Acara akan dimulai saat waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Mereka sudah bersiap sejak jam tiga siang. Mulai mengecek peralatan, pengarahan lainnya, dan banyak hal lagi. Bagi band The Raven, panggung itu adalah panggung besar pertama mereka, dan rasa gugup jauh tidak bisa di atasi.
Mereka menghilangkan rasa gugup itu dengan berbicara dengan anggota band yang lain. terlebih Simon, dari pada gugup ia lebih penasaran, kenapa tidak ada yang menanyakan Neron? Mereka semua mengenali Himalaya, tapi ia merasa janggal dengan itu semua.
Apa Ipom atau Neron melakukan sesuatu?
Dalam beberapa hari, Hima sudah berteman akrab dengan Momo, tentunya bersama Farah dan Kira. Ia merasa tidak bisa jauh jauh dari dua orang yang sudah berpengalaman dalam berteman. Ia sangat senang bisa bertemu orang yang memiliki alasan bermain musik, sama seperti kakaknya. Tapi perasaan Hima sungguh tidak enak.
"Semua stand bye, acara akan segera dimulai!"
Di belakang panggung, para musisi sudah berkumpul. Pembawa acaranya adalah seorang artis, mereka dengan santai memulai acara secara natural. Para penonton yang berada di bawah sana terus bersorak ria menjawab pertanyaan-pertanyaan sudah siap atau belum dari kedua pembawa acara.
"Band Alter Ego!"
"Momo stand bye, lima menit lagi setelah band Alter Ego!" Panitia kembali berseru.
"Woah, oke deh. Gua duluan ya!"
"Yoi, jangan banyak gerak, ntar jatuh!" seru Farah membalas kalimat Momo. Momo hanya tertawa mendengar itu.
Lima menit itu berlalu dengan cepat.
"Yeaah, MOMO! Wuidih, gile nih baju lu tahun ini. Katanye lu mau sekalian nyanyiin lagu baru? Promosi dong?" Salah satu pembawa acara menyambut Momo.
Dari belakang panggung, mereka bisa melihat apa yang terjadi di atas panggung melalui video rekaman langsung.
"Hahahaha, acara tahunan beginian emang cocok buat promosi, Jud!"
"Ya udah, kita langsung aja nih, Mal. Momo!"
Tepukan tangan sangat meriah, menemani Momo di atas panggung saat pembawa acara turun dari panggung.
"Momo itu hampir tiap tahun diundang buat tampil ke sini. Sejak salah satu lagunya terkenal, ia juga mendapat banyak dukungan." Farah bersuara.
"Diundang? Berarti dia dibayar?" Kira menanggapi.
Farah mengangguk." Rumornya, dia pernah debut di luar negri sebagai rapper, tapi pas balik ke sini dia cuman main lagu R and B ringan ditambah pop. Mungkin seperti Beyoncé, Taylor Swift atau bahkan Dominic Harrison."
"Hee, jam terbangnya beda, ya," balas Hima.
Farah tertawa. "Hahahahaha, benar."
"Hima, Kira, coba ke sini."
Hima menoleh ke asal suara, Simon yang memanggilnya. "Kami pergi bentar, ya, Kak Farah."
Setelah Farah mengangguk, Hima dan Kira pergi.
Di belakang panggung, terlalu ramai, entah dari personil band mana saja. Sedikit sesak jika mereka terus berdempetan. Tapi yang lebih mengejutkan Hima adalah, datangnya Orion. Bajunya putih, dengan coat hitam yang melapisinya, outfit sama ynag digunakan oleh Ipom.
"Kalian kagak emm apa-apa, kan?" Rendi mengeluarkan suara, wajahnya pucat.
"Kita gak apa-apa," jawab Kira.
"Bagus, tapi-"
Ucapan Simon terhenti. Handphone Hima berbunyi. "Ah, sebentar."
Hima berpaling, mengangkat panggilan tersebut. "Maaf mengganggu. Dengan kerabat atau keluarganya pasien Neron Aiden?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Himalaya And The Broken Band [Tamat]
Novela Juvenil[Belum Revisi] Kehidupan itu tidak mudah. Himalaya, gadis muda yang berusaha bangkit atas masalah yang terus menghampiri dirinya. Ia mengemban semua masalah itu sendirian setelah kakaknya mengalami koma. Tapi, semua itu berujung kesedihan yang semak...