Sebenarnya kemaren salah jadwal, harusnya book ini update tiap senen.
Tapi yaudah, anggap aja kemaren bonus update
.
.
.
.
.
.
."sasara-san! Kerja bagus! Lawakan hebat seperti biasa!" puji sang manajer.
Sementara sasara hanya tertawa canggung dengan kebingungan 'sebenarnya tadi apa? Tubuhku dikendalikan... Hoi kau, kau yang tadi mengendalikan tubuhku saat tampil kan? Kau itu apa?'
'aku? Aku adalah peri soda! Aku bisa mengabulkan permohonanmu' ujar sesuatu tersebut.
'jangan bercanda! Kenapa aku bisa berkomunikasi denganmu? Sebenarnya kau ini apa?' tanya sasara kembali
'hmm apa kau ingin bertemu denganku?'
'bisakah?' tanya sasara penasaran.
'tidak tau! Wahahaha cie berharap ya~'
Sasara kesal 'sialan! Berhenti bercanda! Aku serius!'
'haha baiklah~ aku juga sebenarnya tidak tau, saat aku sedang bersiap ke studio dengan supir pribadiku aku memutuskan untuk tidur sebentar, saat sadar aku malah seperti ini dan kau mengendalikan tubuhku. Anehnya aku bisa melihat apa yang kau lihat, kita bahkan bisa bertukar tubuh!'
'tubuhmu? Jadi kau adalah diriku di dimensi ini? Pantas saja' batin sasara lega. Sasara lalu menceritakan semuanya kepada dirinya di dunia ini.
'hee begitu... Jadi kalian dari dunia lain diserang oleh pengkhianat chuoku lalu kau terdampar di dimensi ini karena jam pemberian seseorang yang bernama dice? Tidak pernah berfikir sekalipun aku akan bekerja dengan chuoku.. Tapi mungkin karena itu di dimensi lain jadinya berbeda.. Jadi, selain kau siapa saja yang terdampar ke sini?'
'jiro, jyushi, doppo, dice-sama dan samatoki' hitung sasara.
'samatoki!? Jadi penasaran bagaimana samatoki versi duniamu..'
'dia menyebalkan dan kekanak-kanakan' balas sasara kesal.
'kekanakan!? Waah sangat berbeda dengan samatoki di sini! Jadi makin penasaran'
Sasara terlihat tertarik 'berbeda? Benarkah? Aku jadi penasaran dengan samatoki dunia ini'
'dia membosankan dan ngegas mulu~ sudahlah mari kita lanjutkan perbincangan batin ini di rumah, kau akan terlihat bengong, apalagi dengan mata sipit, mungkin bakal dikira tidur. Ah bagaimana aku memanggil diriku sendiri? Memusingkan!'
'kau benar.. Bagaimana kita saling memanggil?' pikir sasara bingung. Dia memikirkan nama panggilan lain.
'sa-kun!'
'kenapa dari semua nama panggilan.. Tiba-tiba harus inget nama panggilan darinya?' batin sasara kesal.
'hee siapa yang memanggilmu dengan panggilan imut seperti itu? Apa diriku di dimensi lain mempunya pacar~?'
'lupa jika kau bisa membaca suara batinku, dia bukan pacaraku, amit-amit. Panggilan itu dari samatoki di dimensiku' jawab sasara kesal, entah kenapa rasanya kesal di ledek oleh diri sendiri.
'..wah tidak pernah menyangka dalam hidupku samatoki akan membuat panggilan seperti itu untukku, walau di dimensi lain. Jadi makin penasaran dengan samatoki dimensimu! Btw aku akan memanggilmu sa-kun!'
'kenapa begitu?! Kenapa sifat kalian begitu mirip...' batin sasara kesal.
'benarkah? Wah jadi sangat penasaran! Cepat kau cari samatoki! Aku ingin melihatnya!! Dia pasti ada di yokohama di katengumi!'
'katengumi? Jangan bilang itu adalah organisasi yakuza seperti di dimensiku?! Jangan bilang samatoki bekerja sebagai yakuza di situ?!' batin sasara terkejut.
'oh ternyata di dimensimu juga ada katengumi, btw samatoki bukan bekerja sebagai yakuza..'
Sasara menghela nafas lega 'syukurlah..'
'..dialah pemimpin para yakuza, kashira katengumi'
'APA!?' batin sasara terkejut.
Namun tiba-tiba bahunya ditepuk oleh manajer yang memandangnya khawatir "sasara-san apa kau lelah? Mari ku antarkan kau ke rumah, biarkan aku yang menyetir. Kau sebaiknya istirahat besok, aku akan mengkosongkan jadwalmu"
"a-ah baiklah, terima kasih, maafkan aku. Mohon bantuannya manajer" ujar sasara kaget.
'ku bilang juga apa, btw kesempatan bagus sa-kun mendapat libur! Kita bisa mencari samatoki dan yang lain!'
'berisik, aku juga tau hal itu' batin sasara kembali kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
another me!? (On Hold)
Fanfictionjiro, samatoki, dice, doppo, sasara dan jyushi. 5 orang pria yang berbeda divisi kini mengalami hal yang sama. jiwa mereka tertukar ke dimensi hypnosis mic asli gara-gara sebuah hypnosis mic . bagaimana perjuangan mereka untuk kembali ke asal dimens...