Jyushi

222 38 1
                                    

SIALAAN! BISA-BISANYA AKU KALAH DARI MEREKA?! DASAR BEDEBAH LICIK, LIHAT SAJA NANTI AKAN KU BALAS KALIAN DASAR BAJINGAN!

"Akan.. Ku balas.." ujarku sebelum pingsan


















"jyushi, hoi jyushi! Bangun! Aku menyuruhmu untuk meditasi, bukan tidur!" teriak seseorang membangunkanku.

Huh tunggu? Meditasi? Sejak kapan anjir?! Seingatku kami tadi di serang oleh para bajingan.. Kenapa sekarang aku berada di kuil? Apa-apaan ini?!

"hoi jyushi! Apa kau masih mengantuk?" tanya orang tadi, saat ku lihat wajahnya ternyata dia kuuko. tunggu, sejak kapan penampilan kuuko menjadi sangar seperti ini?

"kuu..ko? Apa itu.. Kau?" panggilku memastikan, yang di panggil memasang wajah heran.

"tentu saja ini aku, memangnya siapa lagi? Tunggu .." kuuko melihatku aneh. Dia mengecek seluruh tubuhku dan memandangku intens.

Dia lalu menyuruhku mandi menggunakan air kuil, aku yang masih setengah bingung hanya menurut saja. Lagipula ada cerita mengatakan jika kita melawan perkataan biksu nanti bisa kena sial.

Saat aku di kamar mandi kuil tiba-tiba jam pemberian dice mengeluarkan monitor dan berisi pesan bahwa kami terjebak di dimensi lain, yang benar saja? Ah aku malas berfikir. Mungkin aku akan mencari mereka semua nanti.

Beberapa menit kemudian aku kembali menggunakan kimono kuil, baju yang kupakai sebelumnya sangat aneh.

Saat aku datang tiba-tiba kuuko memandangku terkejut "...kau.. Siapa..? Kau memang jyushi tapi auramu berbeda darinya. Apa yang terjadi saat kau meditasi tadi?"

...ternyata kemampuan supranatural kuuko di dimensi manapun tidak berubah. Aku langsung saja menceritakan semua hal kepada kuuko dunia ini, urusan dia percaya atau tidak aku tidak peduli.

Setelah mendengar semua ceritaku dia tidak ketawa, wajahnya menjadi serius. Mungkin bagi para biksu dimensi lain bukan hal yang asing, atau mereka biasa menyebutnya dunia lain? Ah terserah.

"pantas saja auramu berbeda dengan jyushi yang ku kenal... Kau.. Auramu lebih sangar dan brutal.. Cih sialan! Harusnya aku tidak menyuruhnya bermeditasi tadi!!" kesal kuuko, heh sifatnya sangat bertolak belakang dengan kuuko di duniaku. Kuuko di sana jauh lebih tenang dan sopan, kuuko satu ini terlihat brutal.

Heh jujur saja aku lebih suka kuuko versi ini.

Kuuko melihat ke arahku lagi "hoi kau, coba ceritakan tentang dirimu dan dunia asalmu lebih lanjut"

Aku lalu menceritakan semuanya, yang penting seperti pemerintahan, salah satunya aku mengatakan aku adalah ketua divisi nagoya. Kuuko terlihat terkejut dengan hal itu. Aku juga menceritakan hal terakhir yang terjadi sebelum aku ke sini.

"begitu... Cih sulit kupercaya! Hoi kau, apa kau bisa berkomunikasi dengan 'jyushi' di dunia ini?" tanya kuuko.

"berkomunikasi? Apa maksudmu?" tanyaku.

"ya berkomunikasi! Aku bisa melihat aura jyushi yang asli tapi sepertinya tersembunyi jauh di dalam raga. Coba kau berbicara ke dalam pikiranmu" jawab kuuko.

Berkomunikasi? Aku mencoba melakukannya, mungkin dengan batin? Aku terus berbicara ke dalam pikiranku namun tidak ada apapun.

"haah sial!! Hoi kau! Mulai sekarang aku akan melatihmu meditasi hingga kau bisa menjangkau jiwa jyushi yang asli!"

"haah!? Siapa kau seenaknya menyuruhku?!"

"AKU KETUA DIVISIMU!! DAN KAU SECARA TANPA SADAR SEDANG MERASUKI TUBUH JYUSHI YANG ASLI!"

"PFT KAU KETUA DIVISI? YANG BENAR SAJA! LAGIPULA BUKAN SALAHKU KALAU TIBA-TIBA AKU KE DUNIA INI MELALUI TUBUHNYA"

"DASAR BOCAH BRENGSEK! JANGAN MEREMEHKANKU SIALAN! POKOKNYA KAU AKAN KU LATIH BERMEDITASI PIKIRAN"

"GA MAU"

"ANAK SIALAN, AYO BATTLE BIAR KUBUKTIKAN SIAPA LEADER SESUNGGUHNYA"

"HEH ITU BARU SERU"

kami berdua lalu bersiap mengaktifkan mic hingga sebuah jitakan melayang di kepala kami.

"AGGH SAKIT!" teriak kami berdua. Siapa yang kurang ajar berani menjitakku!?

"KALIAN BERDUA BERISIK! INI DI KUIL DASAR BODOH! JAGA ETIKA KALIAN!" teriak ketua biksu yang ternyata tadi menjitakku.

"botak sialan! Aku sedang mengurus hal yang lebih penting daripada etika!" teriak kuuko, heh tidak pernah kubayangkan akan melihat kuuko yang alim akan menjadi songong seperti ini.

Walau dengan sedikit kekerasan, akhirnya kuuko menjelaskan keadaanku. Biksu itu terlihat tidak percaya, namun setelah dia melihatku pandangannya berubah.

"..kau benar... Aura anak ini berbeda dari yang biasa. Aura yang biasanya tersimpan jauh di dalam jiwanya.." ujar biksu itu.

Dia lalu mendekat ke arahku, memegang pundakku dengan wajah serius "nak, kau dari dunia lain bukan?" aku lalu mengangguk.

"pantas saja..kau harus bisa berkomunikasi dengan jiwa asli tubuh ini. Karena jiwamu tiba-tiba merasuki tubuh ini, jiwa yang asli sekarang tertekan semakin dalam ke raganya" ujar pendeta itu.

"jadi aku harus bermeditasi pikiran seperti yang dikatakan kuuko? Memangnya kenapa jika aku tidak melakukannya?" tanyaku penasaran.

Biksu itu melihatku serius "...jiwa yang asli akan semakin tertekan ke dalam dan jika terus dibiarkan.."

"..jiwa yang asli akan menghilang" lanjutnya serius.

Sial.. Ini lebih gawat dari yang kukira.. Aku juga harus memberitahu hal ini kepada dice-sama dan yang lain..

Merepotkan.

another me!? (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang