at office

161 36 2
                                    

Seperti tekad doppo sebelumnya, dia berambisi ingin mengembalikan pangkatnya menjadi CEO. Doppo lalu bekerja sangat keras pada hari itu hingga penjualannya melebihi target, membuat bos botakknya terkejut. Tak hanya itu doppo langsung mendekati CEO dan membuatnya bangga dengan proposal yang diajukannya, doppo juga diajak rapat dengan para manajer dan hasil rapatnya berakhir memuaskan, bahkan dia langsung dipromosikan menjadi manajer.

Itu semua dilakukan dalam sehari.

Mantan bos botaknya terlihat cemburu karena sekarang pangkat mereka setara. Sementara doppo sangat puas melihatnya 'heh rasakan kau botak, tidak mungkin aku diam saja saat kau yang menjadi atasanku, tidak sudi bahkan untuk beberapa jam. Jika aku sudah menjadi CEO akan kupastikan dia kupecat atau kujadikan office boy'

Doppo mengambil lembur untuk mempercepat pekerjaannya, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Doppo awalnya bingung karena handphonenya di sandi, namun segera lega karena sandinya menggunakan sidik jari.

Dia lalu melihat pesan masuk dari 2 orang, dan langsung terkejut dengan siapa yang mengirimnya pesan 'hifumi?! Kenapa dia chatan denganku? juga jakurai? Bukankah dia dokter psikolog yang bekerja di sini? Kenapa dia mengechatku?'

Doppo lalu membuka chatan hifumi

Hifumi :
Doppochi~ apa kau lembur hari ini? Kenapa tidak memberitahuku? Ah jika kau pulang aku sudah memasak makanan, kau tinggal menghangatkannya saja di microwave

Doppo melihat pesan itu tak percaya 'apa-apaan ini? Memasakan makanan? Apa aku di dunia ini tinggal dengannya? Hifumi? Heh jangan bercanda sial! Hifumi itu musuh bebuyutanku! Jangan bilang kami di dunia ini bersahabat? Heh dunia sial.. Terserahlah, sekarang pesan satunya dari dokter itu'

Jakurai-sensei :
Doppo-kun, tumben kau tidak ke ruangan saya? Saya khawatir denganmu, tapi mungkin kau sudah membaik dengan stressmu. Ah iya saya ikut senang dengan promosimu menjadi manajer.

'kenapa dia ikut senang? Memang apa hubunganku dengan dia? Stress? Jangan bilang aku adalah pasiennya? Ah terserah, untuk sekarang aku fokus dulu dengan pekerjaan ini' batin doppo lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.








Beberapa jam kemudian semua pekerjaan doppo selesai, bahkan dia menyusun strategi untuk pemasaran besok hingga sebulan kedepan.

Setelah mengecek alamat rumahnya di berkas, dia lalu pergi keluar. Doppo melihat ke arah parkiran dan panik melihat tidak ada mobilnya. Namun beberapa detik kemudian dia ingat jika berada di dimensi lain.

"jam segini hanya ada kereta atau taxi.. Taxi jarang lewat, mungkin kereta saja" ujar doppo malas.

Doppo lalu pergi menuju statiun terdekat, dia berjalan santai di jalanan sepi. Tiba-tiba ada seorang pemabuk lewat dan menabraknya.

"hic anak muda.. Sekarang! Liat-liat jika jalan... Dasar hic brengsek!" omel pemabuk tersebut, membuat doppo kesal.

Saat doppo ingin menghajarnya tiba-tiba badannya membungkuk sendiri "SUMIMASEN! SAYA YANG SALAH" ujarnya tanpa sadar.

Pemabuk itu hanya melihat doppo tidak peduli lalu kembali berjalan pergi. Doppo terkejut dengan apa yang baru saja terjadi dengan dirinya "kenapa.. Apa yang kulakukan tadi!? Tubuh dan mulutku meminta maaf secara reflek!? Apa-apaan ini!?"

Bingung dengan pikirannya akhirnya doppo menyerah lalu pergi pulang dengan kereta. Di perjalanan beberapa kali ada orang yang membuatnya kesal seperti preman. Namun seperti sebelumnya, tubuhnya reflek segera meminta maaf. Akibatnya dia dicemoh oleh para preman itu.

"tubuh brengsek! Kenapa tubuh ini terus saja reflek meminta maaf!? Cukup sudah, aku akan secepatnya mencari dice-sama dan yang lain lalu mencari cara agar kembali ke dimensiku!" kesal doppo.


Beberapa menit kemudian akhirnya dia sampai di apartemennya, dia mengecek loker surat dan ternyata menemukan namanya bersama hifumi.

Doppo berfikir kesal 'ternyata benar aku tinggal bersamanya.. Sulit dipercaya. Cih walau ini kehidupanku di dunia lain, tapi berteman dengan hifumi dan tinggal bersama? Sialan. Aku harus secepatnya kembali ke dimensi asalku'

Doppo mempersiapkan dirinya untuk tidak kesal di hadapan hifumi nanti. dia lalu membuka pintu apartemen dan tidak melihat hifumi dimanapun. Doppo bersyukur dengan hal itu. Dia lalu segera mandi dan memakan makananya.

Awalnya doppo ragu namun saat dia makan ternyata masakan hifumi terasa enak "hmm lumayan, mungkin aku akan menyukai hifumi di dimensi ini"

another me!? (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang