memang tahu ayahnya tidak pernah suka jika Aksa bermain bola. Ayahnya ingin anak nya hanya fokus belajar.
"Yang bener kamu?" Tanya ayahnya menginterupsi.
Aksa meremat tali tas sekolahnya. "Bener yah." Jawabnya berat hati.
"Oke, ayah gak mau kamu main bola Aksa, ayah gak suka." Ucap Reno, ayah Aksa dengan penuh peringatan.
"Emang kenapa si ? wajar dia suka bola kan cowo, nanti kalo dia main Barbie kamu kaget." ucap mamah Aksa di akhiri dengan cengiran.
"Jangan ngelawak dulu Linda, lagian main bola mau jadi apa? masa depan gak terjamin, mending pintar di bidang pelajaran, jenius, lebih membanggakan!" ucap Reno.
Linda menghela nafasnya, suaminya ini memang ambisius sekali. "Yaudah ganteng nya mama ganti baju sana, terus makan, mama udah buatin masakan." suruh Linda.
"Iyaa ma." Aksa segera naik menuju kamarnya.
Di dalam kamarnya tiba-tiba rasa muak itu datang, dia sangat ingin menjadi pemain bola, tapi apa daya, dia tidak bisa melawan ayahnya. Kenapa Aksa tidak sebebas anak lain pada umumnya? Bukannya dia juga berhak berjalan di jalan yang dia inginkan.
•••
Saat motor itu samping di depan rumahnya, Lea turun dari motor Aldian, membuka pengait helm dan memberikan nya pada Aldian." Makasih ya.." ucap Zalea sambil tersenyum manis.
"Santuuy." jawab Aldian. Aldian segera memakai helm nya dan hendak pergi, tapi dia menghentikan langkahnya saat melihat mama nya Lea keluar.
"Eh, si ganteng! mau aja jadi ojek si jelek setiap hari." Ucap mamahnya yang tertuju pada putrinya. Candaan seperti itu memang sudah terbiasa dilontarkan oleh mama pada Zalea.
"Mamah macam apa yang ngatain anak nya jelek? cuma mama gua emang!" ucap Lea sambil melirik sinis pada mamanya.
Aldian tertawa. " Gapapa tante, ikhlas kok. Lagian Aldian nganter Lea setiap hari kan karna mau ketemu Tante." Goda Aldian, cowo ini memang benar-benar.
Zalea memukul lengan Aldian pelan. "Bener-bener! Ampe emak gue aja mau di embat?" Tanyanya yang langsung di sambut cengiran oleh Aldian.
"Bukanlah, mau ketemu calon mertua maksudnya." Goda Aldian yang langsung membuat Lea menunjukan wajah jijik seolah berkata idih.
Mama Lea tertawa, Aldian memang tipe cowo ramah yang di sukai ibu-ibu, siapapun pasti rasanya ingin punya menantu ramah, ganteng dan lucu seperti Aldian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction[SEGERA TERBIT di AE Publishing Gresik OPEN PO AKSALEA 1 september - 15 september untuk PO hubungi No wa : 085843761993] Bagaimana jika dalam suatu hubungan hanya satu orang yang berjuang sejak awal ? hanya satu orang yang berusaha mempertahankan...