[25] AKSA & MUTHIA

3.2K 328 34
                                    

"Dia menyayangi kamu. Tapi bukan cuma kamu yang ada dihatinya."

•••

Hari ini Zalea tidak menemukan Aksa di sekolah. Saat berangkat tadi juga rumah Aksa terlihat sepi. Mungkin dia pergi dari pagi. Saat bertemu dengan teman-teman sekelasnya, Zalea langsung bertanya kemana Aksa namun ternyata cowo itu memang tidak masuk sekolah hari ini.

"Dia izin dari sehari yang lalu. Katanya mau ke bandara buat jemput kerabat nya." Saut Indri sambil menunjukan pesan yang Aksa titipkan untuk dikasih ke guru.

"Kerabat yang mana?"

"Bukan kerabat sebenarnya. Aksa ngejemput teman lamanya, Muthia." Aidan kali ini yang menjawab.

"Muthia?" Kurnia yang sedari tadi sibuk dengan gitar sontak langsung menyambar. "Gak salah info, lo?" Tanya Kurnia.

"Muthia pulang ke Indonesia ?" Aldian juga ikut bertanya.

Cowok-cowok ini sepertinya sudah tidak asing dengan perempuan bernama Muthia. Sedangkan Zalea, nama itu begitu asing di telinganya.

"Aksa jemput Muthia? wah kayanya ada yang masih ngare—" Belum Kurnia menyelesaikan ucapannya namun tangan Aldian sudah melayang lebih dulu dan menabok mulutnya cukup kencang. Matanya melotot hendak mengumpati Aldian namun temannya itu langsung memberi kode dengan melirik Zalea yang masih ada disana. Kurnia tersadar lalu melirik Zalea tidak enak, cowo itu mengusap mulutnya yang terasa panas karna tabokan Aldian.

Zalea sadar jika ada yang di tutup-tutupi darinya.

"Gak apa-apa, Lea. Nanti juga pulang kok, mungkin dia lupa mau ngabarin lo." Ucap Aidan berusaha menenangkan Zalea agar tidak berfikir macam-macam.

"Tapikan itu anak udah izin dari sehari yang lalu ke sekolah, masa buat ngabarin ke pacarnya dia lupa?" Ucap Indri yang langsung membuat ketiga cowo itu gelagapan memberi kode agar Indri diam.

Zalea menghela nafas Lelah. Gadis itu meninggalkan kantin begitu saja dengan perasaan resah. Dia menyendiri dikelas, menyibukan diri dengan membuka catatan outline untuk cerita buatannya. Tidak lama dia menoleh saat mendapatkan Aldian duduk di sebelahnya.

"Ngapain sendirian disini? Gak takut kesurupan? Ini kelas serem tahu, yok ke kantin aja sama lain." Ajak Aldian namun Zalea menolak. Aldian mengalah, membiarkannya karna dia tahu gadis itu kini sedang risau dan butuh waktu sendirian.

"Al," Panggil Zalea.

"Hm?"

Zalea menoleh dan manatapnya serius. "Aksa pernah cerita kalau dulu dia pernah punya teman masa kecil yang dia sayang banget. Dan temen masa kecilnya itu pindah keluar negeri. Aksa bilang cewe itu cinta pertamanya yang dia kangenin banget. Apa cewe itu, cewe yang sama yang tadi kalian sebut namanya? Muthia?" Tanya Zalea.

Aldian diam, tidak berani menatap atau menjawab pertanyaan gadis disampingnya.

Namun Zalea sudah mendapatkan jawaban. "Muthia itu ... cinta pertamanya Aksa?"

"Lea,"

Zalea menggeleng. "Aksa cuma pernah cinta sama dia'kan? Sekarang udah engga'kan? Itu Cuma cinta monyet doang, sekarang Aksa cintanya sama ... gue. Iya'kan?" Tanyanya seolah ingin mendapat kepastian agar rasa resah dihatinya hilang.

"Muthia itu teman Aksa dari SD," Aldian menatapnya lalu kembali bicara. "Dulu waktu SD Aksa susah nyari teman, bahkan dia gak nyampur sama gue sama Aidan sama Kurnia waktu itu."

"Saking pendiamnya, dulu dia di rundung sama anak-anak sok jagoan ke sekolah. Alasannya karna Aksa orang punya, dan terlalu pintar." Zalea tidak habis fikir dengan yang dia dengar barusan.

AKSALEA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang