[7] BOLEH MENCINTAINYA

3.1K 391 40
                                    

" kalo bisa, aku tidak ingin menyukai nya, karna sakit."

•••

"Cita-cita lo apa, Nan?" tanya Zalea tiba-tiba saat ketiga gadis sedang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing sambil menunggu jam masuk kelas.

"Gak tau, apa aja yang penting menghasilkan duit." Saut Nanda yang baru saja selesai menghapus bekas tulisan di papan tulis. Dia menaruh penghapus itu di atas meja guru lalu kembali duduk di bangku.

"Nah iya. Gua waktu kecil punya banyak cita-cita, kenapa sekarang malah bingung mau jadi apa?" Ucap Tari, matanya yang tadi fokus ke layer ponselnya beralih pada Zalea.

Nanda mengangguk. "Ya emang gitu, rata-rata orang makin dewasa malah makin pasrah sama hidupnya. Kaya, makin lama tuh mikir jadi apa ajalah yang penting ngasilin duit." Ucapnya dengan sangat realistis.

"Kalian gak mau tanya cita-cita gue?" Zalea melirik kedua sahabatnya.

"Mendapatkan hati Aksa?" Tebak Nanda yang langsung disambut cengiran lebar oleh Zalea.

"Itu salah satunya." Ucapnya lalu tertawa. Lea menaruh handphone nya di atas meja. "Sebenarnya gue mau jadi apa aja asalkan ada duitnya, tapi gua punya satu keinginan sejak kecil." Ucapnya.

"Apa ?"

"Gua mau nerbitin buku, lo tau kan gua dari dulu suka baca wattpad? dan sering nulis cerita di wattpad, tapi yang baca selalu dikit." Ujar lea. "Gak jarang dari cerita yang gua baca di wattpad itu udah di terbitin jadi buku, bahkan di filmin juga."

"Gua juga pengen kaya gitu. Gua pengen nerbitin buku." Ucap Lea. Gadis itu tersenyum tipis membayangkan impian nya yang satu itu.

"Pasti bisa. Semangat!" Ujar Tari menyemangati.

"Belakangan ini gue punya satu ide buat cerita wattpad gua. Agak gila si kayanya." Ucap Lea cengengesan.

"Tentang apa ?" Tanya Nanda penasaran.

"Tentang gue sama Aksa." Jawabnya.

Nanda tersenyum menggoda. "Boleh juga." Jawab Nanda, teman nya yang satu ini emang ada saja tingkahnya.

"Ceritanya bakal nyeritain gua yang selama ini ngejar-ngejar dia. kira-kira bagus gak, ya ?" Tanya Lea.

"Kisah lu sama dia cukup bagus sih. Tentang cewe yang punya banyak kekurangan yang naksir sama cowo perfect." Ujar Nanda sambil mengacungkan jempolnya.

Tari tertawa. "Lo dibilang cewe kekurangan, Lea."

"Yaudah coba aja dulu, siapa tau rame, jangan lupa promosi." Ucap Tari. Apapun mimpinya, tugas sahabat itu memberi dukungan.

"Terus gimana hubungan lo sama tuh cowo sekarang ?" Tanya Nanda penasaran.

"Cowo siapa ?"Tanya Lea.

"Ya, Aksa lah. Siapa lagi emang ?"

Lea mengangguk, " Ya gitu, Gak ada kemajuan." Ucapnya lalu terdiam sambil memikirkan cowo itu. Sedang apa Aksa saat ini ya?

•••

Kedua murid SMA itu berbaris beriringan ikut berdempet-dempetan di tengah keramaian murid SMA Pancasila yang sedang berbaris memesan makanan di kantin. "Lo duduk aja, Dri. nanti gua yang pesenin. Lo mau makan apa ?" Tanya Aidan pada Indri.

Indri menggeleng. " Gak usah, gua bisa pesen sendiri." Katanya.

Aidan menghela nafas. "Antriannya panjang, nanti kakinya pegel kalau lama-lama berdiri." Ucapnya penuh pengertian.

AKSALEA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang