28° Pencarian

15 9 2
                                    

"Dia ingin menemuimu, Eyla." Aku termenung berada di dalam mobil Aldo yang masih berada di dalam parkiran.

"Aku pernah bertemu dengannya di museum dan dia ... berteriak ketakutan melihatku."

"Dia pasti punya masa lalu buruk yang berkaitan denganmu." Aku mengangguk membenarkan.

Aku sangat yakin nenek Yessa itu adalah seorang ibu yang merupakan selingkuhan dari ayahku. Dia punya salah besar terhadap seluruh keluargaku.

Nenek itu membutuhkan aku untuk menemuinya, tapi kenapa Yessa malah ingin membunuhku? Bukankah itu seperti membuat neneknya sengsara?

"Bagaimana jika kita ke sana sejam lagi?"

"Apa kamu gila? Nenek itu sedang stres, dia pasti membutuhkan ketenangan." Lala menegur Aldo bahwa itu adalah pilihan buruk.

"Oke, jadi sekarang kita ke mana?" tanya Aldo karena dia sedang cuti kerja.

Aldo cuti kerja juga dia bosnya, jadi tidak masalah walaupun cuma sehari.

"Bagaimana jika ke cafe terdekat? Mungkin cocok jika kita mengobrol masalah ini saat tempat itu baru dibuka."

"Aku setuju."

Setelah kami setuju, Aldo menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang mencari cafe terdekat di sekitar sini.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

"Kita sudah tahu bahwa nenek itu punya salah denganmu dengan berteriak aneh tadi, berarti kemungkinan besar dia itu selingkuhan ayahmu," telak Aldo dan aku tidak meragukan seluruh penjelasannya.

Perempuan di foto itu dengan Nenek Yessa sangat sulit untuk disamakan dengan yang kulihat saat ini. Umurnya bahkan sudah tua, apalagi ketika keriput sudah menghantui.

Tapi aku yakin bahwa nenek itu adalah selingkuhan ayahku.

"Jadi intinya dia ingin minta maaf karena telah punya hubungan terlarang dengan ayahmu. Tapi kenapa dia sangat ketakutan?" tanya Lala bingung sambil menyesap kopi hangatnya perlahan.

"Sebenarnya ada sosok malaikat hitam yang membawa kapak seperti akan membunuhnya, dia berteriak kesetanan saat itu."

"Orang seperti dia memang pantas diganggu, menurutmu 20 tahun tidak meminta maaf denganmu itu cukup? Bahkan selama 8 tahun dia sudah berhubungan dekat dengan ayahmu, sudah gila dia," cerocos Aldo sambil memakan biskuit yang dia bawa dari rumah.

Lala melihatku sambil menatapku bingung. "Jadi Nenek Yessa diganggu dan kenapa cucunya ingin membunuhmu?" aku menggeleng bingung.

Sepertinya ada yang tidak beres ....

Aku segera menatap foto yang diberikan Aldo lekat sembari menunggu telepon dari kantor Aldo yang tampak sibuk.

Aku benci melihat foto ini, apalagi mengenai faktanya.

Ibu sudah berjuang keras agar anaknya tidak mengetahui segalanya. Tapi siapa sangka aku satu-satunya yang akan tahu sisi buruk ayahku sendiri.

Mungkin selama ini aku berpikiran buruk kepada Paman Aldo sendiri, tapi ternyata dia pasti yang melarang semua tindakan keji ini. Tapi ayah pasti tidak mau mendengarnya.

"Aku mencari ini ... seperti menggali kuburanku sendiri," gumamku yang dapat di dengar oleh keduanya.

"Kamu bisa menghentikan pencarian ini, tapi kamu tidak bisa merubah faktanya."

Aldo benar, mungkin aku harus melanjutkannya. Mau tidak mau aku harus mengetahuinya sesegera mungkin.

"Aku sepertinya punya sesuatu." Aldo menyudahi teleponnya dan mulai berbisik kepada kami.

Finding Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang