Hari ke-15 hidup bersama.
"Yibo, turun dari kasurku!" perintah Xiao Zhan pada Yibo yang kini pura-pura tidur di atas kasur. Setengah tubuhnya sudah tertutup oleh selimut. "Kita, kan, sudah sepakat tadi, yang kalah tidur di bawah," tambahnya.
Kamar kos itu hanya menyediakan single bed dan karena Xiao Zhan pindah ke kamar Yibo, maka ia harus menggelar kasur tidur di bawah. Namun, barusan mereka taruhan. Hukumannya, bagi yang kalah harus tidur di bawah. Dan Yibo kalah.
Yibo mengabaikan Xiao Zhan. Ia kian membungkus dirinya dengan selimut.
Kesal. Xiao Zhan juga tidak mau mengalah. Sambil menggerutu ia naik ke atas kasur yang ukurannya single itu. Ia mendorong Yibo hingga terpojok ke dinding supaya ia mempunyai space yang cukup untuk dirinya berbaring.
"Sempit, Baby," keluh Yibo. Kepalanya menyembul dari balik selimut.
"Bukan salahku. Tanggung sendiri resikonya."
Yibo menatap Xiao Zhan dengan muka memelas. "Baby ...."
"Tidak ada gunanya," sahut Xiao Zhan dingin, "Turun ke bawah. Aku sudah siapkan kasurmu."
Yibo berpikir sejenak lalu ia tersenyum. Pemuda itu membuka selimutnya lalu berguling hingga berada di atas tubuh Xiao Zhan.
Xiao Zhan terkejut karena tubuhnya ditindih oleh Yibo. "Hei, apa yang kau lakukan?"
"Sedang turun ke bawah," desahnya di depan wajah Xiao Zhan dengan senyum jahil, membuat wajah teman sekamarnya memerah hingga ke telinga.
Gugup. Xiao Zhan menjilat bibirnya sebelum berkata, "Ce-cepat turun."
Yibo tersenyum senang melihat reaksi Xiao Zhan. Kemudian, ia mengembuskan napas ke wajah pemuda manis itu sebelum berguling lagi hingga turun ke atas kasurnya sendiri.
Setelah Yibo turun, untuk sesaat Xiao Zhan tidak bisa bergerak. Ia menelan ludah sembari menetralkan dadanya yang bertalu-talu. Yibo kadang-kadang memang melakukan hal seperti ini padanya. Dan tiap kali Yibo memperlakukannya dengan intim seperti tadi, seringkali juga ia merasa gugup dan berdebar.
Sedangkan Wang Yibo? Pemuda tampan itu tersenyum puas di atas kasurnya.
Tak lama kemudian, Xiao Zhan sudah tertidur, sedangkan mata Yibo masih belum terlelap. Tentu saja karena ia masih bermain game dari ponselnya.
Tiba-tiba sebelah tangan Xiao Zhan keluar dari selimut dan terjulur di hadapan Yibo. Ia menatap tangan itu sebentar. Kemudian, menyudahi permainan dan menaruh ponsel di samping. Sambil tersenyum, Yibo meraih tangan itu dan menggenggamnya, lalu tertidur.
****
Sejak pagi, Yibo terus saja menempel pada Xiao Zhan dengan memeluknya, membuat si pemuda manis merasa risih hingga mengomel dan mendorong Yibo menjauh. Bahkan ketika sampai di kampus, sikap Yibo masih sama. Xiao Zhan tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada tetangga yang menjadi teman sekamarnya itu. Tidak biasanya Yibo bertingkah seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH TETANGGA
FanficXiao Zhan mahasiswa jurusan desain komunikasi visual yang suka ketenangan dan kebersihan merasa risih dengan tetangga yang ada di sebelah kost-nya, Wang Yibo, mahasiswa jurusan seni tari yang selalu berisik tanpa mengenal waktu. Banyak kejadian ri...