pt.8 - Nomor Allen

180 21 2
                                    

Halo halo EL disini~

시작

Hari ini hujan kembali turun. Ini hari Rabu dan Serim sengaja mengambil cuti untuk nongkrong dan minta pendapat teman nya -- Jungmo dan Yunseong, perihal nembung si Allen.

Beruntung saja hujan turun ketika mereka sudah ada di dalam warkop -- warung kopi, langganan mereka untuk nongkrong.

"Bang mie rebus komplit 3, kopi susu 2, sama kopi hitam 1 tambah gorengan campur yak," pesan Yunseong pada bang Toni -- pemilik warkop.

"Asheeap~"

Mereka masuk ke tempat khusus yang memang di sediakan bang Toni untuk pelanggan2 setia nya.

"Tumben lo ambil cuti? Ngajak nongkrong lagi," celetuk Jungmo. Dia duduk menyelonjorkan kakinya di depan Serim.

"Iya nih, suatu pemandangan langka woi," tambah Yunseong. "Maen catur ato uno nih?"

"Uno aja," jawab Serim. "Bosen anjir tiap kesini maen catur mulu,"

Yunseong mengangguk dan mengambil kotak mainan berukuran besar. Mereka mau main uno stacko bukan uno kartu yaa, awoakwo 😛

Alesan nih, soalnya w ga pernah main uno kartu. Jadi ga tau 😗

Mereka menyusun balok2 itu dan memulai permainan.

"Hoi curang lu bangke!" Jungmo melempar baloknya ke arah Yunseong, tapi meleset dan mengenai kepala Serim.

"Heh! Kok gue yang dilempar bangsat,"

"Meleset Rim, ketiup angin kea nya," bual Jungmo. Lelaki itu meringis melihat muka garang Serim. "Jan marah loh,"

Serim mencebik kesal

"Hoi, udah. Nih pesenan kalian,"

Bang Toni datang dengan pesanan mereka bertiga, "Mie rebus komplit 3, kopi susu 2, kopi hitam 1 ama gorengan ya. Ra enek utangan neh lho yaa," -- Ga ada utang2 an lagi yaa

Mereka bertiga mengangguk sambil terkikik, "Iya bang. Jangan galak galak, Ra ndang entok bojo loh," -- Nggak cepet dapet istri loh, seloroh Jungmo.

Bang Toni berlagak melemparkan lap yang bertengger di pundaknya, "Woo sontoloyo,"

Sontoloyo itu umpatan di Bahasa Jawa btw 😛

Mereka tertawa puas ketika Bang Toni kembali ke depan. Mereka menghabiskan mie rebus dan kopi pesanan mereka sambil mendengar curhatan Serim.

"Gimana nih~"

"Ya ga gimana gimana lah Rim. Lu udah yakin, udah siap. Tinggal nge yakinin si Allen aja biar mau kawin ama lu," ujar Yunseong.

Serim melirik Yunseong, "Bangsat, licin banget ngomongnya. Emang lu dah berhasil nge gebet si Minhee?" Ledek Serim.

"Eh iya, gimana nih ama cowo manis yang tuinggi itu?" Tanya Jungmo. Pengen nimbrung dia, ngeledek si Yudi yang udah merah padam wajahnya.

Padahal aslinya, dia pengen nimbrung karena dia pernah jatuh hati pada mahasiswa fakultas pendidikan bahasa inggris itu. Yah, sekedar pengen tahu kabar mungkin?

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang