"Tenang saja, aku ini jago dalam urusan menunggu.
Apalagi menunggu kamu membalas
Perasaanku."•••
Pukul 6:20 pagi Aksa mengeluarkan motornya dari pekarangan rumah. Bersiap untuk berangkat sekolah, udara pagi ini masih dingin dan sejuk, cowo itu menutup gerbang rumahnya. Pandangan nya teralihkan saat melihat seorang perempuan tertidur di bangku panjang kayu depan gerbang rumahnya, memakai seragam sekolah.
Itu zalea, gadis itu ketiduran karna menunggunya atau bagaimana?
Aksa mendekatinya, berjongkok di depan Zalea yang tertidur dengan posisi duduk dan kedua tangannya memegang dagunya untuk menopang, bisa-bisanya gadis itu tidur dengan posisi seperti ini.
Aksa memperhatikan wajahnya sejenak. Ingin membangunkan namun bingung bagaimana caranya. Tangan cowo itu terulur untuk menepuk pundak Zalea pelan. Untungnya gadis itu tidak pelor-pelor amat saat tidur. Lea tersentak dan langsung tersadar.
Lea mengusap matanya, membenarkan rambutnya, "Eh, Aksa, maaf ketiduran. Ini jam berapa? Gak kesiangan, kan, aku? maaf ya..." gadis itu berdiri sambil memberi rentetan pertanyaan dengan wajah bersalah.
"Lo disini dari jam berapa ?" Tanya Aksa.
Zalea membenarkan seragam sekolahnya yang sedikit lecek karna tertidur itu. "Dari jam lima. Tadi pas ayah berangkat aku juga keluar, sekalian anter ayah berangkat kerja terus duduk disini deh, eh ketiduran." Ucap nya.
Aksa berdecak. "Niat banget." Ucapnya.
"Harus dong! Kan, mau berangkat bareng kamu." ucap Zalea kembali dengan tingkah centilnya.
"Lo nunggu lama?" Tanya aksa.
Zalea mengangguk. "Lama, dari kelas sepuluh aku nungguin kamu notice kalau aku suka kamu." Jawabannya membuat Aksa berdecak.
"Bukan itu. Lo nungguin gue disini lama, gak?" Tanyanya sedikit emosi.
Zalea cengengesan lalu mengangguk. "Lama sih, sampe ketiduran lagi." Katanya,"Tapi gapapa Aksa, aku udah biasa nunggu kok. Nunggu kamu bales perasaan aku selama 3 tahun aja aku kuat, apalagi ini? kecil." Ucapnya sambil menjentikan jari jempol dan kelingking.
Aksa hanya geleng-geleng kepala lalu memberikan helm pada Lea dan segera naik kemotornya. "Ayo berangkat."
Gadis itu memakai helm lalu naik ke atas motor. Gerakan tangan yang tadi hendak menyentuh terhenti. "Boleh pegangan gak Aksa ?" Izinnya.
"Pegang jaketnya aja." Jawab Aksa dari balik helm nya, membuat Lea seketika bersemu.
"Okey." Jawabnya.
••••
Mereka sampai di sekolah setelah 20 menit perjalanan. Lea menyerahkan helm nya pada Aksa yang masih duduk di atas motornya. "Makasi ya, Aksa." Ucapnya.Cowo itu membalasnya hanya dengan bergumam, Lea masih berdiri di sampingnya membuat Aksa menoleh dan menatapnya heran. "Ngapain masih disini ?" Tanya aksa.
"Nungguin kamu, ayo masuk." Ajak lea.
Aksa menggeleng. "Gua gak mau masuk bareng lo." Katanya.
"Kenapa ? kamu malu ya dateng bareng aku?" Tanya Lea sambil mencebikan bibirnya.
"Gausah banyak ngomong, masih untung gue ajak bareng." Ucapnya jutek dan berjalan meninggalkan lea yang berdiri di parkiran.
Lea menatap Aksa berjalan menjauh. Cowo itu terpaksa? Kalau tau begini harusnya ajakan Zalea semalam di tolak saja dari pada terpaksa memberi perhatian malah membuat Lea merasa tidak enak hati setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction[SEGERA TERBIT di AE Publishing Gresik OPEN PO AKSALEA 1 september - 15 september untuk PO hubungi No wa : 085843761993] Bagaimana jika dalam suatu hubungan hanya satu orang yang berjuang sejak awal ? hanya satu orang yang berusaha mempertahankan...