Pt.23 - Janji tuk berubah

83 18 0
                                    

Halo halo EL disini~

시작!!!

"Heh kamu mau ngapain aku, Dek?!?!"

Allen menampar kecil pipi Serim, "Emang mau ngapain? Nggak, sebenernya Allen mau ngomongin tentang Mas Serim dan juga kita," kata Allen.

Serim langsung dag dig dug overthinking mikirin hal apa yang pengen di omongin sama Allen dalam mode serius ini.


"Ngomong apaan?"

Allen menarik napas, dan menatap Serim serius. Tangannya berada di pundak Serim dan mencengkeramnya (Knp gw tersipu ajg :3).

"Denger. Allen sebenernya ga pernah masalah sama Mas yang suka ngambek ataupun clingy ke Allen, karena Allen pun juga orangnya clingy kan ke Mas Serim? Tapi akhir2 ini Allen mikir, kalo kita sama2 tukang ngambek, sama2 clingy, dan ujung2 mya selalu berantem, apa nggak susah di hubungan kita nantinya?" Allen mengecilkan suara di akhir tanpa mau menatap si lawan bicara.

"Mas gampang banget ngambek, trus marah sama Allen, padahal Allen merasa ga ada salah. Setiap ada yang deket sama Allen, Mas selalu ngecap orang itu sebagai musuh, kayak Pak Leedo tadi. Meski Allen tahu Pak Leedo suka sama Allen, tapi Allen ngerasa itu bukan hak Mas Serim buat ngelabrak dia kayak gitu. Allen kan sudah punya Mas Serim, jadi Mas ga perlu terlalu takut. Allen juga berjuang buat Mas, masa Allen mau menyiakan jerih payah Allen selama ini? Pun menyukai orang kan ga salah, kecuali udah diluar batas. Ya kan?"

Serim tertegun, bagaimanapun juga selama 3 bulan terakhir dia mengenal Allen, Ia memang terlalu sensitif. Selama ini Ia selalu teringat tentang 13 tahun perjalanan yang penuh keringat, air mata, dan darah, hanya tuk sekedar mendekati sang pujaan hati. Maka dari itu, Ia takut siapapun akan mengambil si manis dari genggaman nya.

Ia memeluk si manis dengan perasaan bersalah tapi juga bahagia karena Allen mengutarakan isi hatinya, "Maaf, Saya terlalu takut kalo harus kehilangan kamu lagi. Saya saja mengumpulkan niat dan keberanian selama 13 tahun buat kenalan sama kamu, saya takut kamu nanti berpaling dari saya. Jadi--"

Belum selesai kalimat Serim di ucapkan, telunjuk Allen menyuruhnya diam, "Mas kalo pake mode 'saya' sekarang aneh, hahaha... Padahal dulu ganteng banget setiap ngomong pake saya-kamu gitu," seloroh Allen sambil tertawa.

"Terus maunya apa? Sayang-sayang? Oh ato Daddy-baby?"

Allen langsung cemberut, "Jamet--"

Serim tertawa dan mengencangkan pelukannya pada Allen, "Kalo gitu, Daddy bisa berubah demi baby. Apapun kok,"

"MAS MERINDING AKU, Yang bener ah kalo ngomong ╥﹏╥," teriak Allen dalam dekapan Serim. Jujur dia merinding saat Serim memanggil dirinya sendiri sebagai Daddy dan memanggil ia sebagai Baby. Kek-- Gimana gitu hahah...

Tapi sebenernya Allen suka di panggil begitu (˘̩̩̩ε˘̩ƪ)-- Loh loh?

"Oke2, maaf. Intinya Mas bisa berubah apapun buat kamu dan kita, lain kali kalo ada yang ganjel omongin aja ke Mas Serim. Siapa tahu Mas bisa rubah hal2 buruk itu,"

Allen mengangguk di dalam pelukan Serim, "Ga perlu berubah si. Di kurangin aja, hehe. Soalnya Mas lucu kalo lagi ngambek,"

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang