Aku memberhentikan tukang ojek yang mengantarku ke sebuah jalanan dekat jembatan.
Aku bisa bersembunyi di sekitar sini ....
Setelah membayar dengan harga hampir mencapai seratus ribu, aku berjalan menuju suatu warung makan kecil yang bisa kujadikan tempat bersembunyi.
Hari sudah terik, aku merasakan nyawaku sedang tidak baik-baik saja, seterik matahari yang seakan bisa membunuhku. Aku cuma bisa berdoa dalam hati, semoga dia tidak menemukanku di sini.
Karena aku yang belum makan tadi pagi, aku harus mengisi perutku dengan sepiring nasi di sini, tak apalah, aku juga di sini ingin bersembunyi. Tempat ini sudah jauh dari kos-kosan dan kemungkinan kecil dia akan menemukanku.
Aku di sini menikmati makanan sambil berpikiran kenapa perempuan itu bisa menemukan fotoku dan berniat membunuhku?
Aku tidak tahu, apapun itu yang dia omongkan bersamaku tidak pernah terkesan membenciku, yang ada dia bahkan perhatian padaku, perhatian yang kudapatkan seperti seorang kakak menjaga adiknya.
Tapi kenapa dia mempunyai fotoku? Aku bahkan tidak pernah tahu akan ada peninggalan foto itu.
Lagian, dia bahkan belum lahir saat itu, kenapa fotoku bisa ada bersamanya?
Aku hanya bisa terdiam pusing hingga beberapa jam lamanya, aku bahkan tertidur dan terbangun di sore hari saat warung ini akan segera tutup.
Aku segera membayarnya dan keluar dari warung, jam sudah menunjukan pukul 4 sore dan aku hanya bisa menghela napas lega karena dia belum bisa menemukanku.
Aku segera berjalan menuju jembatan yang berada tidak jauh dari sini. Jembatan ini cukup besar, ada dua jembatan yang menghubungkan tempat satu dengan tempat yang lainnya.
Aku pernah ingat jembatan ini, jembatan Progo yang dulu pernah aku lalui. Aku bahkan mengingat sejarahnya akan pembantaian oleh Belanda pasca kemerdekaan kala itu. Jembatan ini mungkin sudah diganti dengan yang baru, aku bisa melihat perbedaannya dan juga jembatan ini lebih modern daripada sebelumnya.
Aku berjalan tanpa menghiraukan bagaimana keramaian kendaraan yang lewat. Aku melihat pemandangan di sana, air mengalir tenang, sedang tidak ada pasang di aliran sungai progo yang besar ini. Ini membuatku kecewa.
Hari mulai gelap, aku masih tetap di sini melihat kendaraan yang berlalu lalang dalam gelap. Aku merasa seperti gembel yang tidak punya rumah. Hal itu membuatku segera menepi untuk berjalan lurus mencari tempat yang layak untuk aku kunjungi. Mungkin duduk di taman ataupun mengunjungi supermarket terdekat.
Setelah berjalan sekitar 30 menit dengan kelelahan, aku sampai di minimarket yang tutup. Aku duduk dengan lampu yang menyala terang di depannya dan segera menyender kelelahan.
Apa aku harus tidur di sini?
Tidak, aku pasti akan ditangkap oleh Satpol PP, seperti pengalamanku pernah tidur di bawah jembatan saat tinggal di ibukota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Secret
Fantasy-TAMAT- Eyla terkena kutukan setelah ia berniat bunuh diri di umurnya yang ke-17. Semua tidak lain karena ia berniat bunuh diri atas kematian seluruh keluarganya. Semua keluarganya mati, Eyla stres setiap saat dan ingin bunuh diri. Ia ingin mati...