Jungkook tak pernah melepaskan pandangannya sedetik pun dari gadis yang kini sedang terlelap di depannya. Seorang gadis yang berhasil membuat dirinya sangat kacau semalam. Jungkook teringat mengapa dirinya disidang oleh hyung-nya. Semalam ia minum terlalu banyak. Bagaimana tidak ? Seusai tampil bersama, Jaehyun datang menemui Rosé dan memberinya pujian. Tak hanya itu, Jaehyun juga mengusap pelan rambut Rosé. Jungkook yang melihat itu merasa panas. Ia pun memutuskan untuk meredakan emosinya dengan minum.
'Kau pasti tidak percaya. Tapi aku tidak suka melihatmu dengan namja lain. Aku membenci itu.'
Rasa kesal kembali ketika ia mengingat bagaimana para hyung-nya memuji suara unik Rosé. Terlebih ketika Taehyung menyatakan bahwa Rosé adalah biasnya di Blackpink. Suga memberitahunya bahwa Rosé yang mengenalkannya restoran. Namjoon yang memberitahunya bahwa ia kerap bertemu Rosé di perpustakaan. Dan Jimin yang secara terang-terangan mengakui bahwa Rosé masuk dalam tipe idealnya.
'Bahkan jika itu hyung-ku, aku juga tidak suka.'
Jungkook mendekat ke arah Rosé. Ia berjongkok tepat di hadapan gadis yang kini sedang asyik dengan dunia mimpinya. Ditatapnya Rosé dengan lekat. Sesekali ia mengusap pelan rambut blonde milik Rose atau menoel-noel pipi Rosé. Jungkook tersenyum ketika Rosé menggeliat kecil.
"Kenapa kau sangat menggemaskan sih ?"
Jungkook menahan diri untuk tidak memakan pipi chubby milik Rose. Meski sekarang pipi itu terlihat tirus, namun baginya pipi itu akan selalu terlihat chubby dan menggemaskan.
'Mungkin dia akan memukulku saat tau jarak kita sedekat ini.'
Jungkook melihat jam tangannya. Tak terasa waktu makan siang sudah tiba. Jungkook menghela napas pelan. Dengan berat hati ia harus membangunkan Rosé. Bagaimana pun Rosé harus makan siang. Ia tidak ingin gadisnya sakit.
"Bangun, Chae." Jungkook menepuk pelan lengan Rosé.
Jungkook menggigit bibir bawahnya gemas. Ia tidak bisa menahan senyumnya. Dilihatnya Rosé semakin mengeratkan selimutnya. Jungkook yang mendapati Rosé seperti bayi dengan gemas mencubit pipi Rosé.
"Jangan mencubitku, eonni." Rosé menutupi kedua pipinya. Tentunya ia berbicara dengan mata yang masih terpejam.
"Bahkan saat tidur pun kau terus memikirkan eonni-mu." Jungkook mengerucutkan bibirnya.
Saat Jungkook ingin membangunkan Rosé lagi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia mendapati pesan dari sunbaenim-nya, Lee Ji Eun. Ji Eun memintanya untuk makan siang bersama.
"Maafkan aku nuna, tapi aku akan makan siang dengan gadis yang keras kepala ini." Jungkook menatap Rosé sambil tersenyum manis.
***
Di tempat lain, sebagian para idol tengah bersantai bersama di taman. Seusai sarapan pagi, beberapa idol memutuskan untuk pulang. Hanya tersisa member Blackpink, BTS, Red Velvet, dan Exo. Kini mereka tengah mengobrol bersama.
"Aku sangat kenyang." Jimin mengusap perutnya.
"Aku juga, makanan para yeoja sangat enak." Kai melirik Jennie.
Mereka baru saja selesai makan siang bersama. Tentunya para yeoja yang memasak. Beruntung pihak hotel memberikan izin untuk menggunakan dapur.
"Kemana Rosé, Jungkook, Taehyung, dan Lisa ? Bahkan, mereka tidak ikut makan siang," ucap Irene.
"Rosé sedang istirahat di kamarnya," ucap Jennie.
"Jungkook juga," ucap Namjoon.
"Taehyung dan Lisa, mereka sedang minum kopi bersama." Jimin ikut berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸'𝙼 𝙾𝙺
Fanfiction"Kau mungkin dekat dengannya, tapi tidak dengan hatinya. Ia mencintai orang lain." "Ya, kau tidak ingin mengecewakan dirinya. Namun, kau membuatku kecewa. Terima kasih." "Kau berhak bahagia, tapi tidak dengan mengorbankan perasaanmu." ** It's about...