11° Senang

22 13 24
                                    

Aku menyangka kalau hidupku itu seperti roda yang berjalan dua kali lebih cepat. Terkadang aku bisa merasakan aku bisa mati sebentar lagi, tapi aku juga bisa merasakan hidupku akan jauh lebih lama daripada yang kurasakan.

Persis seperti kejadian malam tadi, saat aku akan menjatuhkan diriku ke sungai yang agak deras, tapi aku dilindungi oleh seseorang.

Ya seseorang ... seseorang yang bahkan tidak aku kenali.

Dia mengenalkan dirinya sebagai manusia, tentu saja aku selalu membelot kalau dirinya itu sebenarnya malaikat yang selalu ada di sampingku selama 20 tahun.

Tapi saat dia memberitahu kalau dia memiliki motor di pinggir jalan, aku langsung mengantupkan mulutku. Malaikat bahkan tidak pernah mengendarai motor. Dia bahkan pernah bilang kalau malaikat itu tidak bisa membuat sebuah benda, mereka hanya bisa mengubah dirinya menjadi manusia, mereka juga bisa mengubah pemikiran seseorang.

Contohnya seperti saat malaikat putih menjadi paman Adri, ia mengubah pemikiran perempuan gila itu agar mengira kalau Paman Adri membayar uang kontrakanku. Anggap saja semua malaikat itu bisa hipnotis.

Tunggu, aku baru sadar kalau aku tidak membayar uang sewa, malaikat itu 'kan hanya memanipulasi pemikiran perempuan itu ....

Ah, sudahlah! Yang dosa malaikat ini.

Pemikiran aku terlalu dalam sampai lupa merasakan semilir angin yang agak kencang dengan aku yang sedang menaiki motor.

Menaiki motor membuatku teringat pada perempuan gila itu. Aku jadi tidak excited menikmatinya.

Aku sedang menaiki motor milik Ronald, dia memintaku untuk ikut dengannya.

Awalnya aku tidak mau, tapi dia menyakinkanku yang membuat aku mengangguk.

Perjalanan ini cukup lama, bahkan aku sudah melewati kota yang aku tempati menjauh keluar menuju kota lain.

Ronald segera memberhentikan motornya membuatku terpaku sebentar.

Ini taman? Jadi perjalanan dua jam ini hanya untuk ke taman.

Ya ampun ....

"Kenapa kamu membawaku ke sini?" aku menatapnya menyelidik membuat ia segera menggeleng cepat. "Tidak, jangan berburuk sangka dulu. Di dekat sini akan ada tempat tinggalku, aku sebenarnya mencari tempat yang cocok dan kebetulan taman ini cukup bagus untuk di tempati walau malam sekalipun." Aku heran kenapa dia tidak membawaku ke rumahnya.

Di sini bahkan sangat dingin, apa dia tidak peka?

Sret.

"Ini jaket untukmu, aku punya jaket lain di jok motorku." Aku segera menerimanya dan dia berjalan ke motornya. Aku memakainya cepat dan merasakan kehangatan dan bau mint di bajunya.

Aku merasa pernah mengenali bau ini, tapi di mana ya?

"Apa kamu bisa menceritakan sesuatu? Soal kenapa kamu yang bunuh diri dan kenapa kamu berbicara tentang malaikat?" aku terdiam mendengarnya.

Apa orang ini ... bisa aku percaya?

"Sebenarnya aku bertemu malaikat,  malaikat yang memberitahuku kalau aku akan mati dua minggu lagi."

"Apa?" tanyaku heran. Kenapa malaikat bisa-bisanya memberitahukan hal besar semacam itu?

"Kenapa dia membicarakan itu padamu?" Ronald menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, dia tidak memberitahu apapun. Mungkin aku sudah cukup berdosa hidup sampai saat ini, tapi ... aku masih ingin hidup," tekadnya dengan kuat membuatku menghela napas panjang.

Finding Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang