Part 02

49 7 0
                                    


02 ~~~~~~~~~~ LASKAR ABIMANYU

___________________________________________________

"Biarlah orang tahu dirimu dengan sendirinya, tanpa perlu kamu jelaskan siapa dirimu."








"HALLO!!! SELAMAT PAGI SEMUA!" teriakan seorang gadis berponi di depan pintu kelas X IPA 1. Membuat semua orang yang berada di kelas mengalihkan perhatiannya kepada gadis itu. Bukan hal baru bagi mereka yang sudah pernah satu kelas dengannya, tetapi bagi mereka yang baru kali ini sekelas dengannya merupakan hal yang aneh. Gadis di samping gadis yang berteriak itu hanya menggeleng dan tersenyum canggung Ia merasa malu dengan tingkah satu temannya ini.

"Aduh, ganggu ya? Hehe tenang kawan - kawan baruku. Oke mungkin sebagian dari kalian ada yang udah kenal gue. Ehem, bagi yang belum kenalin gue Kanayya Putri Gutama," jelas Kana panjang lebar. Ya, gadis itu adalah Kana sahabat dari Belva. Kana memang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, berbeda dengan Belva yang cenderung diam dan pemalu. "Kalian bisa panggil gue, Kana oh atau seleb, cantik, ah sayang juga boleh sih," ini dia salah satu sifat menyebalkan Kana, dia itu..............narsis.

"Sorry guys, hari ini kayanya salah sarapan si Kana. Sorry ya ganggu waktu kalian," jelas Belva dengan segera menutup mulut Kana dan menyeret gadis itu untuk segera menduduki bangku yang kosong. Belva sebenarnya malu mengingat sebagian besar dari mereka merupakan teman baru baginya yang jarang keluar kelas apalagi berbaur dengan anak lain yang tak sekelas dengannya. Kana yang mendengar ucapan Belva melotot marah hendak menjawab, tetapi sebelum menjawab suara lain sudah mengganggunya.

"Santai aja kali Bel, udah biasa dah temen lo mah. Lo kaya gatau aja tuh temen lo sering keliling kelas lain cuma buat ngenalin dirinya begitu. Wajarlah, kurbel canda kurbel," ujar salah satu dari mereka. Dimas, Ia adalah salah satu murid tetangga kelas sebelahnya dulu sekaligus sepupu dari Kana.

"Heh! Ngadi-ngadi lo bilang gue kuper. Gue ini hanya memperkenalkan diri gue yang cantik ini agar tidak ada yang menyesal karna ga kenal gue selama sekolah di sini," balas Kana dengan wajah yang sudah cemberut. Teman - teman kelas yang lain sudah malas menanggapi, mereka kembali ke aktivitas masing-masing. Sedangkan Dimas dan Belva yang mendengar ucapan Kana barusan hanya memutar bola mata malas.

Dimas berdiri dari duduknya, menghampiri meja milik Kana dan Belva. "Bel, gue turut berduka cita ya atas meninggalnya Ayah lo. Dan sorry gue waktu itu gak dateng ke pemakaman Ayah lo," ucap Dimas dengan rasa bersalah. Sebenarnya mereka cukup akrab. Selain karena Dimas merupakan sepupu Kana, mereka juga dahulu satu SMP. Beberapa kalo Dimas dan Belva dipertemukan menjadi patner olimpiade.

Belva menganggukkan kepala, dirinya tidak mempermasalahkan jika Dimas tidak bisa hadir. Toh semua orang pasti punya kesibukannya masing-masing.

"Alah, caper mulu lo!" ketus Kana yang berasa di samping Belva.

Dimas hanya menatap tajam Kana. Ingin rasanya merobek-robek mulut gadis itu. Malas menanggapi Kana, Dimas berpamitan kepada Belva dan kembali ke bangku miliknya.

●●●●

Seorang pemuda terlihat sibuk memeriksa keperluan sekolah di dalam tas sekolah miliknya. Dengan pakaian khas anak SMA lengkap ia berjalan ke sana ke mari mencari data murid baru. Menjadi seorang ketua OSIS SMA Bintang bukanlah hal yang mudah. Dia bukan ketua osis yang selalu muncul di setiap saat. Ia bukan ketua OSIS yang digilai banyak wanita. Dia hanya seorang Laskar Abimanyu, pemuda ambisius yang menginginkan semua hal yang sempurna. Selalu memaksakan diri untuk menjadi seseorang yang sempurna.

SECRET(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang