Selama pelajaran berlangsung jiro berhasil membuat semua tercengang. Semua pelajaran hari itu dia kuasai semua.
Fisika√
Matematika√
Bahasa inggris√
Ekonomi√Jiro mendapat nilai sempurna di Semua pelajaran tadi. Bahkan wali kelasnya ingin memasukan jiro ke lomba cerdas cermat setelah mendengar laporan para guru tentangnya. Jiro sebenarnya ingin menerimanya, tapi dia ingat jika ini bukan di dimensinya, dia tidak bisa sembarangan bertindak.
Sekolah telah selesai, kedua temannya mengajak jiro pergi bermain, namun jiro menolak. Dia lalu pergi meninggalkan kedua temannya. Teman jiro memperhatikan kepergiannya.
"ada apa dengan jiro hari ini?" tanya teman A.
"entahlah.. Tapi kejadian hari ini begitu mencengangkan! Tidak kusangka ternyata jiro begitu pintar.." jawab teman B
"haha kau benar! Dia seperti dari dimensi lain saja"
"haha tidak mungkin"
Di sepanjang perjalanan jiro terus saja memeriksa jam pemberian dice "dice-sama bilang jika jam ini buatan lab.. Tidak kusangka mereka membuat alat aneh seperti ini.. Apa ayah mengetahuinya? Dia kan ketua lab. Apapun itu aku harus memperbaiki ini. Tapi aku tidak punya peralatanku.. Seandainya ada komputer.."
Jiro terus memikirkan bagaimana cara memperbaikinya hingga dia pulang ke rumah. Ichiro menyapanya "oh jiro, kau sudah pulang? Hm? Dimana saburo? Kalian tidak pulang bersama?"
Jiro terkejut 'jadi biasanya aku pulang bersama adik? Sial aku tidak tau.. Apa yang harus kukatakan?'
"...aku lupa" jawab jiro seadanya. Dia lalu pergi ke kamarnya namun ichiro menarik tasnya, menyebabkan isi tasnya terbuka dan terlihatlah bento buatannya yang masih utuh.
Mereka terkejut, jiro lupa memakannya sementara ichiro sudah menampakkan ekspresi sedih "ah maaf, aku lupa memakannya" ujar jiro.
'lagipula di duniaku aku tidak terbiasa membawa bento' batin jiro.
Ichiro hanya tersenyum memaklumi, walau senyumnya menyiratkan kesedihan. Jiro merasa tidak enak, namun rasa gengsi dan kebenciannya terhadap kakaknya di dimensi aslinya membuatnya tidak melakukan apapun. Dia hanya melihatnya lalu pergi ke kamar.
'aku tau dia bukan kakakku yang asli tapi.. Setiap melihatnya aku selalu mengingat si brengsek itu' batin jiro membela dirinya sendiri.
Sementara ichiro melihat jiro sedih dan khawatir 'jiro.. Ada apa denganmu?' batinnya.
Sementara jiro langsung pergi ke kamarnya dan mengganti baju. Dia memikirkan kembali bagaimana cara memperbaiki jam dan juga menemukan ketua divisi yang lain "aku butuh peralatanku.. Andai saja ada komputer canggih disini.. Mungkin aku bisa menganalisis kerusakannya.."
Karena buntu ide akhirnya jiro keluar kamar dan pergi ke toilet, dia melewati kamar saburo dan mengintipnya sedikit, ternyata di dalam sana ada komputer canggih 'komputer itu sepertinya bisa.. Tapi itu milik saburo. Aku ingin meminjamnya tapi saburo di dunia ini.. Aku tidak mau dikatain bodoh lagi olehnya'
'tapi.. Aku sedang sangat membutuhkannya.. ' batin jiro berlanjut.
"hoi jiro, apa yang kau lakukan?" panggil saburo.
Jiro kaget dan langsung melihat ke arahnya. Terlihat ekspresi saburo yang kesal menatapnya. Jiro bingung lalu dia ingat jika dirinya di dunia ini pulang bareng dengan saburo, tapi dia lupa menjemputnya.
'dia pasti kesal terhadapku, tapi kan aku tidak tau. Jika aku meminjam komputernya sekarang pasti akan ditolak' batin jiro.
Sementara saburo kesal karena jiro tidak menjawab pertanyaannya "hoi jiro! Aku bertanya padamu! Apa yang kau lakukan dengan mengintip kamarku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
another me!? (On Hold)
Fanfictionjiro, samatoki, dice, doppo, sasara dan jyushi. 5 orang pria yang berbeda divisi kini mengalami hal yang sama. jiwa mereka tertukar ke dimensi hypnosis mic asli gara-gara sebuah hypnosis mic . bagaimana perjuangan mereka untuk kembali ke asal dimens...