Twenty Sixth

484 86 1
                                    

Mentari telah menyapa bumi. Semua orang sudah kembali memulai aktivitasnya. Begitu pun Rosé dan para staf yang sudah bersiap untuk melakukan syuting scene pertama dalam MV On the Ground. Terlihat di sana Rosé sudah tampil cantik dan elegan dengan gaun berwarna pink. Set tempat dengan dominasi warna kuning keemasan terlihat kontras dengan gaun indah Rosé.

Rosé melakukan adegan demi adegan dengan baik sesuai arahan director. Rosé selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Dan itu terbukti dari proses syuting untuk scene pertama yang terlihat sempurna.

Setelah melakukan shot di lokasi pertama, Rosé beralih pada lokasi sebuah ruangan berisikan bunga-bunga. Di sana Rosé terlihat seperti Princess Disney--anggun, cantik, dan menawan. Di ruangan tersebut akan ditampilkan dua Rosé. Bisa dikatakan pada scene tersebut Rosé membelah diri.

Terlihat Rosé dengan outfit casual sedang bermain piano ditemani Rosé bergaun pink. Pengambilan video dalam scene ini benar-benar keren. Secara bersamaan orang-orang dapat melihat ada dua karakter Rosé di sana.

Seusai menyelesaikan adegan pada scene tersebut, Rosé segera berlari menuju director. Ia ingin melihat hasil rekaman dirinya itu. Rosé selalu seperti itu, ia takut jika adegan yang ia lakukan kurang sesuai atau justru tidak memuaskan. Rosé selalu merendah, bahkan ketika banyak orang memuji dirinya.

"Bagaimana? Apa aku terlihat kaku?"

"Bahkan kau tampil dengan baik. Aku melihat jelas dua karakter di sini. Kau pandai dalam menampilkannya."

Para staf memuji akting Rosé. Rosé melihat ke arah director. Tercetak jelas kebingungan di wajah cantik gadis itu.

"Benarkah?" Rosé bertanya untuk memastikan.

"Iya, Rosie." Sang director meyakinkan Rosé.

"Kau melakukannya dengan baik, jika ada yang kurang atau salah, pasti kami akan melakukan re-take. Jadi, jangan khawatir, arasseo?" Lagi-lagi director membangun keyakinan dalam diri Rosé.

"Nde, kamsahamnida, Sajangnim."

Rosé mengangguk sembari tersenyum. Ia membungkuk hormat para directornya itu.

"Bersiap untuk scene berikutnya, Rosie. Hwaiting! You can do it!" Rosé menyemangati dirinya sendiri.

"Minumlah."

Manager Park datang menghampiri Rosé. Ia datang bersama Jisoo.

"Gomawo, eonni."

"Fantastic, elegant, and beautiful."

Jisoo berhasil membuat wajah Rosé memerah. Rosé yang dipuji seperti itu segera menepuk pelan lengan Jisoo.

"Jangan berlebihan, aktingmu lebih baik daripada aku. Ah, rasanya tidak sabar menonton dramamu."

"Lihat, eonni, dia mengalihkan pembicaraan."

Jisoo mengadu pada Manager Park. Manager Park yang melihat itu memilih untuk meninggalkan Jisoo dan Rosé. Ia tahu kemungkinan terjadi keributan jika ia tetap berada di sana.

"Eonni!" Jisoo memanggil Manager Park yang mulai menjauh. Rosé tersenyum melihat itu.

"Ingin bermain piano?" ajak Rosé.

Jisoo dan Rosé berjalan ke arah piano berada. Jisoo sangat tahu jika Rosé seorang pianis handal. Karena itu dalam MV Rosé ada scene di mana Rosé bermain piano. Lagu On the Ground memang mencerminkan diri Rosé sendiri.

𝙸'𝙼 𝙾𝙺 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang