Nineteenth

613 105 3
                                    

"Ya ! Bangunlah Chipmunk ! Pergi mandi dan cepat sarapan !" ucap Lisa sambil menepuk-nepuk pipi chubby milik gadis berambut blonde itu.

Rosé yang merasa terganggu pun segera membuka matanya perlahan. Ditatapnya Lisa yang kini sudah rapi dengan pakaian casualnya.

"Kau ?" Rosé terkejut melihat dirinya berada di sofa tempat ia beristirahat semalam.

"Nde, ini aku. Waeyo ?"

Rosé yang masih terkejut langsung berlari menuju kamar mandi. Dilihatnya dirinya sendiri di cermin. Rosé melihat wajahnya dengan seksama. Ia tidak melihat ada bekas luka sedikit pun. Rosé juga melihat kakinya yang baik-baik saja.

"Kau kenapa ?" tanya Lisa yang kini berdiri di ambang pintu kamar mandi.

"Di mana ponselku ?"

"Ponselmu ada di samping ponselku."

Rosé bergegas melihat ponselnya. Dan benar saja, ponsel Rosé sedang dicharger di samping ponsel Lisa."

"Ada apa sebenarnya ? Kau baik-baik saja ?" tanya Lisa yang melihat sikap Rosé sedikit aneh pagi ini.

"Sejak kapan kau melihatku tidur di sofa ?"

"Nde ?" Lisa bingung dengan pertanyaan Rosé.

"Sejak kapan aku di sofa ini ?"

"Sejak aku melihatmu saat bangun tidur. Kau sudah terbaring di sana."

'Jadi itu semua adalah mimpi ?'

Rosé mendudukan dirinya di tepi kasur. Ia masih tidak paham dengan semua yang terjadi. Rosé memang kesal dengan orang yang selalu mengganggunya, tapi ia juga tidak pernah berniat melakukan hal keji pada mereka.

'Bahkan aku terlihat sangat kejam di sana.'

"Kau baik-baik saja ? Kau bermimpi buruk ya ?" Lisa bertanya sambil memegang dahi dan tangan Rosé.

Rosé melihat Lisa yang kini sedang menatapnya. Rosé tersenyum dan memegang tangan Lisa.

"Nde, aku mimpi dicopet dan dipukuli oleh para preman." Rosé terpaksa berbohong.

"Mwo ?"

"Aniyo, lupakan saja."

Lisa memeluk Rosé erat. Rosé tersenyum dan kembali memeluk Lisa.

"Kau menangis ?" tanya Rosé lembut. Sesekali ia mengusap pelan rambut pendek Lisa. "Gwenchana, itu hanya bunga tidur, Lisa," ucapnya lagi.

"Kau tau ? Aku khawatir ketika eonni menelponku dan mengatakan kau sakit. Aku khawatir kau kenapa-napa." Lisa tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia memeluk Rosé lebih erat.

"Uljima." Rosé manghapus air mata Lisa. Ia menangkup wajah Lisa. "Kau bisa membuatku ikut menangis," ucapnya lagi.

"Berjanjilah untuk selalu menjaga dirimu dengan baik !" Lisa mengacungkan jari kelingkingnya.

"Nde, aku janji." Rosé mengaitkan jari kelingking miliknya ke jari kelingking milik Lisa.

Rosé dan Lisa tersenyum dan kembali berpelukan. Mereka sama-sama takut kehilangan satu sama lain.

***

Di tempat lain, Jungkook kini tengah disidang para hyung-nya. Entah apa yang ia lakukan sampai-sampai saat terbangun ia dihadapkan dengan wajah penuh masam dan tatapan intimidasi.

"Tidak biasanya kau minum banyak, Jung," ucap member tertua BTS.

"Kau ada masalah ?" tanya Namjoon.

𝙸'𝙼 𝙾𝙺 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang