Xiao Zhan mahasiswa jurusan desain komunikasi visual yang suka ketenangan dan kebersihan merasa risih dengan tetangga yang ada di sebelah kost-nya,
Wang Yibo, mahasiswa jurusan seni tari yang selalu berisik tanpa mengenal waktu.
Banyak kejadian ri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸🌸
"Yibo, kata nyonya rumah, kamarmu sudah selesai diperbaiki. Kau sudah bisa pindah ke kamarmu."
Kala itu jam tiga siang, Yibo baru saja pulang dari kampus saat Xiao Zhan berkata demikian. Ia meletakkan tasnya di kursi lalu beranjak ke dapur, membuka kulkas dan meneguk air langsung dari botolnya.
Mata Xiao Zhan mengikuti gerakan Yibo. Saat tangan Yibo berhenti, dilihatnya pemuda itu sedang terpaku menatapnya.
"Ada apa denganmu?" Xiao Zhan merasa Yibo tidak seperti biasanya.
Pemuda itu meletakkan botol airnya ke atas meja, lalu menghampiri Xiao Zhan yang sedang duduk di kursi belajar dengan laptop terbuka. Bisa dipastikan Xiao Zhan tengah mengerjakan tugas.
Tanpa berkata, Yibo membuka kedua kakinya lalu duduk di atas pangkuan Xiao Zhan. Kepalanya disandarkan di atas lengan yang memeluk leher Xiao Zhan.
"Ada apa denganmu, Baby?" Xiao Zhan bertanya karena khawatir. Kedua lengannya memeluk pinggang Yibo
Yibo mengangkat kepala sedikit lalu mengecup leher Xiao Zhan. Mendadak Xiao Zhan tertawa geli. "Dingin, Yibo." Karena Yibo baru saja minum air dingin.
Sengaja ingin melihat respons Xiao Zhan lagi, Yibo kembali mengecup leher Xiao Zhan untuk kedua kalinya. Pemuda manis teman sekamarnya itu kembali tertawa geli sesuai harapan Yibo.
"Aku merinding, Yibo." kekehnya.
Yibo menarik kepalanya, "Bagaimana rasanya?"
Xiao Zhan berpikir. "Geli dan dingin."
Yibo mengecup ujung hidung Xiao Zhan sebelum kembali membenamkan wajah di balik bahu pemuda manis itu.
"Yibo, kamarmu sudah siap. Apa kau tidak ingin kembali ke sana?"
"Tidak. Aku mau di sini saja."
"Oh, ya sudah."
Yibo seketika mengangkat kepala dan mengernyit menatap Xiao Zhan. "Kau tidak apa-apa, Baby?"
"Tidak." Xiao Zhan menjawab ringan. "Aku lebih senang tinggal bersamamu." Ia membelai wajah Yibo.
Pemuda itu tersenyum lebar. "Kau yang terbaik, Baby." Yibo menggesekkan kedua hidung mereka, lalu tertawa bersama Xiao Zhan.
"Yibo, apa kau sudah makan?"
"Bagaimana kalau aku memakanmu saja, Baby?" ucapnya sambil membelai dagu Xiao Zhan terus naik hingga ke sudut bibir pemuda manis itu.
Belum sempat Xiao Zhan menjawab, ponselnya sudah berbunyi. Tangan Xiao Zhan langsung terulur ke meja untuk mengambil benda yang berdering itu.
"Halo, Yang Zi?"
Layaknya sebuah antena, sebelah alis Yibo langsung terangkat begitu mendengar nama itu disebut oleh Xiao Zhan.
"Zhan Ge, apa aku boleh ke tempatmu? Aku perlu bantuan untuk tugas yang diberikan hari ini."
