4

149 56 54
                                    

Hector berbicara pada isabella tentang awal pertemuannya dengan Antonio.

*Flashback*

Menggambarkan masa lalu Antonio 5 tahun yang lalu ketika isabella berusia 18 tahun, saat itu isabella sudah berhasil lepas dari genggaman Antonio.

Malam itu udaranya begitu dingin, terlihat seorang laki-laki dengan pakaian serba hitamnya sedang memasuki rumah bordil. Kedatangannya disambut oleh beberapa wanita malam yang begitu cantik dan menawan.

Ia berjalan masuk kedalam melewati para wanita itu begitu saja tanpa melihatnya sedikitpun, para wanita itu terus membuntuti dan menggodanya. Kemudian ia berhenti di depan lukisan yang menggambarkan lekuk tubuh seorang wanita yang sangat erotis.

Laki-laki itu adalah Antonio yang berusia 21 tahun, sejak kecil memang parasnya begitu tampan dan menawan, kulitnya yang putih dipadukan dengan rambut hitamnya, bola mata yang indah bewarna hitam pekat. Tubuhnya yang tinggi dan tegap serta auranya yang kuat membuat siapapun yang melihatnya menjadi terlena.

Ia duduk di sofa lalu dikelilingi banyak wanita malam yang siap melayaninya, entah apa yang membuat pertahanannya tak goyah sedikit pun, ia terus menunggu kedatangan seseorang. Lalu seorang pria gemuk berjalan mendekatinya dengan di dampingi beberapa wanita malam disampingnya, ia adalah Gustav pemilik rumah bordil ini.

"Lama tidak bertemu ya tuan Antonio, sebuah kehormatan bertemu anda lagi" Ucap Gustavo.

"Aku hanya mampir dan melihat perkembangan bisnis ini" Ucap Antonio.

"Lalu kenapa anda tidak coba bermain dengan para wanita ku ini tuan? Anda bisa menyentuh dan memakai mereka sepuasnya" Ucap Gustavo.

"Bolehkah aku menguliti mereka satu persatu?" Jawab Antonio yang tersenyum kecil.

Para wanita itu tertawa mendengar ucapannya, entah apa yang ada di pikiran mereka saat ini tapi kenyataannya mereka sudah terpikat oleh pesona Antonio.

"Sangat cantik dan menawan bukan? tapi ku rasa mereka semua tidak kalah cantik dengan isabella kan?" Ucap Gustavo.

Salah satu wanita mendekat lalu duduk di pangkuan Antonio sambil membelai lembut wajahnya, mata mereka saling menatap satu sama lain untuk beberapa detik. Ketika wanita itu mulai mendekatkan bibirnya seketika Antonio pun menutup mulut wanita itu dengan tangannya, lalu ia mencengkram mulut wanita itu sampai ia berteriak kesakitan.

"Ada apa tuan?" Ucap Gustavo.

"Menjijikan sekali jika harus disentuh wanita murahan seperti mereka!! satu hal lagi jangan bandingkan adikku dengan para jalangmu!" Jawab Antonio.

Antonio mendorong wanita yang duduk di pangkuannya hingga terjatuh ke lantai, semua orang menatap kasihan kearah wanita itu yang matanya sedikit mengeluarkan air mata.

Antonio melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah bordil lalu tidak sengaja menabrak seorang pria, setelah menjauh dari rumah bordil itu tiba-tiba ia mendengar suara ledakan yang terdengar sangat keras. Kemudian Antonio berbalik melihat rumah bordil itu dan melihat jika pria yang ditabraknya tadi tersenyum bahagia melihat tempat itu beserta penghuninya hancur, bisa disimpulkan jika ialah orang yang memasang bom di tempat itu.

Awal kedatangannya ke sana Antonio sudah mengetahui jika ada bom, ia hanya tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada laki-laki itu, mereka pun berjabat tangan satu sama lain. Ia adalah Hector Nicoletta dan ini adalah awal pertemuan mereka.

*****

Isabella dengan wajah datarnya menjabat tangan hector, mereka membuat kesepakatan satu sama lain untuk mengalahkan kejahatan yang dilakukan Antonio.

Isabella merasa ada yang memata-matai mereka berdua dari balik pohon, dengan cepat ia mengambil sebuah pisau yang terjatuh lalu melemparkannya kearah orang tersebut yang akhirnya menancap pada sebuah pohon.

Seorang laki-laki muncul lalu diikuti dengan wanita dari balik pohon itu, seorang wanita cantik dengan rambut panjangnya yang kecoklatan dan sedikit bergelombang. Lalu seorang laki-laki tampan bertubuh tinggi dan alis yang tebal serta rambutnya yang hitam.

"Halo isabella, aku adalah adik dari Hector, nama ku Giovanni Nicoletta" Ucap Giovanni.

"Pria tampan yang satu ini namanya Gavin gill, sikapnya sedikit kekanak-kanakan dan egois tapi semoga kalian bisa akur" Ucap Hector.

"Kau yakin mau mengajak dia bergabung dengan kita Hector? Awal pertemuan saja hampir membuat ku mati" Ucap Gavin.

"Aku masih berbaik hati tidak melemparkannya ke bagian vital mu itu!" Jawab Isabella yang kesal.

*****

Kediaman Alexander.

Sesampainya disana Charles langsung menghampiri isabella karena ia khawatir akan keadaannya, Charles terkejut dengan kehadiran beberapa orang yang sangat asing. Nampaknya Charles masih tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya sekarang.

"Siapa mereka nona?" Tanya Charles yang masih kebingungan.

"Anggap saja aku sedang memungut kucing, segera siapkan teh untuk mereka Charles" Jawab Isabella.

"B..baik nona" Ucap Charles.

Giovanni tidak bisa berhenti takjub oleh rumah Alexander, ia terus melihat-lihat sekitar tanpa henti. Ia tidak dapat menahan dirinya untuk berkeliling kesana kemari, sebuah lukisan anjing yang sangat besar dan indah tergantung pada sebuah dinding yang berada di tangga, sangking senangnya melihat lukisan itu kaki Giovanni pun terpeleset.

ia kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh, untung saja Alexander yang ingin turun dengan sigap menarik lengan Giovanni lalu memeluknya agar tidak terjatuh, giovanni terus menerus menatap mata Alexander seolah terpikat olehnya.

"Kau baik-baik saja nona?" Ucap Alexander.

"Umm..iya terima kasih" Jawab Giovanni yang malu-malu.

Kedua pipi Giovanni menjadi merah karena terus menatap Alexander, sudah dapat dipastikan jika ia sedang jatuh cinta.

"Cepat cuci lengan mu itu, kau tidak tau saja jika dia punya penyakit mematikan" Ucap Isabella sambil menyeduh secangkir teh.

"Anak ini tidak pernah berubah ya" Ucap Alexander yang kesal.

Alexander pergi meninggalkan mereka menuju halaman belakang, Gavin menarik Giovanni untuk duduk namun matanya tidak dapat teralihkan dari Alexander.

"Giovanni apa yang kau lihat?" Tanya Hector.

"B..bukan apa-apa kak" Jawab Giovanni.

Giovanni berumur 23 tahun sedangkan Alexander 32 tahun meskipun begitu Alexander tidak terlihat tua sedikit pun.

Wajah Giovanni masih saja memerah meskipun Alexander telah meninggalkan ruangan itu.

"Apa rencana mu untuk mengalahkan Antonio, tuan Hector?" Ucap Isabella.

"Semua yang ada di desa ini adalah hasil investasi dari Antonio, dia membangun semua bisnis gelap disini dan aku ingin kita menghentikan semua" Ucap Hector.

"Lalu kita akan mulai darimana kak?" Ucap Giovanni.

"Kita akan mulai perlahan dari casino yang terkenal di kota ini, aku mendapatkan informasi jika di dalam casino itu terdapat perlelangan ilegal" Jawab Hector.

"Kurasa kita perlu akses orang dalam untuk masuk kesana" Ucap Gavin.

"Sepertinya saya tau siapa yang bisa membawa kita kesana" Jawab Charles.

Charles menarik Alexander yang sedang membaca buku menghadap mereka, Alexander nampak kebingungan dengan tatapan mereka semua.

"Kenapa perasaan ku tidak enak ya?" Ucap Alexander.

To be continued..

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang