No Rival

2.6K 378 39
                                    

Hari ke 21 hidup bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ke 21 hidup bersama.

Xiao Zhan tengah berbaring di atas kasur sambil melihat-lihat katalog dari home shopping. Yang dicarinya adalah alat masak terbaru. Beberapa lama melihat, ia tidak mendapatkan apa pun yang menarik di dalamnya. Kemudian, mengalihkan pandangan dari buku katalog ke arah Wang Yibo yang sedang bermain game di komputer. Memang apa lagi yang dilakukan Yibo di kamar selain bermain game?

"Baby!" Xiao Zhan memanggil pemuda itu tapi tidak mendapatkan jawaban karena Yibo sekarang menggunakan headset agar suaranya tidak mengganggu.

Tidak diindahkan, akhirnya Xiao Zhan bangkit dan berjalan mendekati Yibo. Ia menunduk dan melihat ke arah komputer, ingin tahu game apa yang sedang dimainkan teman sekamarnya itu.

"Memang apa serunya bermain game seperti ini?" gumam Xiao Zhan cemberut, lalu berpaling pada Yibo. "Baby?"

Sadar bahwa Yibo tidak mendengar karena sedang menggunakan headset, Xiao Zhan menggeser benda itu dari sebelah telinga Yibo.

Pemuda itu akhirnya menoleh pada Xiao Zhan. "Apa?"

"Apa yang sedang kau mainkan?" Xiao Zhan melihat Yibo menurunkan headset yang kini menggantung di lehernya.

"Game baru," jawab Yibo sembari matanya masih tetap pada layar komputer dan tangannya memainkan mouse dengan lincah

"Apakah seru?"

Yibo menoleh pada Xiao Zhan, "Mau coba?"

Xiao Zhan mengerucutkan bibir. "Aku duduk di mana? Kita, kan, tidak punya kursi lagi."

Senyum Yibo mengembang. "Duduk di sini, Baby." Ia menarik tangan Xiao Zhan untuk membuatnya duduk di atas pangkuan.

Xiao Zhan tergelak saat Yibo memangkunya.

Tangan kiri Yibo menahan pinggang Xiao Zhan agar tidak jatuh, sementara tangan kanannya membantu Xiao Zhan mengarahkan mouse di dalam game.

"Wow! Ini seru, Baby!" Xiao Zhan menyatakan kegembiraan atas game yang dimainkannya setelah beberapa menit.

Tiba-tiba pintunya diketuk sesaat, lalu dibuka oleh seseorang yang kini tengah berdiri di ambang pintu, si pegawai kantor dengan wajah kusut serta rambut acak-acakan. "Bisakah kalian tenang sedikit!" omelnya, tapi kemudian ia terpaku menatap Xiao Zhan dan Yibo yang saling memangku. Seketika wajahnya berubah menjadi kikuk. "Ah, maaf, silakan dilanjutkan tapi tolong jangan keras-keras suaranya." Ia pun menutup pintu.

Selama beberapa detik, Xiao Zhan dan Yibo terdiam, merasa heran dengan maksud tetangganya itu.

"Apa maksudnya?" tanya Xiao Zhan seraya menatap heran pada Yibo. "Apa mungkin kita terlalu berisik?" Ia tidak sadar kalau suara permainan mereka telah terdengar sampai ke tempat Haikuan.

OH TETANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang